Untuk Adik-Adikku: Jadilah Pengaruh Sebelum Kamu Memimpin
Sudah masuk 2014.
Bagaimana refleksi pribadimu dan resolusi untuk tahun ini?? Apakah kamu membuat
resolusi yang baru?? Jika ada, bagikan pada kakak ya. Siapa tahu kakak akan
terinspirasi dari resolusimu.
Kakak sendiri tidak
membuat resolusi secara tertulis. Ya, mungkin kakak sudah harus mulai
menuliskannya supaya tidak lupa. Resolusi kakak tidak akan banyak. Hanya
berusaha menjadi istri yang lebih baik. Tentu saja kakak akan menuliskannya
secara detail. Tapi, mungkin itu nanti saja (semoga aku tidak akan menundanya
terlalu lama).
Dik, tahun ini
tentunya kau sudah tahu kalau akan ada Pemilu. Kau sudah pernah mengikutinya
belum ya??
Kalau kau
menonton televisi dan melihat berita seputar Pemilu ini, kau pasti akan
menemukan beberapa wawancara para calon-calon wakil kita nantinya. Wawancara
yang dilakukan untuk menggali seberapa siap para calon pemimpin kita ini
memimpin masyarakat kita yang berbeda-beda ini.
Ah, jangan pusing
dulu! Kakak tahu kamu tidak suka membicarakan politik. Bukan politik yang akan
kakak bicarakan, tapi ada hal lain.
Jadi, beberapa
hari lalu dan beberapa minggu lalu atau bahkan beberapa bulan lalu, kakak
menemukan beberapa kecenderungan para calon pemimpin kita ini. Mereka
mengumpulkan suara dengan popularitas dan penciteraan. Bagi mereka kemenangan
itu lebih penting daripada perubahan yang akan mereka bawa saat mereka
memimpin.
Kau tahu, Dik??
Hati kakak terkadang sesak napas melihat para pemimpin kita yang seperti itu.
Kakak tidak mau mempercayakan kehidupan kakak pada orang yang membangun
penciteraan dan mendapatkan kemenangan untuk ambisi pribadi mereka sendiri
(atau golongannya).
Contohnya seperti
beberapa wawancara yang kakak tonton, saat mereka ditanyakan beberapa hal dan
mengapa mereka mencalonkan diri di daerah yang mereka pilih... Kau tahu mereka
menjawab apa?? Mereka menjawab masalah prestasi dan popularitas mereka. Apa
yang mereka sudah lakukan dan lain-lain.
Kakak tidak
mendengar satu pun kalimat yang mengatakan, “ Daerah ini seperti ini dan membutuhkan
perbaikan ini. Saya sudah memikirkan langkah apa yang akan saya lakukan untuk
bisa memperbaiki masalah tersebut. Saya ingin daerah ini mengalami kemajuan
karena itu saya memilih daerah ini.”
Tidak, Dik!!
Tidak ada satu pun para calon pemimpin kita yang mengatakan hal ini!
Sementara itu di
sekeliling kita banyak orang berkata A dan B tentang pemimpin kita. Mengkritik,
menjatuhkan, berkeluh kesah dan menghujat pemimpin kita yang di atas sana. Apa
pun yang mereka kerjakan adalah sebuah kesalahan, pencitraan dan sebagainya.
Dik, kapan ya
bangsa ini bisa berubah??
Kakak ingat dulu
waktu masih di mahasiswa dan kakak bergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa.
Waktu itu semua anggota BEM mengeluh tentang kepemimpinan yang tidak berjalan,
amburadul dan sebagainya. Kakak setuju dengan yang mereka katakan, tapi saat
dosen pemimbimbing kami bertanya siapa yang mau menjadi panitia untuk pemilihan
anggota BEM baru agar ada perubahan, semua orang bungkam. Tidak ada satu pun yang
mengajukan diri. Mereka saling pandang atau menunduk.
Akhirnya panitia
terpilih, tapi kamu tahu, Dik entah kenapa hati kakak sakit sekali waktu itu.
Saat dosen pembimbing menanyakan perasaan kakak, kakak cuma bisa menangis.
Kakak bertanya-tanya, kenapa orang yang mengeluh tentang sesuatu tidak mau
keluar dari keadaannya dan melakukan perubahan?? Karena hanya dengan bicara di belakang tidak
akan membawa perubahan apa pun.
Entahlah, Dik.
