[REVIEW] When The Weather Is Fine (Spoiler Allert!)



Profile
Drama: When the Weather is Fine (English title) / If the Weather Is Good, I’ll Find You (literal title)
Director: Han Ji-Seung
Writer: Lee Do-Woo (novel), Han Ga-Ram
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: February 24 - April 21, 2020
Runtime: Mon & Tue 21:30
Genre: Romance
Aplikasi nonton: Viu


Seo Kang Joon
Lim Eun Seob

Park Min Young
Mok Hye-Won


Sinopsis

Mok Hye-Won pulang ke kampung halaman ibunya di Desa Bookhyun. Tidak seperti musim dingin sebelum-sebelumnya, kali ini dia akan tinggal sampai musim semi tiba. Setidaknya itu yang ia katakan pada Bibinya, Sim Myung-Yeo, saat ia bertanya kenapa Hye-Won datang setelah tiga tahun tidak pernah muncul?

Sebenarnya Hye-Won banyak terluka pada saat bekerja di Seoul. Atasannya sering menekannya, muridnya tidak bisa diajak kerja sama, orang tua muridpun melimpahkan kesalahan padanya atas kesalahan yang diperbuat anak mereka sendiri. Hye-Won sulit percaya pada orang lain. Ia terlihat semakin dingin dan sulit sekali tersenyum.

Perlahan semua berubah saat ia mengenal lebih dekat teman SMAnya, Lim Eun-Seob. Seorang yang tenang,  tidak banyak bicara, tapi hangat dan sangat bisa diandalkan. Mereka semakin dekat saat Hye-Won memutuskan untuk bekerja di Toko Buku Goodnight, toko buku milik Eun-Seob.

Hye-Won yang tidak terlalu melihat Eun-Seob pada saat SMA, mulai melihatnya dengan cara yang berbeda. Seseorang yang mencairkan rasa dingin di hatinya. Hye-Won tidak tahu kalau Eun-Seob masih mencintainya secara diam-diam sampai sekarang.

Mereka semakin dekat, semakin saling mengenal, sisi-sisi gelap yang tidak diketahui orang lain, ataupun sisi-sisi lembut yang tersembunyi. Keberadaan Eun-Sob dan seluruh bagian hidupnya mengisi ruang kosong dalam hidup Hye-Won. Hye -Won iri kepada Eun-Seob yang begitu hangat, memiliki keluarga yang mencintainya dan di waktu yang sama, ia mencintai Eun-Seob hingga mengubah hidupnya.

Cerita manis tak berjalan selamanya. Pengakuan Myung-Yeo bahwa ia yang membunuh ayah Hye-Won dan ibunya yang malah menanggung hukumannya, membuat Hye-Won terluka lagi. Ia menjadi sulit percaya pada siapa pun dan memutuskan untuk kembali ke Seoul, meninggalkan Eun-Seob dalam kesendirian yang lebih terasa saat Hye-Won pergi.

Setelah beberapa lama waktu berlalu, mereka tidak saling melupakan. Pada akhirnya, Hye-Won tidak bisa membohongi perasaannya dan menunjukkan kerinduannya pada Eun-Seob saat ia kembali ke desa untuk mengucapkan perpisahaan pada Myung-Yeo. Eun-Seob yang memiliki perasaan sama kuatnya hanya bisa bertanya, berapa lama kali ini Hye-Won akan tinggal.



Kenapa kamu akan menyukainya?


1. Pemandangan yang indah

Hal pertama yang akan kamu lihat dari drama ini adalah pemandangan desa yang dikemas dengan begitu indah, memanjakan mata dan pikiran. Sawah yang dingin, gunung yang pucat, sungai yang terlihat dingin dikemas dengan sangat apik. Bahkan cara mereka memperlihatkan rumah-rumah tempat para tokoh-tokohnya tinggal dengan cara yang lembut dan tenang.

Drama korea memang terkenal dengan visualisasi yang indah dan super niat, tapi sejauh ini yang benar-benar memanjakan mata hanya beberapa yang benar-benar bisa meninggalkan kesan yang kuat. Buat saya pribadi, WTWIF salah satunya.









Entah ya, setiap landscapenya meninggalkan rasa sendirian, sendu yang menenangkan.


2. Dialog dan adegan yang natural

Awalnya saya pikir drama ini akan sangat serius, apalagi saat melihat wajah Park Min Young yang datar dan suram. Juga Seo Kang Joon yang diam tak banyak bicara. Tapi, lagi-lagi tebakan saya tentang drakor meleset.
WTWIF memang tidak memiliki cerita yang berat, dialog panjang penuh penjelasan, tapi setiap kata-katanya dibuat natural. Komedinya sangat keseharian tanpa dipaksakan. Sepanjang saya menonton benar-benar bisa merasa menjadi bagian cerita karena banyak adegan yang tidak asing di kehidupan sehari-hari.

Baca juga  


Contohnya saat reuni kecil-kecilan. Dialog yang dilemparkan tidak bertele-tele, sikap dan perilaku pun terlihat sangat natural. Ya kalau kita lagi kumpul sama teman ya kayak gitu, begitu kira-kira pikiran saya setiap melihat tingkah mereka. Tidak bisa berhenti tertawa, saling menggoda dan mengingatkan kesalahan-kesalahan memalukan di masa lalu.

