Seminggu ini nonton film Band of Brother dan tahu-tahu Tuhan ngomong banyak dari film itu.
Liat banyak orang mati di medan perang, dari yang kelihatan seperti pahlawan sampai yang mati konyol. Hati keiris-iris ngebayangin keluarga yang ditinggalkan mendengar berita kematian mereka.
Lalu pikiran saya berhenti pada pertanyaan, "Bagaimana kalau itu anak saya?"
" Bagaimana kalau itu Gyan?"
(Nulis ini aja masih mewek)
Lalu Roh Kudus mengingatkan saya pada Maria. Maria yang rela rahimnya dipakai untuk melahirkan Juru Selamat. Rela nama baiknya bisa saja jadi rusak. Dia ga protes dan bilang " Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Gileee yaaa, ini perempuannn berani bener ambil resiko.
Hamil 9 bulan, semua emak2 pasti tahu rasanya, susahnya, beratnya, belum lagi melahirkan di kandang domba. Setelah melahirkan masih dikejar-kejar karna bayi Yesus mau dibunuh.
Yesus besar, Maria mungkin banyak cemas karena Yesus lebih pintar dari anak-anak kebanyakan. Siapa yang ga kuatir kehilangan anak umur 12 tahun selama 3 hari yang ternyata lagi ngobrol soal Firman Tuhan di Bait Allah?? Kalau itu Gyan, mungkin udah saya getok kepalanya.
Sampai usia 30 tahun, Maria melihat Yesus tumbuh besar. Dia memelihara dan merawatnya dengan tangan sendiri. Gimana rasanya waktu liat anaknya disalib padahal ga bersalah?? Kalau itu saya, mungkin saya udah teriak-teriak supaya Yesus membuktikan ketuhan-Nya dengan turun dari salib seperti Superman mendarat di tanah.
Apa yang dipikirannya setiap liat Yesus tumbuh dan tahu bahwa suatu saat dia harus menyerahkan anaknya itu kepada rencana Allah??
Gimana kalau itu anak kita??
Gimana kalau itu Gyan??
Gimana kalau Tuhan menunjuk anak-anak kita supaya dia menjadi Petrus yang mati disalib dengan cara terbalik?? Gimana kalau Tuhan menunjuk anak kita menjadi Yeremia, menyampaikan pesan Allah tapi malah diinjak-diinjak dan mau dibunuh?
Gimana kalau anak kita ga akan jadi orang besar? Mungkin dia hanya menjadi orang buta yang sejak lahir hanya demi pekerjaan Tuhan dinyatakan?? Atau orang gila yang dibebaskan dari iblis2 jahat? apa ga nangis liat anak kita lari2 telanjang ga karuan? Atau si pemungut cukai yang pendek? Gimana yaa anak kita kok jadi orang licik....
Padahal kita sudah bersusah payah mendidiknya. Tapi kok cuma jadi A atau cuma jadi B?? Katanya Tuhan mau jadiin anak-anakNya kepala bukan ekor, kok anak2 saya gini2 aja??? Kok anak ini aktif amat ya, ga berubah dari dulu.
Eh, tapi.... Mereka tercatat dalam Injil sebagai bagian dari pekerjaan tangan Tuhan. Bukti kebesaran, kuasa, dan kasih Tuhan yang sampai hari ini diceritakan. Mereka menjadi contoh pengharapan di dalam Tuhan ga sia-sia.
Sebelum sampai dititik itu, Tuhan mengingatkan lagi untuk terus mengembalikan Gi ke dalam tangan Tuhan. Apa pun yang hari ini saya kerjakan ga akan pernah sia-sia. Sekalipun rencana saya bukan rencana Tuhan. Tapi Tuhan tahu bagaimana caranya memakai Gyan. Sekalipun mungkin dia hanya anak yang membawa 5 roti dan 2 ikan. Tidak ada yang tahu namanya, tapi dia menjadi bagian dalam pekerjaan Tuhan.
Hati seperti Maria.... Menyerahkan hak seorang ibu untuk membela sampai mati anak kita, melepaskan anak kita untuk mengalami penderitaan bersama Kristus dan melihat rencana Tuhan terjadi dalam hidupnya.
*ukhhh ga kuat deh kalau harus jadi Maria..... Tuhan yang nguatinnnn
Pic credit: https://pixabay.com/photo-389376/
2 Comments