[Iman Kristen] Bedakan Tinggal Tenang & Berdiam Dalam Kekuatiran
Tinggal tenang artinya itu kita percaya masalah yang hari ini kita hadapi pasti ada jalan keluarnya. Tapiii... Ketenangan itu ga bikin kita berdiam diri. Justru biasanya... Biasanya nih yaaa,.. Bikin kita lebih kreatif, berhikmat, dan membuka mata lebih lebar sehingga bisa melihat pintu yang tertutup tapi ga terkunci. Kita tinggal buka.
Sedangkan berdiam dalam kekuatiran, mungkin kita terlihat berserah, tapi kekuatiran itu masih berputar-putar di atas kepala. Pertanyaan-pertanyaan yang penting sampai yanng ga penting berdebat di kepala. Asumsi, berandai-andai dan membayangkan hal-hal yang membuat kita ketakutan sendiri, kuatir dan makin tenggelam. Kita pikir, "Ya sudahlah, terserah Tuhan, " tapi hati kita ngilu dan nyeri membayangkan apa yang akan Tuhan siapkan di depan. Kita seperti lumpuh totaall. Ga bisa gerak. Ga bisa mikir dengan terang dan jernih. Ada kabut gelap menguasai kepala kita. Pandangan kita sempit sampai tidak berani melangkah.
Gimana caranya tinggal tenang bukan berdiam dalam kekuatiran??
1. Perhatikan gaya hidup
Apa yang kita makan, minum, disiplin, informasi2 yang kita telan, tidur jam berapa, bangun jam berapa. Apakah suka menunda?? Gaya hidup seenaknya itu nikmat, tapi lama kelamaan bisa membawa kita pada rasa frustasi karena kehilangan arah. Hidup yang teratur membantu kita mengurangi masalah2 yang ga perlu ada yang bikin kita stress. Kerjaan rumah menumpuk, kurang tidur, gizi yang tak tercukupi. Dengan kita hidup disiplin setidaknya masalah hidup berkurang sedikit.
2. Eliminasi standar2 ga masuk akal
Banyak orang tertekan karena mematok standar tidak masuk akal dalam hidupnya. Misalnya, seorang suami yang sudah punya anak harusnya ga main game lagi. Standar seperti ini ibarat perempuan yang udah punya anak seharusnya jangan cerewet. Bahkan perempuan paling pendiam bisa jadi cerewet kalau sudah punya anak.
Turunkan standar sambil cari win-win solution. Suami butuh hiburan, biarkan ia jalankan hobinya sambil terus diingatkan tentang tanggung jawabnya. Jangan berharap perubahan 180 derajat dalam semalam. Hargai setiap kebaikan yang suami kerjakan, sekecil apa pun itu.
3. Berbaik hati pada diri sendiri
Ngerasa gagal. Ngerasa ga bisa mencapai mimpi?? Tenang, kamu ga sendirian. Kalau ada orang2 yang mencerca kegagalanmu, tak perlu dijawab, cukup kibas rambut dan jalan ke depan lagi.
Orang terdekat mencerca kegagalanmu?? Tutup kuping, bodo amat, tapi berjanji dalam hati untuk belajar dari yang kemarin dan menjadi lebih baik di esok hari.
Orang-orang yang kita harapkan bisa membenamkan kita ke tanah, tapi "roh kita lebih besar" dari kata-kata penghakiman yang ada di luar sana. Kita yang tahu kenapa kita gagal dan kita sendiri yang bisa belajar dari kegagalan itu. Orang ga bisa mengerti?? Bukan urusan kita. Sudah dijelaskan mereka ga mau mengerti?? Ya sudah, bukan urusan kita lagi.
Yang perlu kita lakukan hanya bangkit lagi dan menjadi lebih baik dari yang kemarin. Biarkan orang jadi komentator sementara kita terus bertanding.
Berbaik hati pada diri sendiri. Tarik dirimu yang sakit itu keluar dari lumpur hisap yang melumpuhkan.
4. Ingat selalu ada harapan
Pertolongan, mukjizat, jalan keluar ga selalu datang dari langit. Bisa dari bantuan orang lain, bisa dari hikmat yang ditaruh di otak kita sehingga kita bisa melihat hal-hal yang tak terlihat (bukan penampakan yeee).
Katakan pada dirimu sendiri yang menderita itu, selalu ada harapan. Selalu ada jalan keluar. Kalau laut merah bisa terbelah, kalau goliat bisa mati di tangan Daud, kalau Daniel bisa selamat dari goa singa, kalau Sara yang mati haid bisa melahirkan Isak, kalau Yesus bisa bayar pajak dari uang yang ada di perut ikan... Masalah kita pasti ada jalan keluarnya. Pastiii.
5. Melepaskan yang tidak bisa kita kendalikan
Apa hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan?? Pandangan orang lain dan situasi - hasil akhir. Jangan pernah mencoba mengendalikannya. Yang bisa kita lakukan adalah bersiap untuk menerima dan meresponnya dengan cara yang benar.
Serahkan pandangan orang lain pada diri mereka sendiri. Serahkan situasi dan hasil pada Tuhan yang punya kuasa. Jangan berusaha menjadi Tuhan. Kamu ga akan kuat, biar Dia saja.
Semoga bisa mencerahkan.
