Iya, tahun baru udah di depan mata
Biasanya orang-orang mulai bikin resolusi untuk tahun yang baru. Apakah resolusi ini adalah resolusi latahan? Ikut-ikutan atau sekedar trend? Ya kalau itu biar waktu yang menjawab. Mau ikut-ikutan atau ga bukan masalah.
Jadi, di awal tahun 2019 saya sempat membuat resolusi asal-asalan tentang beberapa hal yang saya ingin lakukan, miliki, dan capai. Cuma 4 poin dan puji Tuhan semuanya sudah terlaksana walau belum maksimal.
Dan perkembangannya sudah saya catat di postingan yang ini
Selama 1 tahun ini saya juga evaluasi kenapa saya ga bisa mencapai beberapa target secara maksimal. Misalnya, mengisi konten youtube dengan video proses gambar-gambar yang saya buat. Mari kita buat alasannya.. Saya ga punya alat yang memadai. Kalau pun ada kamera dengan memori minim, harus simpan di laptop dulu lalu mulai edit. Dan mengedit video untuk konten Youtube tidak semudah yang kita pikir. Saya bisa seharian mengerjakannya. Sementara pekerjaan rumah juga menanti. Akhirnya saya memutuskan untuk lebih fokus pada apa yang penting daripada sibuk memoles citra saya sebagai seorang pekerja karya. Bisa ga sih hal kayak gini diakalin biar bisa tercapai. Kerjaan rumah tetap bisa kepegang, target bikin konten juga kepegang? Bisa saja. Saya perkiraan saya butuh 1 hp lagi. Satu untuk melihat foto, yang satu lagi untuk merekam sekaligus edit. Jadi, saya bisa mengerjakan edit video sambil mengerjakan hal lain yang bisa disambil. Tapi ya itu, harus nabung lagi untuk beli hp baru (dan bagi waktu secermat mungkin).
Target lainnya yang buat saya kurang maksimal tercapai adalah belajar berkarya dengan media atau bahan lain. Karya saya dengan cat air hanya yang terakhir saya ceritakan. Setelah itu saya tidak pernah melukis dengan cat air lagi. Sediihhh...
Tapi untuk media digital, saya lebih banyak latihan. Walau kecil-kecilan, minimal saya mulai merasakan ada perkembangan.
Selain hal di atas, evaluasi yang saya tekankan tahun ini tentang tumbuh kembang Gyan dan peranan saya dalam hidupnya.
Bukan hal yang mudah jadi IRT sekaligus freelance tanpa bantuan ART. Saya banyak skip pekerjaan rumah tangga kalau sedang banyak pesanan. Ada rasa bersalah karena lebih banyak mengabaikan tugas utama saya sebagai nyonya rumah dan penyedia kebutuhan utama 1 rumah.
Saya berharap tahun 2020 bisa lebih disiplin. Disiplin mengatur rumah, disiplin membangun karakter dan iman si bocah, juga memberi banyak rangsangan kata-kata untuk menambah perbendaharaan katanya.
Bukan hal yang mudah jadi IRT sekaligus freelance tanpa bantuan ART. Saya banyak skip pekerjaan rumah tangga kalau sedang banyak pesanan. Ada rasa bersalah karena lebih banyak mengabaikan tugas utama saya sebagai nyonya rumah dan penyedia kebutuhan utama 1 rumah.
Saya berharap tahun 2020 bisa lebih disiplin. Disiplin mengatur rumah, disiplin membangun karakter dan iman si bocah, juga memberi banyak rangsangan kata-kata untuk menambah perbendaharaan katanya.
Jadi, jika saya rutunkan prioritas resolusi saya tahun depan
1. Menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas dengan Gyan.
Menjadi IRT ga menjamin kita memberi yang terbaik buat anak. Contohnya saya. Bareng anak seharian tapi sebagian besar waktu habis buat menjalankan bisnis saya. Waktu anak minta main, saya keburu capek dan berakhir dengan merepet (mengomel) seperti senapan mesin.
Sebulan ini saya menyadari kebiasaan marah saya mulai ditiru si bocah. Menaikkan nada, melotot, dan ekspresi emak-emak galak lainnya.
Saya ga benar-benar tahu sebaiknya bagaimana karena saya juga tidak mau gi jadi anak yang ga bisa mengekspresikan amarahnya. Semoga Tuhan kasih hikmat soal ini.
