Beberapa hari ini saya merasa drop berat. Banyak hal yang membuat saya frustasi dan rasanya mau lari...Karena ga bisa lari, yang kena jadi psikosomatis. Badan drop. Kepala sakit, bahu sakit, kaki sakit. Bangun-bangun keleyengan.
Rasanya konflik batin. Terutama tentang persiapan LDK untuk anak-anak OSIS yang baru. Jadi guru itu ga gampang. Percayalah! Karena setiap hari kita harus menghadapi manusia yang punya keinginan sendiri dan sebagainya. Lebih nyaman berhadapan dengan data. Halah...Tapi ya kalau sudah panggilan, melihat anak-anak murid bisa belajar sesuatu itu lebih puas daripada hal apa pun.
Bukan itu sih yang mau dibahas. Sebenarnya mau berkeluh kesah karena anak-anak OSIS lama yang super sibuk. Apa yang saya minta dari mereka jadi sangat lamaaaa sekali dikerjakan. Meminta waktu mereka untuk LDK ini susahnya minta ampun. Agak kecewa, tapi ya gitu...kecewa lama-lama juga tidak menyelesaikan masalah (mendam lagi kaaannn.). Puji Tuhan kemaren meeting sama mereka dan mencari waktu terbaik yang semuanya bisa Ok. Harusnya hari ini meeting dengan tim acara, tapi sayang sekali...hari ini ga masuk.
Yang bikin frustasi lainnya, waktu saya dikabarkan tidak mendapat pelayanan di pelayanan yang paling saya inginkan. Duhhhh...Waktu dikabarkan sama Aki tuh sakiiiittt banget. Saya begitu antusias waktu Aki kasih kabar kami mendapat pelayanan yang belum pernah kami terima sebelumnya buat perayaan Natala. Tapi Tuhan buka mata hati saya, ia bukakan kenapa Tuhan ijinin saya akhirnya tidak mendapatkan pelayanan itu...karena ada benih kesombongan yang muncul. Bawaannya udah pengen pamer, padahal jadi aja belum. Puji Tuhannya belum cerita ke siapa-siapa...Hahhahaha...Tadi baru dikabarkan kalau akhirnya tetap dapet pelayanan, tapi lebih kecil porsinya. Kali ini reaksi saya datar saja. Bukannya tidak senang, tapi mau belajar ga terlalu berlebihan. Pelayan sekecil apa pun mau belajar kasih yang terbaik. Tapi tadi juga berasa masih ada benih kesombongan dan masih sebel gitu sama pembatalan yang sebelumnya. Tobat...Tobat...Tobat...
Frustasi lainnya...Beberapa bulan lalu saya dan Aki memberikan pinjaman dari tabungan kami pada seorang teman dekat yang sedang butuh karena harus operasi. Waktu mau memberi itu juga rasanya antara rela dan ga rela. Tepat sekali saat itu kami sedang stress berat soal dana pernikahan kami, tapi ya itu...Rasanya egois sekali kalau ada yang meminta pertolongan kami tidak menolong. Mikir juga, Tuhan kasih ga ya. Kalau ngasih ngerasa sok jago, kalau tidak ngasih...rasanya tega banget. Sedangkan dia perlu sekali. Sampai akhirnya saya dan Aki sepakat untuk meminjamkan. Itu pemberian tersakit yang pernah saya rasakan karena ada kekhawatiran pinjaman itu tidak akan kembali. Sampai sekarang teman kami tersebut belum bisa mengembalikan pinjaman tersebut sedangkan di akhir bulan ini kami harus sudah membayar beberapa Dp lagi dan melunasi beberapa vendor. Kuatir beratttt dan sempat kesal dengan teman saya itu karena ingkar janji ...Tapi beberapa kali juga Tuhan tanya, " Lasma, kamu percaya ga kalau Tuhan akan memenuhi kebutuhanmu dan pernikahanmu?" Cuma pertanyaan, tapi nampar ya... Tentu saya jawab, sambil ambil keputusan buat percaya, " Iya, Tuhan. Lasma percaya." Tuhan ajarkan saya buat tidak menggantungkan harapan saya pada uang itu. Tuhan memberi berkat bukan hanya lewat uang, tapi juga dalam bentuk lain.
Itu beberapa hal yang membuat saya frustari akhir-akhir ini dan tadi Tuhan ingetin saya buat terus percaya. Jangan terlalu banyak mendengarkan hal-hal negatif yang membuat kita khawatir, tapi dengarkanlah hal baik dan yang mulai dan percayakan semuanya pada Tuhan.
Tuhan itu baik, ya?! :D
4 Comments