Kenapa gw nulis ini?? Efek ngobat batuk kayaknya. Ga, gw pernah di titik itu. Berdiam dalam kekuatiran
Sekedar share... Kalau ngerasa ya bagus HUAHAHAHA.
Pic: https://pixabay.com/en/dark-light-man-person-sitting-1853545/
Sedangkan berdiam dalam kekuatiran, mungkin kita terlihat berserah, tapi kekuatiran itu masih berputar-putar di atas kepala. Pertanyaan-pertanyaan yang penting sampai yanng ga penting berdebat di kepala. Asumsi, berandai-andai dan membayangkan hal-hal yang membuat kita ketakutan sendiri, kuatir dan makin tenggelam. Kita pikir, "Ya sudahlah, terserah Tuhan, " tapi hati kita ngilu dan nyeri membayangkan apa yang akan Tuhan siapkan di depan. Kita seperti lumpuh totaall. Ga bisa gerak. Ga bisa mikir dengan terang dan jernih. Ada kabut gelap menguasai kepala kita. Pandangan kita sempit sampai tidak berani melangkah.
Gimana caranya tinggal tenang bukan berdiam dalam kekuatiran??
1. Perhatikan gaya hidup
Apa yang kita makan, minum, disiplin, informasi2 yang kita telan, tidur jam berapa, bangun jam berapa. Apakah suka menunda?? Gaya hidup seenaknya itu nikmat, tapi lama kelamaan bisa membawa kita pada rasa frustasi karena kehilangan arah. Hidup yang teratur membantu kita mengurangi masalah2 yang ga perlu ada yang bikin kita stress. Kerjaan rumah menumpuk, kurang tidur, gizi yang tak tercukupi. Dengan kita hidup disiplin setidaknya masalah hidup berkurang sedikit.
2. Eliminasi standar2 ga masuk akal
Banyak orang tertekan karena mematok standar tidak masuk akal dalam hidupnya. Misalnya, seorang suami yang sudah punya anak harusnya ga main game lagi. Standar seperti ini ibarat perempuan yang udah punya anak seharusnya jangan cerewet. Bahkan perempuan paling pendiam bisa jadi cerewet kalau sudah punya anak.
Turunkan standar sambil cari win-win solution. Suami butuh hiburan, biarkan ia jalankan hobinya sambil terus diingatkan tentang tanggung jawabnya. Jangan berharap perubahan 180 derajat dalam semalam. Hargai setiap kebaikan yang suami kerjakan, sekecil apa pun itu.
3. Berbaik hati pada diri sendiri
Ngerasa gagal. Ngerasa ga bisa mencapai mimpi?? Tenang, kamu ga sendirian. Kalau ada orang2 yang mencerca kegagalanmu, tak perlu dijawab, cukup kibas rambut dan jalan ke depan lagi.
Orang terdekat mencerca kegagalanmu?? Tutup kuping, bodo amat, tapi berjanji dalam hati untuk belajar dari yang kemarin dan menjadi lebih baik di esok hari.
Orang-orang yang kita harapkan bisa membenamkan kita ke tanah, tapi "roh kita lebih besar" dari kata-kata penghakiman yang ada di luar sana. Kita yang tahu kenapa kita gagal dan kita sendiri yang bisa belajar dari kegagalan itu. Orang ga bisa mengerti?? Bukan urusan kita. Sudah dijelaskan mereka ga mau mengerti?? Ya sudah, bukan urusan kita lagi.
Yang perlu kita lakukan hanya bangkit lagi dan menjadi lebih baik dari yang kemarin. Biarkan orang jadi komentator sementara kita terus bertanding.
Berbaik hati pada diri sendiri. Tarik dirimu yang sakit itu keluar dari lumpur hisap yang melumpuhkan.
4. Ingat selalu ada harapan
Pertolongan, mukjizat, jalan keluar ga selalu datang dari langit. Bisa dari bantuan orang lain, bisa dari hikmat yang ditaruh di otak kita sehingga kita bisa melihat hal-hal yang tak terlihat (bukan penampakan yeee).
Katakan pada dirimu sendiri yang menderita itu, selalu ada harapan. Selalu ada jalan keluar. Kalau laut merah bisa terbelah, kalau goliat bisa mati di tangan Daud, kalau Daniel bisa selamat dari goa singa, kalau Sara yang mati haid bisa melahirkan Isak, kalau Yesus bisa bayar pajak dari uang yang ada di perut ikan... Masalah kita pasti ada jalan keluarnya. Pastiii.
5. Melepaskan yang tidak bisa kita kendalikan
Apa hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan?? Pandangan orang lain dan situasi - hasil akhir. Jangan pernah mencoba mengendalikannya. Yang bisa kita lakukan adalah bersiap untuk menerima dan meresponnya dengan cara yang benar.
Serahkan pandangan orang lain pada diri mereka sendiri. Serahkan situasi dan hasil pada Tuhan yang punya kuasa. Jangan berusaha menjadi Tuhan. Kamu ga akan kuat, biar Dia saja.
Semoga bisa mencerahkan.
Kenapa gw nulis ini?? Efek ngobat batuk kayaknya. Ga, gw pernah di titik itu. Berdiam dalam kekuatiran
Sekedar share... Kalau ngerasa ya bagus HUAHAHAHA.
Pic: https://pixabay.com/en/dark-light-man-person-sitting-1853545/
Jangan lupa subscribe blog ini ya buat dapet info postingan terbaru atau follow IG saya di @lasma_manullang
0 Comments