Beberapa hari ini saya kembali sedang menekuni membaca buku INILAH OTAK ANDA KETIKA BAHAGIA karangan Dr. Earl Henslin. Berhubung bukunya sudah Aki kembalikan, hehehhe..lanjut deh bacanya.
Buku ini bukan buku rohani biasa. Selama ini buku-buku rohani lebih banyak menyetuh sisi spiritual dan rohani seseorang. Buku ini menyentuh sisi lain yang mungkin ga pernah kita duga. Sisi biologis, fisik, terutama otak.
Waktu beli buku ini juga tertarik karena pernah belajar neuropsychology, jadi pengen tahu juga, ada apa sebenarnya di otak manusia dan apa pengaruhnya terhadap sisi hidup kita, terutama kehidupan rohani. Buat yang penasaran silahkan beli dan baca, Cuma peringatan saja..awal-awalnya memang keliatan kayak melogikakan iman dan Tuhan, tapi waktu baca sampai belakang, makin jelas memang pada kenyataannya Tuhan juga tahu kalau kondisi rohani dan psikologis kita sedikit banyak dipengaruhi kondisi fisik kita juga.
Ini ada sedikit bocoran dari bagian buku ini tentang Depresi Klinis karena siklus haid. Sebelum bocorin kasih ayat ini dulu deh…
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 2 Petrus 1: 5-6
Orang bijak akan banyak mencari tahu, setelah tahu dia sepatutnya dan menjadi lebih mampu menguasai diri. Jadi ga ada alesan juga “ Gue juga manusia cuuuyy..”…akakkaka….
Fase Emosi dari Siklus Seorang Wanita
Minggu Pertama (setelah menstruasi)
• Level estrogen meningkat
• Mengatur diri sendiri, disiplin
• Ramah
• Berorientasi dan fokus pada tugas
• Masuk akal
• Optimistik
Minggu Ke dua
• Level estrogen tetap dan menurun sedikit
• Langit biru – baik, hangat, perasaan seperti-musim panas; senang, penuh pengharapan, ramah, tenang
• Ada perasaan baik dan kekuatan batin
• Semakin kurang tegas, sasaran lebih realistis daripada minggu pertama
• Damai, tidak terganggu oleh gangguan kecil, menikmati keindahan lingkungan
• Kreatif dengan energi positif
• Merasa masuk akal dan bersikap toleran pada diri sendiri dan orang lain
• Ovulasi (kira-kira sepuluh hari sejak akhir menstruasi)
• Hormon estrogen naik lagi, progesterone meningkat
• Pasif dan introvert atau menerima dengan sabar dan pikiran terbuka
• Puas, perasaan memelihara
• Penuh cinta dan berminat untuk bercinta
• Mungkin memiliki keinginan aneh (seperti orang hamil)
Minggu ke tiga
• Peningkatan estrogen dan kenaikan tajam dalam progesterone
• Merasakan berbagai perasaan: beberapa baik, beberapa buruk; naik dan turun
• Murung dan muram – merasa ingin mati; khawatir, takut, gelisah tanpa sebab
• Semakin lamban – tidak suka tekanan, merasa tidak bisa bergerak, meragukan diri sendiri.
• Tawar hati, kurang bersahabat dan kurang ramah
• Kehilangan perasaan baik, merindukan hidup yang lebih damai
• Tidak sabar terhadap orang lain, kehilangan minat dalam tujuan dan rencana, bosan
• Kurang koordinasi dan kejelasan pikiran
Minggu ke empat
• Level hormon estrogen dan progesteron turun drastis
• Sangat reaktif, suka lekas marah, mudah tersinggung, gugup, tidak dapat berkonsentrasi
• Murung, tidak stabil, suka bertengkar, ledakan emosi yang tak dapat ditebak
• Peka terhadap suara berisik, cenderung suka makan, kecanduan permen dan bumbu
• Bersifat seperti anak-anak, tidak masuk akal
• Kurang kepercayaan diri, kehilangan minat dalam hobi dan tugas-tugas, melankolik, menarik diri, aneh, mudah terguncang.
Nah, di atas itu beberapa ciri-ciri psikologis dan biologis wanita sesuai siklus menstruasinya. Terus kalau udah tahu gimana?? Bukan malah bilang “ Gua lagi PMS tahu! Jadi lo kudu ngerti!!” , udah pasti kita sebagai cewe-cewe elegan karena anggota kerajaan Allah, pinter-pinter deh peka sama tubuh kita sendiri dan mulai belajar mengontrol diri. Jangan sampai gara-gara PMS kita merusak hidup orang..akakkaka..lebay…tapi bisa jadi yaa…
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Roma 8:5
Biar bukan kita yang dikontrol tubuh kita sendiri, tapi kita sendiri yang menguasai dan take control atas tubuh kita sendiri.
3 Comments