Eh, ngomong-ngomong udah lama ga nulis tentang persiapan merit dan kejutan apa saja yang sudah Babe kasih pada saya dan Aki ya?? Bakal panjang nehhhh.
Jadi begini, setelah bola mukjizat retak 4 banyak hal yang Tuhan kasih. Sebelumnya ya, setelah acara foto prewedding di Cilegon, saya dan Aki persiapan yang lain. Waktu itu kami masih stress soal pesta adat. Gimana Aki bisa dapat marga dan bagaimana nanti orang tua Aki bisa dateng ke orang tua saya buat ngobrol soal persiapan kami.
Sampai akhirnya, di bulan April kemaren, Om dan Tante main ke rumah dan diundang makan oleh orang tua saya. Kami ngobrol banyak dan Puji Tuhan mereka cocok. Sama-sama suka ngobrol soalnya :D.
Saya dan Aki cuma bisa berserah saja. Satu hal yang selalu kami bawa dalam doa adalah kesatuan hati keluarga kami. Ada kata sepakat, ada damai sejahtera, dan ga ada perpecahan. Berharap pada Tuhan kalau pernikahan kami bisa jadi berkat buat semua orang, termasuk keluarga kami sendiri.
Puji Tuhannya waktu pertemuan itu orang tua kami bisa klop dan bisa ok soal tanggal adat dan segala macamnya. Mama dan Bou (adik perempuan ayah) juga bisa langsung klop sama Tante. Udah foto-foto malah. Papa dan Om juga obrolannya nyambung. Mungkin karena sama-sama perantau dan pejuang :D.
Akhirnya ditentukanlah tanggal buat pesta adat. Yang lebih puji Tuhannya lagi, Papa bisa maklumin kalau Om dan Tante ga punya biaya buat pesta adat, jadi Papa ga akan membebani mereka dan ternyata tidak membebani kami juga. Walau sebagai anak merasa tetap terbeban, tapi bersyukur untuk hal ini ga perlu ribut. Papa bisa berbesar hati dan mengerti kondisi keluarga Aki.
Setelah itu, beberapa minggu kemudian, entah kenapa Om dan Tante bilang pengen ada resepsi. OMG!! Jujur waktu itu shock dan kageettt. Yang di otak saya cuma, DUIT DARI MANA??? (Iman saya memang belum sebesar biji sesawi =.=')... Tapi ya begitulah kebiasaan Om dan Tante yang saya dan Aki perlu belajar dari mereka juga. Sebagai orang yang banyak pakagi logika, saya dan Aki anggap ga masuk akal keinginan Om dan Tante, tapi melihat apa yang sering terjadi di keluarga Aki. Penyertaan Tuhan karena iman Om dan Tante yang ga pernah ragu-ragu itu, saya dan Aki jadi belajar untuk percaya pada tangan Tuhan yang selalu menyediakan.
Jujur, buat percaya tanpa melihat apa pun itu susah. Benar-benar susah. Ga masuk diakal. Duit darimana. Tapi, saat saya dan Aki mau dukung dan sehati dengan Om dan Tante, Tuhan bukain jalan. Kita sempat tanya tempat resepsi di tempat teman yang pernah pakai buat pernikahan mereka. Harga murah dan makanan enak dengan paket yang lengkap. Saya dan Aki sudah jatuh hati melihatnya, tapi ternyata Om dan Tante punya keinginan lain. Mereka sudah tahu tempat yang menurut mereka sangat tepat.
Karena untuk resepsi ini memakai biaya dari Om dan Tante, undangan juga lebih banyak kenalan Om dan Tante, akhirnya saya dan Aki ikuti yang diharapkan Om dan Tante. Kami cek harga di tempat yang dimaksud. Harga lumayan dan paket juga sudah lumayan lengkap.
Kemarin Sabtu kami ke JCC menghadiri wedding Expo untuk membooking tempat dan tanggal. Kami kageettt. Ternyata harga di pameran dengan harga yang kami tanya saat di luar pameran, jauhhhh berbeda, tapiii.. Mba marketingnya memberikan kami harga awal yang kami tahu. Plus bonus-bonus yang hanya bisa kami dapat di pameran (tentunya dengan harga yang mahal itu).
Bonus lain dari Tuhan, Aki kocok undian dan dapat voucher makan 500rbu. Yeaayy...Lumayan bangettt. Secara saya dan Aki bukan orang yang biasa menang undian. Hahahha...
Jumat kemarin, Ka Stephan-- pembina kami, tanya kenapa saya dan Aki keliahatan cerah ceria dan bahagia. Hahahha.. Lalu kami ceritakan apa yang terjadi. Beliau ikut senang dan happy dengan apa yang Tuhan kerjakan di persiapan menikah kami ini. Dia salah satu orang yang ikut berdoa untuk kami dan ikut memikirkannya (sangat berterima kasih untuk itu, Ka ).
Akhirnya, dia berpesan kembali untuk kami dan para peserta BPN lainnya yang sekelas dengan kami, supaya terus punya iman. Punya pengaharapan sama Tuhan. Tidak boleh menyerah. Keadaan baik, bersyukur. Keadaan ga baik, tetap bersyukur. Jangan pernah berhenti berharap sama Tuhan.
2 Comments