Pernah nonton film atau drama yang tadinya nangis tiba-tiba dibikin ketawa atau sebaliknya?? Ini salah satu drama yang bikin emosi kita campur aduk kayak gitu.
Go Back Couple, drama Korea yang dibintangi Son Ho-Jun dan Jang Nara ini berkisah tentang sepasang suami istri, Choi Ban-Do dan Ma Jin-Jo, yang sudah menikah selama 10 tahun dan memiliki seorang putra yang masih balita.
Choi Ban-Do adalah seorang sales obat yang bekerja keras, bolak balik, memberikan entertain dan "menjilat" para dokter langganannya demi menjaga mereka tetap menjadi pelanggan. Saking menjaga loyalitas pelanggan, ia rela menjadi kaki tangan salah satu dokter, Park Hyun-Seok, agar kebiasaan selingkuh dokter tersebut tidak diketahui istrinya yang jelek.
Cara kerja Choi Ban-Do ini mau tidak mau sering membuat ia pulang malam dan bersedia dipanggil kapan saja saat Dokter Park memanggil. Semua tagihan hotel, bar, dan segala macam yang berhubungan dengan selingkuhan Dokter Park, Choi Ban-Do yang harus menangani. Dengan begitu, Dokter Park akan setia membeli obat dari Choi Ban-Do. Choi Ban-Do benar-benar diperlakukan seperti keset.
Sayangnya, hal ini tidak diketahui oleh istrinya Ma Jin-Jo. Tepat di hari ulang tahun pernikahan mereka, Ma Jin-Jo melihat kotak berisi perhiasaan. Ia sudah senang karena ia pikir suaminya mengingat ulang tahun pernikahan mereka. Tapi ternyata perhiasan itu ia beli untuk hadiah selingkuhan Dokter Park. Choi Ban-Do tidak menjelaskan apa-apa dan Ma Jin-Jo pun tak ambil pusing.
Kelelahan mereka menjalani rumah tangga mulai meledak saat Choi Seo-Jin, putra mereka sakit mendadak. Ma Jin-Jo menelepon Choi Ban-Do tapi tidak direspon karena ia sedang menghibur dokter-dokter kliennya di sebuah karaoke.
Pada saat itu pun ada Dokter Park yang memujinya karena membantunya menangani istrinya yang memergokinya membawa seorang wanita ke hotel. Dengan sok pahlawan Dokter Park mendaratkan tinju pada Choi Ban-Do yang berusaha menahan istri Dokter Park dan membuatnya seolah Choi Ban-Do bersikap kurang ajar. Di dalam ruang karaoke, Dokter Park memuji kesetiaan Choi Ban-Do karena tidak melawan pukulannya dan membiarkannya terlihat seperti pahlawan di depan istrinya yang jelek.
Sementara itu, Ma Jin-Jo akhirnya membawa Choi Seo-Jin sendirian ke dokter. Ternyata sakitnya tidak terlalu parah. Setelah Seo-Jin tertidur, Ma Jin-Jo membereskan rumah dan menemukan beberapa surat tagihan kartu kredit. Dari daftar tagihan atas nama suaminya, Ma Jin-Jo bisa melihat kartu kredit tersebut banyak digunakan untuk membayar hotel, restauran mahal, bar, dan barang-barang mahal. Awalnya ia tidak berpikir terlalu jauh. Ia hanya bertanya-tanya untuk apa suaminya memakai kartu kredit membayar itu semua?
Tepat saat ia sedang mengira dan menebak, ia mendapat kiriman chat dari seorang teman. Ternyata foto Choi Ban-Do yang terlibat dalam keributan di depan hotel. Kenalan istrinya melihat keributan tersebut dan mengambil gambar. Ia mengirimkannya pada Ma Jin-Jo untuk memastikan bahwa ia tidak salah.
Ma Jin-Jo merasa sangat terpukul dan menangis antara sedih dan bercampur amarah. Ia menghubungi suaminya dan meluapkan amarahnya yang sudah tidak tertahankan. Ia berpikir Choi Ban-Do selingkuh di belakangnya sementara ia susah payah mengurus rumah dan anak.