Entah kenapa saat itu kakak hancur hati. Entah kenapa kakak menangis melihat
keadaan itu. Sampai sekarang pun kakak masih menemukan orang-orang yang sama.
Yang mengeluhkan ini dan itu, tetapi tidak mau merubah keadaan. Bahkan sering kali aku termasuk di dalamnya. T.T
Sebenarnya itu
hak mereka.. Itu pilihan mereka... Tapi, seandainya mereka mau sedikit
bertindak.. Mereka pasti bisa membawa sedikit perubahan yang menurut iman
kakak, bisa membawa perubahan yang lebih besar lagi.
Dik, seandainya
engkau jadi pemimpin... Kakak memohon padamu, memimpinlah dari hati.
Memimpinlah untuk menjawab kebutuhan orang lain bukan untuk menyenangkan dirimu
sendiri, golonganmu, atau siapa pun. Memimpinlah untuk menjawab kebutuhan.
Memimpin itu
pelayanan, Dik.. Bukan ajang pamer kekuasaan dan kebesaran. Jika kau mau
bawahanmu melakukan A, maka kau harus melakukannya terlebih dulu. Bahkan kalau
perlu, korbankan dirimu untuk mereka (yah, itu terlalu esktrim tentunya J)
Dik, kau tahu?? Setiap
anak Tuhan dimana saja pasti menjadi seorang pemimpin. Aku bukan bicara tentang
jabatan, tapi aku bicara tentang pengaruh. Jangan pernah menunggu berada di
atas untuk bisa memberi pengaruh pada orang lain. Saat kamu menjadi pengikut
dan anak buah, jadilah pengikut yang baik dan berintegritas.. Saat itu kamu
sudah menjadi seorang pemimpin di dalam dirimu. Tanpa sadar orang lain akan
mengikutimu.
Public Domain Picture - pixabay |
Tidak, Dik.. Ini
bukan masalah mencari popularitas. Ini bagaimana kita bisa hidup di dalam
masyarakat sebagai anak Tuhan. Jika kamu ingin menjadi saksi Tuhan, maka harus
ada banyak orang yang mendengarkanmu dan mengikutimu. Tapi bagaimana mereka
bisa mereka mendengarkan dan mengikutimu kalau mereka tidak percaya padamu.
Lalu bagaimana mereka bisa percaya padamu jika tindakanmu berbeda dari
ucapanmu??
Integritas.
Miliki itu di dalam dirimu, Dik. Tidak disaat kamu memimpin. Miliki itu mulai
dari hari ini dan seterusnya.
Bagaimana memulai
memiliki integritas?? Jika kamu pikir tidak dapat mempertanggung jawabkan perkataanmu, lebih baik berdiam diri dan mendengarkan. Tapi, jika kamu memang harus mengatakan sesuatu untuk menyatakan kebenaran, katakanlah. Katakan Ya jika Ya dan katakan Tidak jika Tidak.
Surat kali ini
begitu keras ya, Dik?? Maaf kalau kakak begitu menggebu-gebu. Kakak hanya
berharap kamu bisa menjadi pribadi yang masksimal. Bukan hanya kharismamu,
tetapi yang terpenting karaktermu.
Ah, kakak sendiri tidak benar-benar yakin apakah kamu mengerti apa yang kakak bicarakan. Mungkin ini hanya curahan isi hati kakak semata. Satu hal yang kakak percaya kamu akan melewati banyak hal dan akan lebih banyak belajar. Karena itu, sebelum kamu melewati itu semua, kakak ingin kamu mengingat semua kata-kata kakak ini. Entahkah kata-kata kakak ini baik atau tidak, biar Tuhan dan Roh Kudus menyaringnya untukmu. Amin.
Baca Surat Untuk Adik
Ah, kakak sendiri tidak benar-benar yakin apakah kamu mengerti apa yang kakak bicarakan. Mungkin ini hanya curahan isi hati kakak semata. Satu hal yang kakak percaya kamu akan melewati banyak hal dan akan lebih banyak belajar. Karena itu, sebelum kamu melewati itu semua, kakak ingin kamu mengingat semua kata-kata kakak ini. Entahkah kata-kata kakak ini baik atau tidak, biar Tuhan dan Roh Kudus menyaringnya untukmu. Amin.
(Daripada kakak
tidak mengatakan apa pun padamu... J)
Terus semangat
ya, Dik. Kakak selalu berdoa untukmu. Tuhan Yesus memberkati.
Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4: 12
Salam sayang,
Kakakmu yang
Sedang menggebu-gebu
3 Comments