Sekarang ini, sehat itu mahal sepertinya bukan lagi soal biaya rumah sakit dll. Mengingat hidup sehat bukan lagi soal program pemerintah tapi juga soal lifestyle. |
pixabay |
Selama masa-masa keungan minus, saya merasakan sekali kalau buat sehat itu sama mahalnya dengan biaya rumah sakit. Kayaknya malah lebih mahal biaya hidup sehat. Kalau biaya rumah sakit ada BPJS hohoho.
Terus maksudnya makanan orang miskin ini apa ya Las?? Makanan orang miskin ini maksud saya makanan yang kadang itu-itu aja, tapi dokter dan pakar kesehatan bilang harusnya menu bisa berganti-ganti. Misalnya kita makan tempe dan bayam terus menerus, selamat deh pasti dapet asem urat. Atau misalnya makan telor terus menerus, jackpot! Kolesterol.
Makanan orang miskin adalah makanan di mana mau ga mau kita jadi numpuk penyakit karena makannya itu-itu aja. Belum lagi tentang buah yang disuntik, sayur yang ada pestisidanya, ayam yang disuntik hormon, dll.
Baca juga: Perpuluhan Di Kala Kekurangan
Biar sehat selalu disarankan untuk makan makanan yang organik, warna warni, dengan bumbu yang alami. Sedangkan kalau mau beli sayur organik, ayam kampung, beras merah, dan segala macam yang dikatakan sehat itu, harganya bisa sama dengan uang belanja selama seminggu hahahha. Iya ga sih?
Jadi, pada akhirnya, masalah kesehatan ini ternyata bergantung pada kreatifits koki di rumah.
Selama masa minus ini, mau ga mau saya belanja harian. Belanja ke ibu sayur yang sayurnya itu lagi itu lagi. Biar begitu saya juga harus pintar-pintar memilih, mengingat suami juga ada resiko kolesterol dan asam urat, juga mag (jambak-jambak rambut). Awal-awal stress banget hahahha (lap keringet).
Akhirnya yang bisa saya lakukan ya modifikasi. Makan telor cuma boleh seminggu sekali. Makan tempe atau sayuran hijau cuma 3 x seminggu. Makan cabe boleh, tapi banyakin tomat aja (ga ada pedesnya, sama aja boong hahahha).
Tapi, bersyukur dengan apa yang kami makan. Bisa makan aja itu udah syukur. Udah Puji Tuhan, Haleluya! Ga sampe ngerasain makan nasi cuma pakai kecap.
Jaman orang tua kami malah lebih parah. Mama saya makan nasi cuma pakai air sama garem. Begitu juga mertua. Malah suami juga pernah ngerasain waktu kecil dan dia malah jadi doyan nasi pakai minyak sama garem doang. Hahahaha
Pada akhirnya, kalau ada orang-orang yang nanya soal gaya hidup sehat, saya ga akan membicarakan sayuran organik, ayam kampung, dan teman-temannya. Mungkin saya hanya akan bilang, makanan sehat makan sesuai isi kantong dan masak di rumah tambah olahraga.
Ga ada orang yang nolak sehat, tapi buat orang-orang yang kemampuan keuangannya sangat kurang, mungkin keterangan seperti ini lebih memberi solusi (sambil inget-inget ibu-ibu yang biasa belanja di ibu sayur juga). Dan saya sendiri percaya, kesehatan itu ada waktu kita makan dengan ucapan syukur.
3 Comments