Choi Ban-Do yang berada di dalam mobil sedang menenangkan diri karena tekanan kerja dan harga dirinya yang terasa diinjak-injak, menerima telepon dari istrinya yang menangis dan marah meluap-luap hingga sepertinya tidak mau mendengar penjelasan apa pun. Ma Jin-Jo yang sudah terlalu emosional, mengaku menderita sejak menikah dengan Choi Ban-Do. Choi Ban-Do yang mendengar pengakuan istrinya semakin terluka dan mengaku justru dia yang menderita dengan pernikahan ini.
Mereka saling mengakui penderitaan mereka, akhirnya tanpa ragu Ma Jin-Jo menyampaikan keinginan untuk bercerai. Choi Ban-Do awalnya terkejut, tapi akhirnya ia menyetujuinya. Mereka memutuskan untuk bercerai. Bunga yang dibeli Choi Ban-Do untuk ulang tahun pernikahan jadi terbuang percuma.
Saya tiap inget adegan ini aja mau nangis. ahhaha |
Di episod ini siap-siap tisue karena saya saja sesak napas nontonnya. Bisa merasakan penderitaan Ma Jin-Jo tapi juga bisa merasakan penderitaan Choi Ban-Do. Ga ada yang bisa disalahkan. Cuma miss komunikasi. Sayangnya, di dunia nyata hal ini memang sering terjadi. Suami istri sulit komunikasi dari hati ke hati karena membuat jarak. Karena tidak enak, karena tidak mau merepotkan, karena tidak mau menambah beban. Tapi ujungnya malahan saling menganggap tidak ada pengertian. Padahal sebenarnya karena tidak adanya keterbukaan.
Cerita berlanjut di hari H penandatanganan surat cerai. Saat Choi Ban-Do dan Ma Jin-Jo pulang ke tempat masing-masing, mereka melempar cincin mereka. Anehnya cincin itu menghilang dan memenuhi keinginan mereka untuk kembali ke masa lalu sebelum mereka bertemu.
Keesokan harinya.. TADAAAA... Mereka bangun di kamar masing-masing saat masih di tingkat pertama kuliah. Belum saling mengenal dan belum pernah saling sapa. Anehnya, ingatan mereka di masa depan tidak hilang. Rasa amarah dan benci mereka masih tertinggal.
Choi Ban-Do sangat senang mendapatkan kesempatan baru ini, bisa mengulang masa muda. Bahkan ia mengajak orang tuanya menanam saham di sebuah perusahaan kecil yang ia tahu akan menjadi besar di masa depan.
Sedangkan Ma Jin-Jo seperti mendapat harta tak terkira melihat ibunya hidup kembali. Ia menangis terisak-isak melihat ibunya ada di hadapannya begitu nyata, bisa disentuh. Bertahun-tahun ia merindukan ibunya yang tidak sempat ia temui sebelum napas terakhirnya. Ia pun menyalahkan Choi Ban-Do akan hal itu.
Ma Jin-Jo menempel pada ibunya ke mana-mana saat terbangun dan melihat ibunya masih hidup. |
Dengan kesempatan yang mereka terima ini, akhirnya Choi Ban-Do dan Ma Jin-Jo memanfaatkan waktu yang ada untuk melakukan hal-hal yang mereka tidak sempat lakukan karena menikah muda. Berusaha meraih cinta pertama, membuat banyak kenangan dengan ibu, menjaga teman baik yang kesulitan, dan menghapus kenangan memalukan yang dulu sempat dilakukan.
Adegan yang bikin saya terpaku karena liat kegantengan Jung Nam-Gil pakai seragam Wamil hahahha. Dan mukanya polos grogi karena baru pertama kali pelukan sama cewe |
Muka polosnyaaa. Gi, kalo udah gede, ganteng kayak gini yaa hahahha |
Review:
Secara keseluruhan cerita, drakor ini naskahnya T.O.P B.G.T. Dengan alur mundur yang diletakkan di awal cerita tiap episod menjadi pengantar yang halus untuk memberi clue, episod kali ini kita akan membahas tentang apa.
