Bola Mukjizat Yang Retak 4




Uhuiii...Kemarin akhrinya foto prewedding outdoor. Gratisan karena dibuat adik saya. Kali Tuhan kasih mukjizatnya bener-bener bikin ketar ketir deh.

Foto prewed ini sudah kita rencanakan dari sejak beberapa bulan lalu. Konsep dan ide sudah kita buat, perlengkapan dan properti juga sudah kami siapkan. Pokoknya sudah tinggal berangkat dan bawa diri. Kendaraan pun kita berpikir akan pinjam dari Papa. Tapi, siapa sangka ternyata sehari sebelum pemotretan, Papa malah bilang tidak mau pinjamkan dengan nada kesal (sebenarnya salah saya dan adik-adik juga). Saya sempat merasa sangat sakit karena kata-kata Papa. Rasanya kesal, luar biasa.


Sampai malam hari saya berdoa dan minta Tuhan pulihkan hati saya. Saya putuskan melepaskan pengampunan pada Papa. Saya tidak mau dikeesokan harinya saya masih menyimpan amarah hingga membuat suasana pemotretan tidak enak. Padahal kami ingin hasil dan pemotretan ini bisa jadi berkat.

Keesokan paginya kejadian tidak enak lagi. Papa & Mama mengajak mezbah keluarga, sedangkan kita berencana berangkat pukul 6. Salahnya kami tidak mengatakan ini pada Papa & Mama. Saya kesal sendiri. Kesal pada kebodohan saya dan situasi yang rasanya ga bisa lari. Mana Aki & Anna (saudara yang akan membantu) datang tepat waktu. Akhirnya Aki & Anna sampai di rumah lebih awal dan gabung di mezbah keluarga. 

Begitu selesai mezbah keluarga kami cepat-cepat beres-beres dan mandi. OMG!! Benar-benar dibikin ketar ketir, selesai mandi dan siap berdandan, ternyata di luar hujan deras. Padahal saya sudah berdoa supaya Tuhan kasih cuaca yang terbaik (yang terbaik menurut saya belum tentu terbaik menurut Tuhan :p ..sadar banget soal ini). Waktu liat hujan deras dan mendung yang merata, adik saya mengaku kalau dia belum berdoa untuk cuaca. Dia merasa bersalah...Akhirnya di kamar pada saat saya sedang dandan, saya, adik saya, Anna, dan Mama berdoa bersama supaya Tuhan menghentikan hujan dan memberi cuaca yang cerah. Hujan reda...dan tidak lama kemudian deras kembali...Eaaaa.. Pusing ga sihh.

Puji Tuhannya ada kabar baik. Papa memberi pinjaman mobil.Beliau pikir pemotretan yang kami lakukan hanya iseng-iseng belaka. Puji Tuhan kami tertolong untuk kendaraan karena berpikir untuk menyewa mobil, tapi semua penyewaan kosong karena banyak orang pulang kampung.

Selesai beres-beres dan sarapan akhirnya kami putuskan untuk berangkat di tengah hujan. Lokasi sudah kami tentukan, tempat dimana adik saya biasa melakukan pemotretan iseng dengan teman-temannya. Tempatnya di atas bukit. Jalannya berkelok-kelok, sempit dan mendaki curam. Ke lokasi pemotretannya pun ternyata masih harus berjalan kaki dan lumayan jauh dari tempat kami memarkirkan mobil. Tapi perjuangan kami tidak sia-sia. Lokasinya luarrr  biasaa... Pemandangan gunung dan lautan terlihat di kanan kiri kami. Pedesaan dan perkotaan...WOW!

Waktu sampai di lokasi langit masih mencurahkan air rintik-rintik. Bahkan kami sempat ketakutan karena ada awan gelap yang berarak ke arah kami. Tapi ternyata hanya numpang lewat, jadi kami tetap  bisa melanjutkan pemotretan. 



Walaupun panas, gatal di rumput-rumput, dan ada ulat bulu..(iuwhhh)...Tapi pemotretannya lancar dan kami bersenang-senang. Saudara sepupu kami bilang, hujan yang tadi pagi ada untuk membersihkan langit. Waktu dengar itu rasanya seperti diberi hadiah oleh Tuhan.

Dari Kiri (thank you Febe buat koreksinya) : Army (lil sis), Tepi (sepupu-calon romo ahahha), Aki, gue, Anna. Lihat langitnyaaaa...

Ini di lokasi ke dua. jogging track di komplek perumahan Krakatu Steel. Itu ekspresi krunya kacau semua. Akakkaka.. Di sini muncul ulat bulu lagi looohh. Tepi mainin ulatnya dan menaruhnya di apel yang dia makan itu,...IUWHHHH >.<

Yang pasti ini kejutan lain yang Tuhan kasih yang tidak saya kira. Yah, walaupun saya sudah merasakan Tuhan ingin melakukan sesuatu karena saya ketar ketir, tetap saja rasanya mukjizaaattt...Hehehhehe...

Selanjutnya Tuhan lakukan apa lagi ya?? Retaknya sudah makin lebar neeehhh....Can't wait.


6 Comments