Tadi atau kemaren ya? (lupaa..ahahha) baca blognya ci Lia yang ini . Jodoh di tangan Tuhan atau manusia?? Hohoho...
Waktu baca blog ci Lia ini saya inget perbincangan saya dengan adik saya. Dari perbincangan kami, ketahuanlah ya dia pengen Tuhan tuh lang bilang YA atau BUKAN pada cowo-cowo yang mendekati dia. Sebenarnya dulu saya juga berpikir begitu dan berharap begitu. Ga perlu susah-susah ngalamin nangis berderai-derai air mata, berdoa dan berpuasa buat pastiin Aki itu PH dari Tuhan atau ga. Enak dooonggg..hahahha...
Tapi sampai tahun kemaren 2012, saya masih berharap Tuhan bilang YA atau BUKAN dengan tegas dan Tuhan ga jawab apa-apa.
Selama saya doain Aki juga Tuhan ga pernah bilang..
" Lasma, inilah pria yang seharusnya jadi suamimu!! Sekalipun tampangnya ancur-ancuran dan hobi cengengesan, kamu harus terima dia apa adanya!"
Ga tuh. Selama doa dan puasa, Tuhan cuma tanya.. " Lasma, kamu mau ga dibentuk bersama Gerry? "
Ga berani jawab iya karena takut...Hahhaha..Udah tahu banget orang ini kayak apa. Dia bukan tipe saya banget dan saya takut kecewa, sekalipun saya merasa nyaman dengan dia sebagai teman. Tapi sebagai pasangan hidup, saya seperti menjilat ludah saya sendiri (memang dulu sebel banget sama dia...>.<).
Trus gimana tahu dia atau bukan?? Tentu saja diuji...Mau ga dia nunggu restu orang tua saya? Minta Tuhan bukain jelek-jeleknya dia dan tanya sama diri sendiri, apakah saya bisa terima kelemahan dia itu? Waktu ngadepin masalah dia kayak gimana??
Sampai tahun lalu saya masih terus tanya Tuhan, " Tuhan, Aki beneran bukan sih?"
Takut SALAH yang besar, membuat saya parno. Jangan-jangan saya nekad. Jangan-jangan saya lagi kasmaran sampai jadi butaaa...Jangan- jangan..jangan-jangan...
Dan di saat-saat parno saya itu makin kritislah saya sama Aki, ini dia salah..itu dia salah...Yang pas saya lihat lagi semuanya itu manusiawi, waktu saya 'ngaca' saya lebih malu lagi...Siapa saya berani mengahikimi orang lain?!
Sempet frustasi karena saya bimbang...Aki bahkan pernah bilang dia sudah yakin saya adalah PH-nya, pasti dia tanya apakah saya yakin? Saya diam seribu bahasa dan akhirnya bilang ada hal-hal yang bikin ragu. Saya takut cara pandang saya pada dia akan mempengaruhi hubungan kami di pernikahan. Saya berharap terlalu tinggi padahal saya juga tidak akan bisa mengimbangi AKi kalau Aki benar-benar seperti yang saya harapkan.
Waktu dengar jawaban saya, keliatan banget dia kecewa. Tapi Puji Tuhan bangeeettt >.<... Dia ajak saya berdoa dan belajar serahin hati saya sama Tuhan.
Dan hari itu... BPN atau ibadah ya, saya lupa ahahhah...Saya masih bertanya apakah Aki PH dari Tuhan atau bukan...Tuhan ga bilang YA atau BUKAN...Tapi Dia tanya, hati saya bilang apa..Apa lagi yang saya ragukan...Orang bimbang tidak pernah dapat apa-apa.
Akhirnya hari itu saya deklarasikan sama Tuhan kalau saya yakin Gerry adalah calon PH saya yang dari Tuhan. Tuhan tanya lagi, " Kalau batal gimana?" .... Entah ya, waktu saya putuskan Aki memang calon PH dari Tuhan..ngebayangin batal pun tidak takut. Seperti mendapat kekuatan atas keputusan yang saya ambil.
Tapi Tuhan pernah bilang sih..." Apa pun keputusan yang kamu ambil salah atau benar, Tuhan tetap bersamamu." Karena kebimbangan tidak pernah membawa kita kemana pun.
Saya mendapat pelajaran besar dari Tuhan tentang hal ini...Dulu waktu saya masih single saya mengharapkan Tuhan menunjukkan calon PH saya dengan cara menjentikan jari, tapi waktu saya di track ini, ternyata Tuhan ingin saya belajar dalam sebuah proses yang lebih besar. Kalau Tuhan jawab YA atau BUKAN langsung, saya tidak akan belajar mempertanggung jawabkan keputusan saya. Tidak akan ada kepercayaan kepada Tuhan bahwa jalan mana pun yang saya ambil, Tuhan akan sertai. Kalau itu berbelok, Tuhan akan luruskan. Kalau itu buruk, Tuhan akan putar menjadi baik. As long as saya ga pernah lupa untuk melibatkan dia.
Seandainya Tuhan bilang YA atau BUKAN secara langsung, mungkin kalau ada masalah dengan Aki, saya akan bilang sama Tuhan " Gara-gara pria yang kau tempatkan bersamaku ini!!"...
Saya juga tidak akan belajar tentang penundukan diri tanpa syarat pada orang tua
Tidak belajar kasih tanpa syarat..
Tidak menyadari koreng-koreng yang ternyata tersembunyi dalam diri saya, betapa sombongnya saya...
Tidak belajar mengimbangi perasaan dan logika (ini belajar banget karena konflik sama Aki)...
Tidak menyadari akar pahit tunggang yang menjalar di hati saya...
Saya juga tidak akan belajar tentang penundukan diri tanpa syarat pada orang tua
Tidak belajar kasih tanpa syarat..
Tidak menyadari koreng-koreng yang ternyata tersembunyi dalam diri saya, betapa sombongnya saya...
Tidak belajar mengimbangi perasaan dan logika (ini belajar banget karena konflik sama Aki)...
Tidak menyadari akar pahit tunggang yang menjalar di hati saya...
Bukan benar atau salah yang penting respon. Tuhan pengen saya percaya bahwa apa pun keputusan yang saya ambil, tidak akan Dia tinggalkan sendirian. Seperti Yunus yang meninggalkan panggilannya, tapi Tuhan tetap sertai dan akhirnya dia berbalik ke jalur yang benar.
Tiap orang dapet caranya masing-masing buat ketemu PH-nya, entahkah Tuhan langsung jawab YA atau BUKAN secara langsung atau dengan cara-cara seperti yang Dia ajarkan pada saya..yang saya percaya...proses-proses itu memang Tuhan inginkan ada dalam hidup kita supaya kita belajar dan Tuhan perlihatkan..Inilah isi hati Saya sama kamu...Ini lohhh rencana saya buat hidup kamuu...
So..enjoy buat setiap proses :D.
5 Comments