Selain itu, di usianya yang menjelang 6 tahun, perbedaharaan kata Gi jauh lebih sedikit dari teman sebayanya. Hal ini membuatnya agak sulit memahami pertanyaan, cerita, kalimat dan dia pun sulit untuk menjelaskan apa yang ada di pikirannya. Tiap mikirin ini nyesek. Saking pleghmatis emaknya, ngomong pas marah aja.
Saya mau memperbaiki situasi ini dan membantu Gi tumbuh lebih baik dari tahun yang kemarin.
Saya sendiri sudah menyiapkan beberapa hal dipikiran untuk membantunya memiliki lebih banyak perbendaharaan kata mulai dari membaca buku, dengar lagu bahasa Indonesia, atau menonton film berbahasa Indonesia. Selain itu, pastinya bercerita dan diskusi.
Semoga saya bisa konsisten.
2. Belajar melukis dengan media lain
Untuk yang satu ini sudah dimulai dari tahun lalu. Harapan saya, tahun 2020 keahlian saya untuk digital art bisa lebih baik. Sementara untuk lukisan cat air ingin saya simpan dulu dan sedang ingin mencoba lukisan ilustrasi menggunakan acrylic. Atau mungkin selang seling, yang pasti harus bisa berkembang di tiga metode lukis ini.
3. Mengisi konten youtube
Hal ini hanya akan menjadi prioritas terakhir saya. Karena banyak makan waktu untuk rekam dan edit saya tidak berharap banyak, bisa konsisten mengupload. Tapi jika saya niat dan sempat, pasti akan saya lakukan.
1. Menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas dengan Gyan.
Menjadi IRT ga menjamin kita memberi yang terbaik buat anak. Contohnya saya. Bareng anak seharian tapi sebagian besar waktu habis buat menjalankan bisnis saya. Waktu anak minta main, saya keburu capek dan berakhir dengan merepet (mengomel) seperti senapan mesin.
Sebulan ini saya menyadari kebiasaan marah saya mulai ditiru si bocah. Menaikkan nada, melotot, dan ekspresi emak-emak galak lainnya.
Saya ga benar-benar tahu sebaiknya bagaimana karena saya juga tidak mau gi jadi anak yang ga bisa mengekspresikan amarahnya. Semoga Tuhan kasih hikmat soal ini.
Selain itu, di usianya yang menjelang 6 tahun, perbedaharaan kata Gi jauh lebih sedikit dari teman sebayanya. Hal ini membuatnya agak sulit memahami pertanyaan, cerita, kalimat dan dia pun sulit untuk menjelaskan apa yang ada di pikirannya. Tiap mikirin ini nyesek. Saking pleghmatis emaknya, ngomong pas marah aja.
Saya mau memperbaiki situasi ini dan membantu Gi tumbuh lebih baik dari tahun yang kemarin.
Saya sendiri sudah menyiapkan beberapa hal dipikiran untuk membantunya memiliki lebih banyak perbendaharaan kata mulai dari membaca buku, dengar lagu bahasa Indonesia, atau menonton film berbahasa Indonesia. Selain itu, pastinya bercerita dan diskusi.
Semoga saya bisa konsisten.
2. Belajar melukis dengan media lain
Untuk yang satu ini sudah dimulai dari tahun lalu. Harapan saya, tahun 2020 keahlian saya untuk digital art bisa lebih baik. Sementara untuk lukisan cat air ingin saya simpan dulu dan sedang ingin mencoba lukisan ilustrasi menggunakan acrylic. Atau mungkin selang seling, yang pasti harus bisa berkembang di tiga metode lukis ini.
3. Mengisi konten youtube
Hal ini hanya akan menjadi prioritas terakhir saya. Karena banyak makan waktu untuk rekam dan edit saya tidak berharap banyak, bisa konsisten mengupload. Tapi jika saya niat dan sempat, pasti akan saya lakukan.
Itu dia 3 resolusi yang saya prioritaskan. Sisanya saya tidak minta banyak. Yang penting keluarga sehat, rejeki lancar, bisa memberkati lebih banyak orang dengan apa yang saya punya. Semoga Tuhan berkenan.
Aminnn.
0 Comments