Dia bernama Penat
Merayap
Di sisi-sisi sempit roda gigi waktu
Antara detik dan menit
Menit dan jam
Jam dan hari
Hari dan minggu
Minggu dan bulan
Bulan dan tahun. ..
Terkadang ia hanya mengintip
Kadang ia berdiri dengan dada terbusung
Kadang ia muncul dengan wajah bengis siap menerkam
Penat tidak mengenal usia
Ia suka bermain dengan siapa saja
Sayangnya
Tak satupun yang suka padanya
Ia menikmati setiap gerutuan lelah
Ia menikmati setiap geraman amarah
Ia menikmati setiap tangisan putus asa
Ia mencabik dengan perlahan daging sang waktu
Kadang orang tak tahu ia sedang melakukannya
Suatu saat ia mencabik dengan rakus dan lapar
Saat mangsanya semakin lemah dan menyerah
Penat...
Sebenarnya ia hanyalah titik hitam yang bisa dibuang dengan tepisan
Yang entah bagaimana menjadi lubang hitam tanpa dasar
Si hitam kecil
Yang jika diberi makan
Memangsamu dengan lebih ganas
Enyahlah..
Enyahlah Penat
Tak ada yang menginginkanmu
Pergilah...
Kami masih ingin hidup tenang
Pic: Pexels - Pixabay
Dilarang mengcopy postingan di blog ini tanpa seizin penulis. Untuk penggunaan content atau kerja sama silahkan hubungi author di email lasma.manullang230@gmail.com. Terima Kasih.
0 Comments