Apakah sudah ada yang mendengar kidung-kidung Natal dinyanyikan?? Ga berasa udah mau akhir tahun yaaaa. Pasti udah pada sibuk persiapan ini itu buat perayaan Natal. Bayanginnya bikin kangen.
Ngomong-ngomong soal perayaan Natal, biasanya ga jauh-jauh dengan pertunjukan juga. Salah satunya drama. Iya kan? Iya kan? Siapa yang tahun ini ibadahnya ngadain drama??!! Unjuk tangannnn!!!!
Kalau sudah ngomongin drama saya selalu antusias. Beberapa tahun pelayanan di bidang drama banyak pelajaran yang saya dapat. Walau pun sudah ga pelayanan lagi, tetep pengen menjadi bagian dari pelayanan itu.
Jadi, membuat tips ini mungkin bisa membantu adik-adik yang mau membuat pertunjukan drama Natal atau drama lainnya yang berhubungan dengan ibadah gereja tapi bingung harus mulai dari mana. Dengan tips ini semoga bisa memberikan gambaran adik-adik, apa yang harus dilakukan.
Kalau yang udah lebih ekspert boleh deh baca postingan ini dan mungkin bisa nambahin poin-poin yang saya buat. Hehehehe.
Disimak yaaaa
1. Pastikan cerita sesuai tema
Jadi sebelum membuat naskah drama, pastikan dulu kita sudah tahu tema Natal yang diangkat. Ga cuma membantu kita lebih fokus tapi juga membantu membangun pesan natal lebih kuat disampaikan.
2. Pastikan kapan drama akan ditampilkan dan durasi
Kenapa harus tahu? Karena kadang-kadang ada drama yang ditampilkan sebagai pembuka kotbah dan ada juga yang ditampilkan setelah ibadah inti berakhir. Semacam penutup dan perayaan. Kalau drama yang ditampilkan ternyata adalah pembuka kotbah, kita harus lebih intens komunikasi dengan pembicara. Pesan apa yang ingin disampaikan si pembicara, si pembicara sendiri merasa lebih cocok dramanya seperti apa, dari cerita Alkitab atau keseharian saja.
Kadang malah ada pembicara yang sudah tahu yang dia mau dan ga perlu pakai ditanya, langsung menjelaskan. Ini malah lebih terbantu.
Sebagai murid Yesus. Entah siapa. Yang penting murid Yesus. hihihi. Gara2 kurang pemain cowo |
Kalau tidak bisa komunikasi secara langsung dengan pembicara, minimal seksi acara atau EO ibadah.
Tanyakan sejelasnya apakah dramanya mau serius atau humor. Berapa lama waktu yang disediakan karna akan menentukan panjangnya naskah. Naskah yang pendek pastinya hanya butuh 2,3 pemain. Naskah yang panjang biasanya akan lebih banyak pemain, properti, dan alat pendukung.
Apa saja yang perlu ditekankan dalam drama? Misalnya penekanan pada rasa kekeluargaan atau rasa syukur atau mengampuni. Ada hal2 yang tidak boleh ditampilkankah? Misalnya tidak boleh ada pria yang kewanita2an atau bau-bau politik.
Apa saja yang perlu ditekankan dalam drama? Misalnya penekanan pada rasa kekeluargaan atau rasa syukur atau mengampuni. Ada hal2 yang tidak boleh ditampilkankah? Misalnya tidak boleh ada pria yang kewanita2an atau bau-bau politik.
Kalau sudah tahu dicatat supaya saat kita membuat naskah lebih terarah.
3. Brain storming
Keluarkan semua ide yang dipunya di dalam tim. Tidak usah takut ide kita tidak terpakai karena kadang malahan ada ide yang dipakai hasil kombinasi beberapa pemikiran.
Jangan males mikir. Kalau mentok buka lagi alkitabnya, baca lagi tema dan pesan yang ingin disampaikan. Browsing dan baca buku juga bisa jadi alternatif. Amati juga peristiwa sehari-hari.
4. Buat draft sesegera mungkin
Namanya saja draft. Masih ide dasar. Ga perlu rapih-rapih amat. Tidak perlu menginginkan naskah yang sempurna di awal-awal. Yang penting kita tahu alur cerita dan penokohan dulu karen pada prakteknya naskah pasti akan banyak dirombak. Entah dikurangi atau ditambahkan.
5. Diskusikan naskah
Diskusikan lagi draft naskahnya untuk mematangkan naskah tersebut. Jika sudah ok, sampaikan pada EO atau pembicara. Jika mereka ok, bisa lanjut latihan.
6. Komitmen
Kalau yang ini sudah masalah sikap ya. Seandainya kita sudah dipilih untuk menjadi bagian tim drama, berkomitmenlah untuk selalu datang latihan. Ini bukan cuma demi kelancaran persiapan, tapi juga sebagai sikap kalau kita serius mau melayani. Mau menyampaikan pesan Tuhan lewat drama. Bukan sekedar main drama.
7. Kesatuan hati
Ini hal yang paling sulit dibanguh. Apalagi kalau ada hal-hal yang tidak berkenan. Saya pernah menulis naskah dan akhirnya naskah saya tidak dipakai sama sekali. Gedeg, tapi Roh Kudus mengingatkan, pelayanan bukan tempat kita mengaktualisasikan diri. Pelayanan adalah tempat di mana kita menjadi perpanjangan tangan Tuhan agar kasih dan anugrah Tuhan tersalurkan pada orang lain. Kita hanya pelayan. Titik. Pelayanan adalah suatu kehormatan bukan kebanggaan.
Che Ting. Menantu bawa chiong gara-gara shio buaya. hahahah |
Jadikan pesan Tuhan tersampaikan dan tepat sasaran sebagai tujuan utama. Supaya kita bisa menganggap satu sama lain lebih penting.
8. Anggap penonton rumput yang bergoyang
Baru pertama pelayanan drama dan grogi berat?? Anggaplah penonton rumput yang bergoyang. Hehehehe. Yang udah sering drama aja masih suka grogi.
Panggung itu daerah kekuasaanmu, sampaikan pesan Tuhan dengan lantang lewat peranmu.
Buat Tuhan tersenyum melihat pertunjukanmu dan 1 tim pelayananmu. Itu yang paling penting.
Itu 7 tips dari saya. Kalau masih bingung cari tema drama natal, bisa intip cerpen buatan saya. Kalau mau buat naskah dari cerpen saya gpp. Hehehehe. Kepedean. Ga usah minta ijin. Saya menulis cerpen-cerpen itu karena terinspirasi dari naskah-naskah drama yang dibuat tim drama saya dulu.
Kami membuat naskah tentang bagaimana konflik batin Maria saat menerima kabar kehamilannya, tentang bagaimana kondisi murid-murid Yesus saat Yesus mati dan dikuburkan lalu bangkit pada hari yang ke 3, tentang Yusuf, tentang Abraham, dll.
Drama-drama itu tidak hanya memberi pesan pada jemaat, tapi pada saya juga. Sangat membekas.
Kangennn bangettt. Sebenernya lebih suka di belakang panggung juga. Bagian nulis naskah, properti, dan bantu makeup. Tapi karena sering kekurangan orang jadi harus ikut naik panggung juga walau cuma berdiri tanpa dialog jadi pelayan raja. Xixixixi.
Semangat buat persiapannyaaa!!! Segala kemuliaan hanya buat nama Tuhan!!
4 Comments