[Review] Film About Time 2013 - Saat Seorang Penjelajah Waktu Jatuh Cinta - Spoiler Alert



We're all traveling through time together, every day of our lives. All we can do is do our best to relish this remarkable ride. 

-Tim, About Time-


Judul film: About Time
Tahun Produksi: 2013
Director: Richard Curtis
Writer: Richard Curtis
Stars: Domhnall Gleeson, Rachel McAdams, Bill Nighy
IMDB: 7.8
Rotten Tomatoes: 68%

Hi Gorgeous!! Menjelang libur hari raya sudah ada rencana apa saja? Kalau tidak ada rencana yang riweh, mungkin kamu bisa mengisi liburan dengan nonton film romantis satu ini.


Ooo, jangan bayangkan film romantis ini seperti film romantis kebanyakan yaa. Film romantis ini adalah film romantis semua bagian kehidupan. Iya..Saya ceritakan sedikit yaa.

Di usia 21 tahun, Tim Lake (Domhnall Gleeson) diberi tahu ayahnya (Bill Nighy) bahwa keturunan pria dalam keluarganya memiliki kemampuan menjelajahi waktu. Jadi, Tim tidak dapat mengubah sejarah tapi ia bisa mengubah apa yang sedang dan telah terjadi dalam hidupnya. Karena itu, Tim memutuskan untuk membuat dunianya menjadi tempat yang lebih baik dengan memiliki seorang pacar.... (kriikkk..krikkk...). Tapi ternyata untuk mendapatkan seorang pacar pun tidak semudah yang ia pikirkan. Walaupun dengan kemampuannya menjelajahi waktu, ia tidak benar-benar bisa mengubah apa yang orang lain pikirkan dan rasakan. Pada akhirnya, berkat kemampuan dan kegigihannya,Tim bisa tetap punya pacar juga Mary (Rachel McAdams) bahkan akhirnya ia menikahinya dan memiliki 3 anak yang lucu-lucu.






Lalu apa yang membedakan film ini dari film romantis lainnya?? Film romantis ini ga bikin kita mengawang-ngawang, mabuk dalam keromantisan sepasang sejoli yang merasa dunia hanya milik berdua seperti yang film romantis kebanyakan lakukan. Justru alur alami hubungan Tim dan Mary membuat semuanya terlihat manis dengan cara yang pas. Seperti menikmati short cake sesuap demi sesuap. Percayalah, bahkan saya yang sudah menikah akan luluh juga melihat ketulusan Tim yang tidak dibuat-buat. 

Contohnya saat pertemuan pertama Tim dengan Mary dalam sebuah kencan buta. Kencan buta yang dimaksud di sini benar-benar buta. Suasana ruangan dibuat menjadi sangat gelap hingga hitam pekat sama sekali. Sampai-sampai peserta kencan tidak bisa melihat wajah lawan bicaranya. Mereka hanya bisa mendengar suara satu sama lain. Dengan modal pendengaran mereka hanya bisa mengira-ngira apakah cowo atau cewe di depannya adalah orang yang menarik.

Dari obrolan tanpa memandang fisik tersebut Tim dan Mari saling tertarik. Saat di luar restauran, mereka bertemu dan di luar, secara fisik mereka saling menyukai. Bahkan sepertinya saling terpesona. Akhirnya mereka mau melanjutkan pertemanan mereka dengan saling bertukar nomor telepon. Tim senang sekali.

Sayangnya kekacauan dimulai saat Tim menolong teman serumahnya agar bisa menyelenggarakan pentas drama dengan sukses. Tim pikir, itulah saatnya ia melakukan kebaikan dengan kemampuannya menjelajah waktu. Ia memutar waktu dan membantu temannya membereskan masalah sepele yang membuat pentas drama temannya hancur.

Yang Tim tidak sadari adalah, saat ia memutar waktu, berarti ia kehilangan momen lainnya di waktu yang sama. Saat ia membantu temannya dalam mementaskan drama, saat itu juga ia kehilangan waktu saat-saat bertemu dengan Mary. Ia kehilangan nomor telepon Mary dan tidak dapat menghubungi gadis itu.

Tim masih mengingat Mary, tapi Mary tidak mengingat Tim karena waktu yang telah diputar membuat masa-masa Mary bertemu Tim tidak pernah ada.

Tapi Tim tidak menyerah. Ia mencari tahu dan mengejar Mary dengan cara apa pun. Salah satunya nongkrong berhari-hari di depan lukisan artis kesukaan Mary.

Selanjutnya banyak lagi kelucuan Tim lakukan demi bisa mendapatkan Mary. Obsesi yang manis dan malah tidak terlihat egois sama sekali.



Cerita manis lainnya, di tengah malam saat Tim baru bertemu cinta pertamanya, yang mengundangnya untuk bermalam. Alih-alih mengambil kesempatan mendapatkan cinta cewe pujaannya di masa lalu, Tim malah menolak undangan itu dan lari pulang untuk melamar Mary.