Ini adegan yang membuat saya tersenyum geli. Lim Eun Seob membuat teman-temannya terdiam dan situasi yang canggung akhirnya pecah karena anak teman mereka tiba-tiba hilang karena turun dari troli.


3. Soundtrack yang ringan di telinga

Lagu-lagu latar yang mewarnai adegan-adegan di WTWIF diciptakan dan diaransement oleh Hanclef. Hampir setiap adegan tertentu memiliki musiknya sendiri. Misalnya saat Lim Hwi sedang bersepeda atau saat Myung-Yeo memikirkan masa lalunya, bahkan saat adegan khusus anjing peliharaan Myung-Yeo, Goonbam. Sekalipun beberapa memiliki nada yang sama, Hanclef memberi aransement  yang berbeda untuk situasi yang berbeda. 

Kamu bisa menikmati playlistnya di Spotify



4. Pesan yang sangat dalam

Dalam setiap episod sepertinya ada saja kalimat yang bisa membuat kamu terdiam dan berpikir. Salah satu yang menjadi kesukaan saya ini

Episod 11: Dua Kisah Berbeda


Unggahan Toko Buku Good Night
“Aku putra gelandangan yang tinggal di gunung. Suatu hari, aku ditelantarkan Aku dibesarkan oleh orang tua angkatku. Meskipun aku tidak menganggap itu sebagai kelemahan. Beberapa orang berharap aku terluka karena itu. Kenapa kamu tidak menderita? Bukankah kamu anak yang tinggal di pondok di gunung? Bukankah ayahmu gelandangan? Apa aku harus hidup menderita dan sedih seperti yang mereka inginkan? Aku sudah lama memikirkannya, dan jawabannya tidak. Aku menyadari tidak ada alasan untuk menderita. Saat aku merasa bersyukur kepada banyak orang Bagaimanapun, semua itu sudah berlalu."

dan yang ini


Episod 16: Setelah Musim Dingin yang Panjang




“Kau mungkin berpikir bahwa Aku berada di roda hamster, menjalani kehidupan yang membosankan. Kau mungkin juga berpikir bahwa pekerjaanku tidak istimewa. Tapi kamu lihat, Aku menyebut kehidupan duniawi itu "kebahagiaan". Mungkin beberapa lulusan SNU bermimpi menjelajahi alam semesta. Tapi ini yang Aku pikirkan. Tentu, Aku lulusan SNU. Tapi Aku ingin membangun dan menjalani hidupku. melakukan hal-hal biasa yang disebut setiap hari. Itu impianku. Bekerja keras dan menjalani kehidupan yang biasa membuatku bahagia. Aku tahu itu tentang diri Aku sendiri.”

Keduanya kalimat yang saya ingat sampai sekarang. Kadang-kadang kita terbawa standar kebahagiaan orang lain sampai saat kita tak memiliki atau tidak berada dalam situasi yang orang lain alami, sepertinya kita menderita. Padahal tidak. Saat kita terpengaruh standar orang lain, kita menjadi sulit melihat apa yang kita miliki. Kita sulit berbahagia. Lim Eun Seob sudah berhasil memiliki kunci kebahagiaan ini sejak kecil. Membaca kalimat ini di bagian akhir episod 11 membuat saya merasa lega. Mengiyakan dengan keras apa yang dituliskan Eun Seob.

Sementara kutipan satu lagi pasti akan memberi kelegaan pada kamu yang mempertanyakan diri sendiri "Kenapa aku tidak memiliki keingan yang besar?", saya salah satu orang seperti itu. Hidup yang tenang dan membosankan adalah kebahagiaan saya. Saat orang lain bertanya apa yang kamu inginkan dalam hidup, keinginan-keinginan saya tidak banyak. Entah ya, saya jadi tidak merasa seperti alien saat salah satu tokohnya mengatakan kalimat ini.

Banyak kutipan lainnya yang bisa kita nikmati di drama ini. Kamu juga bisa baca kutipan-kutipannya yang dirangkum dengan baik di blog CEUKAKU.


Masih banyak lagi alasan yang bisa saya gunakan untuk merekomendasikan drama ini. Dalam drama ini pertama kalinya saya melihat Park Min Young menjadi gadis yang dingin, melow dan penuh luka hati. Entah kenapa saya melihat karakter Hye-Won tidak jauh berbeda dengan karakter asli PMY. Mungkin yaaa...*Sok tahu

Sementara itu Seo Kang Joon sepertinya terlahir untuk berperan menjadi Eun Seob. SKJ pernah memerankan cowo cupu dan culun di drama The Third Charm, memiliki karakter yang mirip dengan Eun Seob, tapi sebagai Eun Seob SKJ memerankannya dengan sangat baik. Saya tidak merasakan ada karakter yang berat sebelah. Mereka berdua sama-sama meninggalkan kesan yang  mendalam sebagai lead aktor dan aktris.

Karena itu saya memberi drama ini 9.5/10

Bahkan saya sudah bersiap untuk membeli novel terjemahannya. Hehehehe.

Apakah kamu sudah menonton drama ini? Bagaimana menurutmu?

3 Comments