Udah lama ga ngomongin si bocah. Gyan udah 8 tahun dan makin ke sini perkembangan sikap baby ke sikap remaja mulai kelihatan.
Cara dia membicarakan banyak hal juga mulai berbeda. Yang biasanya cuek dan asyik sendiri, dia mulai mengamati dan ingin tahu tentang orang lain. Yang biasanya nanya "apa itu?" sekarang lebih banyak nanya "kenapa?"
Gyan sudah bisa mengatur dan menentukan jadwalnya sendiri. Ia mengatur alarmnya sendiri dan berinisiatif menentukan kapan dia mau bangun pagi dan bersiap berangkat sekolah supaya tidak terlambat. Atau menentukan kapan mengerjakan pr 1 dan pr ke 2.
Beberapa kali keinginannya tidak bisa gw dan papanya penuhi, tapi dia sudah paham dan bernegosiasi kapan dia bisa minta lagi. Misalnya waktu Papa sudah gajian bisa main ke mall atau ke rumah Opung. Atau boleh makan es krim atau main di luar setelah minggu masa ujian sudah selesai.
Beberapa kali gw marahin dia karena ga fokus belajar. Bukan karena ga bisa tapi karena ga fokus. Keliatan jelas kalau pikirannya kemana-mana dan itu berkali-kali terjadi.
Gw tanya kenapa dia bisa ga fokus kayak gitu. Gw minta dia analisa sendiri kenapa dia bisa ga konsen belajar.
Dia akui karena terlalu banyak nonton youtube. Gw tanya lagi "kenapa bisa kayak gitu. Ga taat alarm? Udah tahu kan akibatnya kelamaan nonton youtube? Jadi ga fokus. Kebayang-bayang terus yang kamu tonton."
"Sekarang Gyan harus gimana biat ga keulang lagi? Mama ga mau kasih disiplin. Udah waktunya Gyan tentuin sendiri cara perbaiki kebiasaan buruk kayak gitu. Supaya ga terulang. Ayoo..."
"Gyan ga tahu..." dia jawab sambil mewek. Akhirnya gw bantu kasih clue. Bisa dengan gambar, latihan soal, belajar science, belajar pengetahuan sosial, apa saja yang dia ingin pelajari.
Akhirnya kami buat kesepakatan, setelah waktu nonton youtube dan ngegame habis, dia boleh pilih kegiatan yang dia mau dan gw yang kasih petunjuknya.
Dua hari ini baru jalan. Hari pertama dia menggambar dengan contoh tutorial di youtube atas seizin gw. Hari ke 2 dia masih milih mau gambar dan gw kasih dia tugas menggambar pulau-pulau besar di Indonesia dan tulis nama-namanya. Awalnya dia bilang susah buat niru, tapi gw bilang gambar sebisanya. Sudah selesai menggambar, dia tunjukkan dengan bangga dan berakhir dengan tebak-tebakan kota tertentu ada di pulau apa.
Dia tanya kota tertentu ada di pulau apa berdasarkan peta google, sementara gw nanya dia berdasarkan pengetahuan yang udah gw punya. Pas gw nanya, misalnya kota Yogyakarta, dia boleh cari di peta. Sementara dia nanya gw, Puji Tuhan banyak yang bisa gw jawab 🤣🤣. Tapi pas ga tahu, ya gw nanya, ada di mana.
Dia suka banget permainan kayak gini.
Salah satu kelemahan dia yang sering gw koreksi, menjawab dengan menebak tanpa mau cari tahu dulu. Permainan ini buat ngajarin dia juga, saat dia ga tahu dia perlu cari tahu, bukan tebak-tebakan. Butuh kesabaran untuk belajar dan menjadi lebih tahu. Memakai berbagai sumber dari sekeliling untuk bisa menjawab/mengambil keputusan. Dengan google sebenarnya sekarang lebih mudah kan. Gw ga mau dia jadi malas mencari tahu dan berpikir lalu gampang nyerah dengan situasinya sendiri.
Hal lain yang gw perhatikan, kekuatiran gw di awal-awal sekolah normal, takut dia ga bisa belajar dengan baik selama PTM, luntur juga hehehe. Walaupun bukan si nomor 1, dia belajar dengan baik. Beberapa kali pelajaran dia ceritakan ke gw dengan antusias. Kalau sedang kerjain pr pun dia banyak menjawab dengan baik. Gw udah tinggal ngecek ketelitiannya aja.
Di hari yang lain gw ngajarin dia tentang kepercayaan. Beberapa kali dia mematikan parental control youtube supaya bisa meninggalkan komentar di channel favoritnya. Gw bilang ke dia,
"Mama percaya sama Gyan, jangan sampai Mama kehilangan kepercayaan sama Gyan.
Parental control itu untuk melindungi kamu. Orang di youtube bikin konten buat cari uang, Gi. Mereka mana peduli kamu nanti jadi melakukan hal buruk atau ga. Kalau kamu melakukan hal ga baik, kamu yang dimarahin orang lain, youtuber-youtuber itu mana tahu. Mana peduli.
Mama percaya sama Gyan. Jangan taat pas Mama ada, tapi pas Mama ga ada Gyan langgar. Mama Papa larang nonton channel yang ga baik buat kamu kok. Biar kamu ga niru sembarangan.
Kamu masih anak-anak, tugas kami melindungi kamu. Kalau kamu sudah dewasa, apa yang kamu pilih bukan tanggung jawab Mama Papa lagi. Tugas Papa Mama cuma bisa nasehatin bukan kontrol lagi.
Ya, Gyan? Gyan bisa kan Mama percaya?"
Gw ngomong panjang kali lebar kayak gitu gw ragu dia bakal ngerti, ternyata dia ngerti. Sejak itu, dia lebih terbuka soal tontonan ga baik yang ga sengaja dia lihat. Gw ajarin dia buat block apa yang dia lihat.
Apakah gw lepas 100% penggunaan gadgetnya?? Ya galah, gw udah kasih tahu dia jg kalau gw akan cek hpnya secara berkala. Gw masih punya tugas buat kontrol tontonan dia supaya ga nonton yang ngerusak.
Masih ada beberapa perkembangan lagi di usia 8 tahun ini, tapi kayaknya lebih enak nyambung di part 2 heehhe.
0 Comments