" Ishh, laki gua tuh gitu banget orangnya. Diem mulu. Susah komunikasi. Ga pernah romantis."
" Masih mending lo. Laki lo rajin pelayanan, rajin gereja. Lah, laki gua ngurusin motor mulu. Duit abis ke motor. Itu motor istri pertama. Gua istri ke dua."
" Mendinglah laki lo cuma hobi motor. Lah, laki gua udah kayak lokomotif. Mulutnya keluar asep mulu. Gua udah cape ingetin. Takut gua jadi janda kembang."
Istri... Oh istri... Begitulah kalau istri cerita tentang suami. Siapa sih istri yang ga pernah ngeluh soal suami??
Ekspetasi yang tinggi di awal pernikahan, tiba-tiba ambruk melihat aslinya lelaki pujaan kita. Iya apa iya??? Ngakuu...
Sama sih, saya juga ngalamin. Pengen suami kayak A, B, C, D yang dulu saya tulis semasa single. Giliran udah nikah ternyata ga seperti yang diharapkan.
Salah ga sih harapan kita??? Gaaaa. Yang salah kalau kita ga kasih waktu suami kita buat belajar.
Saya ingat sekali tahun lalu saya berharap pada suami tanpa diiringi sikap hati yang benar. Eits, apa maksudny ya?? Saya berharap suami bisa lebih inisiatif tapi dengan sikap hati menuntut bukan percaya. Hasilnya?? Frustasi berat. Stress sendiri. Ngerasa benar sendiri. Merasa jadi korban. Padahal suami ga salah apa-apa (kasian laki gua).
Tapi kegagalan itu membuat saya belajar juga. Tuhan ingetin buat saya berkaca..
" Lasma, memangnya kamu udah sempurna?"
Jlebbb.. Gimana saya bisa nuntut suami saya sempurna kalau saya sendiri ga sempurna??
Dari situ saya pelan-pelan belajar menghargai setiap bagian dari diri suami saya. Hobinya, nilai-nilainya, imannya, cara ia mengasihi saya dan Gi....
Saat melihat semua hal yang suami saya punya dengan kacamata kasih, yang tadinya sekeliling saya terasa gelap, menjadi terang benderang.
Kenapa saya harus mencari-cari hal yang tidak suami saya punya?? Lihatlah dia... Sejak dulu selalu lucu, terkesan tidak pernah serius, tapi saat dihadapkan pada masalah, integritasnya mencengangkan saya. Lihatlah dia, yang tidak pernah menunjukkan imannya dengan gamblang, tapi ternyata mendengarkan setiap pesan Tuhan lewat masalah-masalah yang kami alami. Lihatlah dia yang kadang asbun, tapi punya hati yang lemah lembut mau berubah...
*mewek....
Suami saya memang tidak sempurna, tapi kasihnya pada saya dan Gi begitu sempurna. Terima kasih pada Tuhan yang membukakan saya akan hal ini. Yang memotivasi saya untuk terus belajar menjadi istri yang baik. Istri yang bijak, yang menyenangkan hati suaminya.
Suami saya memang tidak sempurna, lalu kenapa? Dia hadiah terindah dalam hidup saya.
Blush! Blush! Blush!
Amsal 31:12, 30 (TB) Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
artikel
(20)
Blogging
(6)
Bodycare
(8)
Bola Mukjizat
(11)
Buku
(9)
cerpen
(3)
Curhat
(32)
free download
(7)
friendship
(1)
ilustrasi
(12)
Iman Kristen
(60)
keluarga
(14)
Kesehatan
(13)
kumpulan cerpen
(3)
kumpulan puisi
(10)
liburan
(1)
MakeUp
(13)
Marriage
(13)
movie
(8)
MyFatherHasDone
(110)
MyLoveStory
(79)
parenting
(38)
perempuan
(7)
pranikah
(4)
printable
(2)
psikologi
(1)
Resep
(4)
Review Produk
(26)
Skincare
(19)
SuratUntukADik
(8)
Tips
(19)
tumbuh kembang anak
(20)
-
Hi temans, Minggu ini saya mau review produk perawatan rambut yang termasuk baru di pasaran.. Pengharum rambut.. Hair Fragrance......
-
Sudah beberapa minggu pakai Mineral Botanica Acne Care, udah waktunya review nih. Walaupun saya masih gedeg karena 1 pesanan say...
-
Hi temans, Besok Gi, bocahku, libur jadi hari ini emak centil agak santai. Sambil nunggu jemuran kering supaya bisa langsung ...
-
Paling seneng deh review produk Oriflame, page view jadi rame hehhehe. Lupakan.. Lupakan...
-
Satu bulan kurang tanpa sosial media, saya tersadar... Banyak berita, artikel, status, yang terlihat membesarkan hati sekelompok orang tapi ...
Selamat datang di amsaLFoJe. Anggap saja di sini kamu sedang melihat sebuah museum yang berisi buah karya Lasma. Mulai dari - cerita keseharian, - opini, - fiksi, - ilustrasi, - printable stuff dll. Jika kamu suka apa yang Lasma bagikan, kamu bisa mendukung Lasma dengan SAWERAN. Selamat menikmati menjelajahi museum amsaLFoJe.
4 Comments