Karakter tiap peran juga dibawakan dengan sangat baik. Seolah-olah setiap aktor dan aktrisnya dilahirkan untuk peran tersebut. Choi Ban-Do yang cuek, Ma Jin-Jo yang telaten dan terlalu bersih berubah total setelah punya anak, Yoon Bo-Reum yang tomboy, Cheon Seol yang kalem, Min Seo-Young yang manis, An Jae-Woo yang cupu, dan Go Dok-Jae yang ngasal. Terakhirrrr... yang bikin jatuh hati, Jung Nam-Gil yang cool tapi manis bangett pas senyummmmm... Pengen banget anak saya seganteng dia kalau sudah besar. Hahhahaha
Choi Ban-Do mencoba mendekati cinta pertamanya yang dulu hanya ia cintai diam-diam. |
Choi Ban-Do lagi ngerasa keren karena membiarkan Min Seo-Young berpegangan pada tangannya agar tidak jatuh saat bus mengerem. Di sini bikin saya ngakak dengan muka Choi Ban-Do yang rese dan sok keren |
Ekspresi Jung Nam-Gil yang mulai menyukai Ma Jin-Jo |
Untuk kategori romance cerita ini lebih suka saya sebut sebagai family romance. Tidak terlalu banyak bahas kisah cinta antara Choi Ban-Do dan Ma Jin-Jo. Kecuali di akhir-akhir episod saat Choi Ban-Do berpikir Ma Jin-Jo akan lebih bahagia jika bersama Jung Nam-Gil yang cool dan di masa depan menjadi ahli sejarah yang kaya raya. Sementara itu, sebagian besar cerita lebih banyak menceritakan tentang Ma Jin-Jo dan ibunya (serta ayahnya), cerita sampingan sahabat-sahabat mereka pun sangat menghibur, juga tentang bagaimana kalau mereka tidak kembali dan tidak bersama lagi. Bukankah Choi Seo-Jin, putra mereka, akan menghilang??
Berpapasan saat bersama dengan orang lain, mereka pura-pura tidak saling kenal. |
Kelucuan-kelucuan yang ditampilkan benar-benar bisa membuat sakit perut. Yang tadinya kita terharu pada suatu adegan, bisa terpingkal-pingkal saat melihat kelakuan Go Dok-Jae atau persaingan Choi Ban-Do dan Jung Nam-Gil memperebutkan perhatian Ma Jin-Jo.
Choi Ban-Do dan Jung Nam-Gil memperebutkan kaos yang sama dengan yang dikenakan Ma Jin-Jo |
Hal lainnya yang saya sukai adalah tidak banyak adegan klise pasangan kaya dan miskin bersatu, teman masa kecil yang kembali bertemu atau adegan kepleset lalu berpandang-pandangan atau pingsan lalu gendong di punggung. Seingat saya malah ga ada sama sekali. Ditambah dengan kegilaan di masa muda seperti berwisata dadakan, ikut pentas, perayaan sekolah, masa PDKT, ospek, jurid malam, cinta pertama, dan hal-hal lainnya yang berbau jiwa muda. Disampaikan dengan manis tanpa terlalu berlebihan.
Kekurangannya hanya satu, ending masih sangat fairy tale. Semua masalah yang dulu ada dalam hidup mereka dan teman-temannya mendadak menjadi baik semua. Tadinya mau saya tulis sampai detail, tapi nanti ga seru yaaa.
Tapi ya sudahlah yaaa. Namanya refreshing tidak perlu dibawa berat. Nikmati saja ceritanya sambil belajar tentang pernikahan dan apa artinya sebuah keluarga.
Skor: 4,5 dari 5
Family romance salah satu film favorit saya. Cerita tentang hubungan keluarga selalu membuat berderai air mata. |
Siapin tissu yang banyak, siapin hati juga karena air mata dan ingus yang ngalir bisa kesedot lagi karena adegan-adegan lucunya.
Saya nonton episod-episod awal di Linetv, sisanya nonton di aplikasi Viu. Aplikasi viu bisa di download di Google Play Store
Cast
Jang Na-Ra | Son Ho-Jun | Heo Jeong-Min | Han Bo-Reum | Chang Ki-Yong |
Ma Jin-Joo | Choi Ban-Do | An Jae-Woo | Yoon Bo-Reum | Jung Nam-Gil |
Ko Bo-Gyeol | Lee Yi-Kyung | Cho Hye-Jung | Kim Mi-Kyung | Lee Byung-Joon |
Sumber: Asianwiki
Jangan lupa subscribe blog ini ya buat dapet info postingan terbaru atau follow IG saya di @lasma_manullang
0 Comments