Lucunya Mary berharap Tim tidak melamarnya dengan cara heboh memakai iringan lagu, berlutut dan menyatakan cinta. Hahahaha... Tim mengaku tidak mempersiapkan hal itu padahal kenyataannya di luar kamar sekelompok pemain musik sudah siap memainkan sebuah lagu romantis. tinggal tunggu aba-aba dari Tim. Melihat kesederhanaan Mary sangat menghargai cara melamar Tim yang ga bertele-tele atau kebanyakan atribut walau kenyataannya tidak demikian. Pasangan ini lucu dan manis.

Bagian cerita lainnya yang tak akan bisa saya lupakan saat Tim dan Mary menikah. Mary menggunakan gaun merah dengan makeup yang sederhana. Seluruh anggota keluarga sudah berkumpul untuk merayakan pernikahan mereka. Tapi sayangnya cuaca tidak bisa diajak bekerjasama. Angin kencang dan hujan deras memporak porandakan semuanya. Tenda, meja, makanan, tapi dengan kondisi parah seperti itu pun Tim dan Mary tetap bisa tertawa dan berbahagia. Mereka tidak memusingkan kekacauan yang ada dan tetap menikmati kebahagiaan mereka bersama keluarga. Ditambah dengan adegan Tim yang menggunakan kemampuan menjelajah waktunya hanya untuk memilih orang yang tepat memberikan kata sambutan dalam pernikahannya.



Oh ya.. Itu tentang Tim dan Mary, tapi yang paling menyentuh adalah romantisme hubungan Tim dengan ayah dan adiknya. 

Di tengah-tengah cerita, ditunjukkan bagaimana Tim berusaha memperbaiki keadaan adiknya yang kacau balau karena pacarnya. Dengan menggunakan kemampuan menjelajah waktunya, Tim berusaha membuat Kit Kat, adiknya, tidak berhubungan dengan pacarnya. Tapi karena caranya itu, akhirnya ia harus kehilangan orang yang ia cintai. Akhirnya Tim mengembalikan keadaan seperti semula lagi, Kit Kat kacau karena pacarnya. Hanya saja kali ini, Tim membantu adiknya dengan mendukungnya secara moral agar berani untuk memutuskan hubungannya dengan pacarnya.

"Maybe, just maybe, I'm the faller. Every family has someone who falls, who doesn't make the grade, who stumbles, who life trips up. Maybe I'm our faller." -Kit Kat-


Di akhir cerita, ini adalah yang paling bikin hati diperes-peres antara terharu dan terhura. Saat ayahnya meninggal karena kanker, Tim kembali ke masa lalu hanya untuk bisa mengobrol dan bermain dengan ayahnya. Pada saat ayahnya di masa lalu tahu bahwa Tim kembali dari masa depan, ayahnya mengajak Tim kembali ke masa kecil Tim. Mereka mengulang kebersamaan mereka dan menikmati waktu bersama sepuasnya. Ya ampunn.. bahkan pas bayangin adegan bagian cerita ini rasanya masih pengen nangis terharu. Rasa sesak karena sayang itu...gimana sih rasanya, sulit dijelaskan. 




Yang pasti ga nyesel sih waktu itu nyewa film ini di Google Play. Film ini memberikan nilai hidup yang lebih dalam pada penontonnya. Walau sebenarnya hidup ga sesederhana seperti situasi di film ini, tapi film ini memberi kepercayaan bahwa kebahagiaan akan selalu ada saat kita menghargai hal-hal kecil di sekeliling kita.

Pesan yang sangat gamblang dijelaskan di akhir film. Bagaimana kita bisa berbahagia adalah saat kita menikmati setiap hal-hal kecil dalam hidup kita dan Tim mengikuti pesan ayahnya dengan menjalani hidup dalam kondisi yang berbeda. Jalani hidup dengan biasa saja. Terburu-buru dikejar waktu, pekerjaan, dan rutinitas atau... Menjalani hidup dengan mengamati setiap hal kecil, menikmatinya dan menghidupinya.





Banyak sekali spoiler yang sudah saya kasih yaaa. Tapi akan lebih dalem pesannya kalau nonton sendiri hehehe. 

Film ini sendiri menjadi salah satu yang mempengaruhi saya dalam memaknai waktu dan hidup. Seperti disiram dengan air yang segar. Saat selesai menontonnya seperti ada benih harapan muncul dalam hati kalau saya bisa menjalani hidup yang berbahagia.

Kamu yang suka film drama romantis, KUDU, HARUS nonton film ini. Saya maksa loohhh.

======================================================================

Ga penting:
Baru engeh kalau yang jadi Tim adalah Bill Wesley, kakaknya Ron Wesley. Waktu liat ayahnya adalah Perdana Mentri dunia sihir, langsung komen... Oh, ternyata Bill anak perdana mentri dunia sihir. Rrrr... abaikan komentar saya yang ini. Soalnya agak obses sama film Harry Potter hehehhe...ya 

Saya penggemar Rachel McAdams juga. Saya mulai suka aktingnya di film Morning Glory. Waktu lihat dia di film ini makin suka lagi. Malah baru tahu kalau dia memerankan si jahat Regina George di Mean Girls....(ketahuan suka ga nyimak nama aktor dan aktris)

pics credit: IMDB


Jangan lupa subscribe blog ini ya buat dapet info postingan terbaru atau follow IG saya di @lasma_manullang

1 Comments