Apa kabarmu?? Apakah hari ini kau melihat langit yang biru dan
cerah ataukah kau melihat matahari bersembunyi di balik awan gelap?? Apa pun
itu, jangan lupa tersenyum pada setiap orang yang kau temui.
Adikku, akhir-akhir ini aku mendengar tentang para wanita yang
tidak puas dengan dirinya sendiri dan asal kau tahu, aku adalah salah satu
wanita itu. Aku memang tidak berusaha mengubah bentuk hidungku, bentuk mataku,
atau warna rambutku. Tapi, setiap kali aku melihat seorang wanita
cantik yang secara fisik terlihat menawan, atau mereka yang lebih apa pun dariku aku segera merasa diriku tidaklah
cantik dan menarik.
Adikku, sering kali untuk menutupi kerendahan diriku, aku berusaha
menjadi wanita yang baik di mata orang banyak. Tidak hanya baik, tetapi juga
kuat dan selalu dapat diandalkan. Lalu, usahaku berhasil. Mereka menilai aku
baik dan aku puas atas setiap apresiasi mereka.
Tetapi Adikku, ketahuilah, jauh di dalam hatiku, aku tetap merasa
tidak cantik. Tetap tidak merasa baik. Ada yang kurang di dalam hatiku, di
dalam diriku. Di setiap kali aku melihat cermin atau memandang gambarku di
setiap foto.
Adikku, apakah kau merasakan hal yang sama sepertiku? Ada rasa
tidak aman di dalam diri kita yang selalu mengharapkan penghargaan dan
pengakuan. Terkadang kita menggap diri kita lebih baik dari perempuan-perempuan
yang tidak melakukan hal yang sama seperti kita. Terkadang kita seperti ingin
bersaing dengan perempuan lain agar kita diakui dan mungkin dicintai. Hanya karena
ingin lebih baik.
Apakah kau merasakan yang sama, Dik??
Ternyata aku tidak sendirian bukan?? Perasaan itu nyata dan benar-benar ada. Merasa tidak cantik, merasa tidak menarik, dan lebih pahit lagi, merasa tidak dicintai. Tapi, Dik.. Tahukah kau, terkadang aku menutup mataku dan melihat ke dalam diriku.. Benarkah aku tidak dicintai? Benarkah aku tidak diinginkan?? Aku mengingat wajah Papa Mama yang selalu tersenyum hangat saat aku tertawa bersama mereka. Atau tawa sahabat-sahabatku saat mereka mendengar cerita bodohku. Atau ucapan terima kasih orang-orang saat ia menerima bantuan kecil dariku.
Ternyata aku tidak sendirian bukan?? Perasaan itu nyata dan benar-benar ada. Merasa tidak cantik, merasa tidak menarik, dan lebih pahit lagi, merasa tidak dicintai. Tapi, Dik.. Tahukah kau, terkadang aku menutup mataku dan melihat ke dalam diriku.. Benarkah aku tidak dicintai? Benarkah aku tidak diinginkan?? Aku mengingat wajah Papa Mama yang selalu tersenyum hangat saat aku tertawa bersama mereka. Atau tawa sahabat-sahabatku saat mereka mendengar cerita bodohku. Atau ucapan terima kasih orang-orang saat ia menerima bantuan kecil dariku.
Adikku, aku merasa terlebih dicintai lagi saat seseorang memanggil
namaku dengan lembut. Kau tahu siapa Dia. Kau tahu siapa orang ‘itu’. Aku
mengenal-Nya dan begitu pun dirimu. Dia memanggil namamu sama lembutnya saat Dia memanggil namaku. Ia mencintaimu sama seperti Ia mencintaiku. Kita tahu Dia memahatkan nama kita di hati-Nya. Bukankah itu sangat romantis??
Dik, aku tidak akan mengatakan supaya
kita menjadi sempurna, tapi ingin aku katakan kalau kau pun dicintai.
Kecantikanmu bukan karena apa yang kau pakai, bukan pula tentang apa yang kau
lakukan. Kecantikanmu ada di dalam hatimu. Di tempat gelap yang mungkin kau
pikir tempat yang suram, tapi di situ awal dimana Tuhan menciptakanmu dan
mengatakan betapa cantiknya dirimu. Di situ, di sudut hatimu yang paling dalam, yang kau pikir tidak akan mampu mengasihi dan tidak akan mungkin mengampuni.
Tidak, Dik. Di situ, di sudut hatimu.
Di situ ada bayangan sejati dirimu. Kau yang cantik dan mulia. Yang sanggup
mengasihi dan mengampuni. Karena dengan itulah kau diciptakan, dengan kasih. Karena
dengan itulah kau hidup, diampuni.
Dik, kita sama.. Merasa tidak aman dan
tidak dicintai, tapi tersenyumlah, tertawalah, kebenarannya adalah kita ciptaan yang indah dan kita
DICINTAI.
.
Salam Cinta,
Kakakmu yang mengasihimu
5 Comments