[Review] Film Dunkirk - Saat Pulang ke Rumah Hanya Tinggal Selangkah





Film perang.. Paling sebel sama film perang tapi juga paling suka. Sebel karena pasti banyak yang mati. Suka karena pesannya selalu dalam ditambah saya lebih sadar diri untuk lebih banyak bersyukur dengan hidup saya yang sangat nyaman ini.

Sudah berapa film perang yang saya tonton? Banyak sih, tapi mulai benar-benar menilai dan menikmati waktu disuguhkan potongan film Saving Private Ryan. Dengan misi yang terkesan konyol tapi sangat berarti untuk seorang ibu yang hampir kehilangan ke 3 anaknnya sekaligus dalam Perang Dunia ke 2 (PD 2). Penggemar Tom Hanks pasti sudah nonton film ini. 


PD 2, tidak ada habisnya menjadi tema latar belakang film. Mulai dari perang sebenarnya, romansa, bahkan super hero (Helooo Captain America dan Wonder Woman!! Love you both!!). 



Iyalah. Bagaimana tidak?? Negara-negara saling berperang. Dijajah dan menjajah. Bukan cuma negara yang jungkir balik, tapi setiap individu punya kisah yang tidak akan pernah habis untuk dijadikan cerita, buku, bahkan film berdurasi 2 jam lebih. 

Dunkirk salah satunya. Kota di Paris menjadi lokasi misi Operasi Dynamo. Misi evakuasi 300.000an tentara Inggris, British Expeditionary Force (BEF) untuk kembali ke Inggris karena Jerman mulai menguasai wilayah Prancis dan mereka terkepung oleh gerakan maju tentara Jerman (sumber: Wikipedia - Dunkirk). 

Di pantai Dunkirk seluruh pasukan menunggu diselamatakan Angkatan Laut Kerajaan Britania Raya. Pantai yang hanya terpisah oleh selat. Dunkirk dan Inggris begitu dekat, tapi terasa sangat jauh selama misi evakuasi ini. 

Nolan menyajikan film ini begitu detail, penuh perhitungan, dan nyata. Tidak ada one show man, tidak ada manusia "super" yang seolah hanya karena dia semua jadi beres. Gambaran tentara-tentara Inggris yang sangat ingin pulang begitu manusiawi digambarkan. Terlihat jelas hati-hati yang mulia dan mau berkorban demi keberhasilan misi, tapi di sisi lain ada hati yang putus asa hingga rela melakukan banyak hal supaya bisa pulang. Mengorbankan orang lain sekalipun.

Tiga sudut pandang yang digambarkan Nolan semakin membuat film ini terasa semakin hidup. Sudut pandang pertama dari para tentara yang terus berusaha pulang kembali ke Inggris dengan berbagai cara. Sudut pandang ke 3 dari pasukan udara Inggris yang berusaha menjatuhkan pasukan Jerman yang terus memborbardir wilayah pantai Dunkirk agar operasi Dynamo gagal. Sudut pandang ke 3 dari 3 orang sipil yang melayarkan kapal kecilnya untuk menjemput para tentara. Tanpa rasa takut atau pun bimbang.

Fion Whitehead sebagai Tommy. Salah satu tentara Inggris yang berusaha pulang

Tom Hardy sebagai Farrier, salah satu anggota pasukan udara yang berusaha menghentikan serangan udara Jerman. Tokoh favorit di film ini. 

Mark Rylance sebagai Mr. Dawson. Kehilangan anaknya di medan perang tidak membuatnya urung membantu operasi Dynamo bisa berhasil. Cillian Murphy sebagai tentara yang mengalami trauma dan menjadi ketakutan saat tahu kapal yang ditumpanginya justru membawanya kembali ke perairan Dunkirk.


Dengan dialog yang minim, film ini tersampaikan dengan baik lewat ekspresi dan sinematografi yang benar-benar menekan jiwa karna suasananya yang gelap (bayangkan film Batman garapan Nolan).




Pesan yang saya dapat dari film ini:
Kadang kita ga perlu melakukan hal besar untuk disebut pahlawan, tapi saat kita berusaha bertahan dan keluar dari masalah, kita bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Sekalipun, kita sendiri ga merasa diri kita pahlawan, bahkan mungkin kita memandang diri kita sendiri seorang pengecut.

Film ini layak banget ditonton. Nolan selalu berhasil membuat saya merasa "kenyang" setelah menonton film.

Buat yang ga sempet nonton di bioskop waktu film ini tayang, bisa sewa film ini di Google Play Film dengan harga Rp. 25.000 atau membeli dengan harga Rp. 158.000

IMDB = 8.2/10

Jangan lupa subscribe blog ini ya buat dapet info postingan terbaru 


Enter your email address:


Delivered by FeedBurner

atau follow IG
saya di @lasma_manullang


2 Comments