Masalah Pria
Hampir setahun nikah ini, udah mulai makin kelihatan jelek-jeleknya Aki. Waktu pacaraan sih udah, tapi udah nikah kita bini jadi lebih cermat liat kekurangan suami.
Biar begitu, Babe tidak pernah berhenti buat mengingatkan kalau Aki itu tidak sempurna sama seperti saya yang tidak sempurna. Kalau ada yang kurang berkenan, bicara dengan cara yang nyaman tanpa merusak hubungan dan menjatuhkan pihak lain.
Nah, mungkin bisa jadi pelajaran buat yang mau nikah. Ada beberapa hal yang bisa jadi masukan.
1. Soal Quality Time
Kita cewe biasanya kalau quality time pengennya laki tuh bisa diajak ngobrol dari hati ke hati, tapi kennyataannya.. Pulang kantor laki pasti malah cari hobinya. Entah game, browsing, nonton, olahraga, atau yang lainnya. Nah, kita cewe bisa dianggurin dan ga didengerin karena mereka cuma fokus ke satu hal. Solusinya? Ga ada salahnya kita join nikmatin hobinya. Selain bisa quality time, kita perempuan jadi nambah pengetahuan pluss bisa jadi sahabat buat laki. Pokoknya jadi kloppp, kayak sohiban :D
2. Masalah Boy always be boy
Perempuan jaman sekarang biasanya udah tahu deh sifat laki seperti apa. Dari baca buku sampai ikut seminar atau pernah pacaran berkali-kali, minimal tahu pria itu seperti apa. Mereka bisa dewasa, tapi langsung "menggila" kalau bertemu teman-temannya. Nah, kalau sudah nyaman dengan kita perempuan, kelakuan anak laki-lakinya akan makin kelihatan. Mereka jadi manja dan ingin diperhatikan (memangnya cewe doang yang mau diperhatikan :p). Jangan kaget kalau melihat mereka seperti ini. Jangan frustasi. Apalagi depresi. Percaya saja bahwa mereka masih memimpin kita perempuan. Tidak usah terlalu menuntut mereka untuk dewasa 24 jam. Serius, kadang-kadang orang dewasa itu membosankan. Malahan jiwa kekanakan itu masih perlu ada dalam seseorang supaya bisa menikmati hidup. Lagi pula, pria waktu sedang kekanakan selalu bisa membuat kita perempuan tertawa bukan? Jadi, nikmati saja.
3. Masalah pria Tidak Peka
Kebanyakan perempuan akan mengatakan kalau pria itu makhluk yang kurang peka. Itu karena kita perempuan selalu ingin dimengerti sedangkan pria tidak ngerti-ngerti karena tidak diberi tahu.
Buat yang punya cita-cita menikah, terimalah kenyataan kalau pria memang kurang peka. Bukan berarti kita biarkan saja ketidak pekaannya berakar, tapi kita perempuan belajar mengerti supaya kalau pria tidak peka, kita tidak perlu sakit hati. Kalau kita tidak mau mengkomunikasikan isi hati kita, jangan sakit hati kalau akhirnya pria gagal memenuhi keinginan kita.
Sebenarnya bukan pria saja yang tidak peka, wanita juga sering tidak peka saat berpusat pada diri sendiri. Karena hanya memikirkan kebutuhan diri, kita bisa mengabaikan kebutuban pria, bahkan menghakimi atau menghukum mereka dengan berbagai jurus dan ilmu kekekekek... Jadi, balik-balik silahkan sebutkan kasih itu apa saja (sabar, murah hati, lemah lembut dst)
Ada lagi tidak ya.? Segitu saja dulu. Silahkan kalau ada yang mau menambahkan. Hehehehe...
Kalau saya sendiri, sedang banyak bersyukur karena ternyata banyak sekali persamaan yang bisa kami temukan dan kerjakan bersama. Seperti satu tim yang bersemangat memenangkan menyelesaikan dan memenangkan pertandingan. Sebentar lagi anggota kami bertambah satu. Semoga Tuhan terus menyatukan hati kami di dalam iman, pengharapan, kasih dan sukacita. Aminnnn.
amsaLFoje via Blogaway
0 Comments