Rasanya ingin mengatakan kalimat itu saat membaca berita akhir-akhir ini dan semua orang pasti setuju dengan kalimat ini, "tidak ada yang bisa dipercaya". Jaman berubah, watak manusia berubah. Semakin banyak yang kita tahu, semakin mudah kita menghakimi.
Tidak ada lagi yang bisa dipercaya...
Dokter yang melakukan malpraktek?
Polisi yang menerima suap?
Pemerintah yang korupsi?
Hukum yang bisa dibeli?
Guru yang menjual nilai?
Hamba Tuhan mengumpulkan harta?
Orang tua yang membunuh anak?
Anak yang membunuh orang tua?
Tidak ada lagi yang bisa dipercaya, itulah yang saya tangkap dari sekian banyak masalah yang berputar-putar di langit-langit negeri ini. Tidak bohong dan tetap jujur, bahkan saya pun sering tidak percaya lagi pada siapa pun (bahkan diri saya sendiri.. Ya, Tuhan.. ada apa dengan kami ini??).
Lalu terpikir, haruskah saya tenggelam dalam ketidak percayaan?? Jika kasih itu adalah yang paling penting, bukankah kasih percaya segala sesuatu dan mengharapkan segala sesuatu??
Ketidak percayaan adalah buah dari ketakutan. Takut dirugikan, takut dikecewakan.
Tidak percaya pada dokter karena takut akhirnya tidak berobat.
Tidak percaya pada polisi karena takut dicurangi akhirnya menyuap
Tidak percaya pada pemerintah karena takut dikecewakan akhirnya menjadi golongan putih
Tidak percaya pada orang tua karena takut dihukum akhirnya menyembunyikan masalah
Tidak percaya pada anak karena takut dibohongi akhirnya terlalu mengontrol
Di dalam kasih tidak ada ketakutan. Bagaimana kita bisa menyebarkan kasih jika tidak ada kepercayaan?? Memberi kepercayaan berarti memberi kasih. Menjaga kepercayaan berarti menjaga kasih.
Kalau hari ini banyak hal yang tidak bisa dipercaya, mungkin kita bisa memulai perbedaan dengan membangun kepercayaan dan menjadi orang yang bisa dipercaya. Apa pun yang dilakukan dan apa pun yang kita kerjakan, menjadi orang yang bisa dipercaya membantu membangun kepercayaan orang lain. Terlebih lagi, orang pelan-pelan akan percaya bahwa masih ada yang bisa dipercaya di dunia ini.
*Minimal dengan menjadi orang yang bisa dipercaya, kita sedang bersaksi bahwa Tuhan kita juga bisa dipercaya ^_^
Tidak ada lagi yang bisa dipercaya...
Dokter yang melakukan malpraktek?
Polisi yang menerima suap?
Pemerintah yang korupsi?
Hukum yang bisa dibeli?
Guru yang menjual nilai?
Hamba Tuhan mengumpulkan harta?
Orang tua yang membunuh anak?
Anak yang membunuh orang tua?
Tidak ada lagi yang bisa dipercaya, itulah yang saya tangkap dari sekian banyak masalah yang berputar-putar di langit-langit negeri ini. Tidak bohong dan tetap jujur, bahkan saya pun sering tidak percaya lagi pada siapa pun (bahkan diri saya sendiri.. Ya, Tuhan.. ada apa dengan kami ini??).
Lalu terpikir, haruskah saya tenggelam dalam ketidak percayaan?? Jika kasih itu adalah yang paling penting, bukankah kasih percaya segala sesuatu dan mengharapkan segala sesuatu??
Ketidak percayaan adalah buah dari ketakutan. Takut dirugikan, takut dikecewakan.
Tidak percaya pada dokter karena takut akhirnya tidak berobat.
Tidak percaya pada polisi karena takut dicurangi akhirnya menyuap
Tidak percaya pada pemerintah karena takut dikecewakan akhirnya menjadi golongan putih
Tidak percaya pada orang tua karena takut dihukum akhirnya menyembunyikan masalah
Tidak percaya pada anak karena takut dibohongi akhirnya terlalu mengontrol
Di dalam kasih tidak ada ketakutan. Bagaimana kita bisa menyebarkan kasih jika tidak ada kepercayaan?? Memberi kepercayaan berarti memberi kasih. Menjaga kepercayaan berarti menjaga kasih.
Kalau hari ini banyak hal yang tidak bisa dipercaya, mungkin kita bisa memulai perbedaan dengan membangun kepercayaan dan menjadi orang yang bisa dipercaya. Apa pun yang dilakukan dan apa pun yang kita kerjakan, menjadi orang yang bisa dipercaya membantu membangun kepercayaan orang lain. Terlebih lagi, orang pelan-pelan akan percaya bahwa masih ada yang bisa dipercaya di dunia ini.
*Minimal dengan menjadi orang yang bisa dipercaya, kita sedang bersaksi bahwa Tuhan kita juga bisa dipercaya ^_^
4 Comments