Hi, Dik!!
Apa kabar?? Aku senang sekali saat mendengar kabar darimu bahwa kau telah
menerima Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan JuruSelamat dalam hidupmu. Kakak
bersukacita sekali dan bersyukur atas belas kasihan dan anugrah yang Tuhan beri
di atas kepalamu.
Terus semangat bertumbuh di dalam Tuhan, ya Dik. Terus bersaksi dan
ceritakan kebaikan Tuhan pada orang-orang di sekelilingmu. Kesalamatan yang Tuhan berikan itu bukan
untuk kita sendiri, tetapi juga untuk keluarga kita dan saudara-saudara kita
bahkan teman-teman kita yang belum mengenal Dia.
Oh iya, Dik.. Beberapa hari lalu Mama
menceritakan tentang perubahanmu yang luar biasa. Dulu kau sangat malas
keluar kamar. Hanya berkutat dengan komputer atau komik berjam-jam hingga lupa
makan dan belajar. Tapi kali ini kau berbeda. Kau sering pergi pelayanan. Dalam
seminggu kau bisa ke gereja 5-6 kali. Semangatmu untuk melayani Tuhan begitu
menggebu-gebu.
Aku jadi teringat akan diriku yang baru saja lahir baru. Rasanya seperti “rumahku
adalah gerejaku”, bukankah itu luar biasa??? Tapi waktu itu tidak luar biasa
untuk Papa dan Mama. Mereka melihatku seperti layaknya anak-anak biasa yang
keluyuran sampai larut malam. Pulang sekolah, ganti baju, lalu pergi lagi dan
minta ongkos pula dari Papa dan Mama. Hahahha.. Padahal waktu itu keuangan juga
sedang tidak baik.
Waktu itu Papa dan Mama mulai melarang kakak ke gereja. Kau pasti tahu
betapa sedihnya kita dilarang seperti itu, Dik. Seperti dipisahkan dari Tuhan.
Cuma ayat-ayat ini yang menghibur kakak.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Matius 5:10
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Matius 5:10
Kakak berdoa dengan tekun supaya Tuhan mengubah hati Papa dan Mama. Supaya
mereka dibukakan matanya atas kebenaran. Kakak sendiri merasa mereka seperti
memusihi iman kakak dan mungkin ada iblis yang menutup mata mereka.
Ceritakan pada kakak, apakah kamu mengalami hal yang sama dengan kakak??
Kalau ya, jangan merasa bangga ya, Dik. Karena cara kakak mengerti saat itu
sangat salah. Bahkan sampai sekarang kakak menertawakan cara berpikir kakak
yang seperti itu.
Apa yang salah?? Yang salah adalah saat lahir baru kakak lebih banyak sibuk
berkumpul dan melayani di gereja karena kakak merasa nyaman dan diterima.
Itulah kenapa kakak begitu ingin terus berada di gereja. Sementara jika di
rumah Mama terus mengomel ini dan itu dengan kata-kata yang tidak membangun.
Tapi tahu tidak Mama bersikap itu karena apa? Karena jika di rumah kakak lebih bertingkah seperti
anak setan daripada jadi anak Tuhan.
Waktu itu ada kesalahan antara keinginan dengan tindakan kakak. Kakak ingin
Papa dan Mama bisa hidup di dalam Tuhan, tapi kakak lebih banyak memilih
berkumpul bersama teman-teman sepelayanan daripada duduk bersama Papa dan Mama,
mendengarkan cerita mereka dan membagikan kisah Tuhan pada mereka. Kakak lebih
sering jadi ‘penghuni kos’ daripada pembawa damai. Seperti orang asing di rumah
sendiri. Sama sekali tidak melakukan sesuatu yang mendatangkan damai sejahtera
di rumah. Merasa diri yang paling benar dan Papa Mama tidak tahu apa-apa.
Kakak ingin Papa dan Mama berubah, tapi kakak sendiri tidak berubah. Inilah
kesalahan kakak di awal-awal pertumbuhan iman kakak. Tapi sejak tahu kebenaran
ini, kakak bertobat. Kakak tidak mungkin bisa memenangkan Papa dan Mama kalau
kakak sendiri tidak melakukan sesuatu buat mereka. Kalau kakak tidak menjadi
perpanjangan tangan Kristus bagi mereka, bagaimana mereka bisa mengenal Tuhan??
Menunggu orang lain datang dan membuat mereka bertobat?? Ah, dari situ saja
ketahuan betapa rendahnya iman kakak. Kakak inginkan janji Tuhan, tapi tidak
mau membayar harganya. Ingat ini ya, Dik,
Kasih Tuhan bersyarat, tapi janji Tuhan bersyarat. Jika kita menginginkan
Tuhan menepati janji-Nya, maka kita harus membayar harganya. Apa yang harus
dibaya?? Ketaatan, keberanian, waktu, tenaga, uang. Tuhan juga ingin kita
benar-benar punya iman yang tidak gampangan. Itulah kenapa kita harus melakukan
bagian kita untuk bisa menerima janji Tuhan.
Tidak banyak yang harus dilakukan. Berdoa, belajar yang baik, memberikan waktu yang terbaik,
membantu pekerjaan Mama, atau sekedar memberi pijatan pada Papa sambil
mendengarkan keluh kesah mereka. Bukankah mudah sekali??
Ya, mereka memang tidak berubah 180 derajat, tapi minimal saat itu hati
kakak sudah berubah. Sikap kakak sudah berubah. Tidak ada amarah. Tidak ada
kecurigaan. Hanya ada kasih. Ingin memberi yang terbaik buat Papa dan Mama.
Kakak sendiri tidak tahu kapan mereka akan berubah. Tapi waktu itu kakak sudah
menerima hati Tuhan dan kakak sanggup menerima Papa dan Mama apa adanya tanpa
merasa lebih benar atau menghakimi mereka.
Dik, kalau hari ini kau begitu bersemangat untuk melayani, mulailah dari
rumah. Rumah kita sendiri adalah tempat pelayanan terbaik yang bisa kita
berikan karena di rumah kita tidak memakai topeng dan kita tampil apa adanya.
Saat di rumah engkau baik, di luar pun engkau akan baik. Jadilah teladan bukan
hanya untuk teman-temanmu, tetapi juga orang tua kita yang mungkin lebih tua.
Bukan untuk menunjukkan kita lebih bisa, tetapi untuk bisa menjadi berkat bagi
mereka.
Jangan biarkan Papa dan Mama merasa Tuhan mencurimu dari mereka. Kita bisa
bertemu Tuhan di mana saja, tetapi hubungan kita dengan keluarga kita dibatasi
ruang dan waktu. Karena itu, bagi waktumu baik-baik ya, Dik. Beri yang terbaik
di rumah, beri yang terbaik juga di gereja.
Jadi, selamat datang dalam kerjaan Allah ya, Dik. Hiduplah dalam
keseimbangan. Kakak berdoa kamu bisa menjadi orang yang luar biasa di pakai
Tuhan di mana pun kamu berada. Baik di rumah, di pelayan gereja, sekolahmu, dan
di mana pun kamu berada, terang Tuhan menyertaimu dan semua orang akan
memuliakan nama Tuhan karena melihat hidupmu. Aminn....
Jawab mereka: " Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Kis 16:31
Kata Yesus kepadanya: " Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Lukas 19:9
Jawab mereka: " Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Kis 16:31
Kata Yesus kepadanya: " Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Lukas 19:9
2 Comments