Bayangkan satu hari seorang teman menitipkan sebuah donat padamu dan dia harus pergi ke toilet untuk melakukan "hajat". Lalu kamu bertemu dengan temanmu yang lain yang terlihat sangat lelah dan lemas karena kelaparan. Dia melihat donat yang ada ditanganmu, dengan memohon ia meminta padamu. Apa kamu akan memberikannya??
Sepanjang hidup saya, Tuhan paling sering menempatkan saya di sekeliling orang yang sering berkata "saya tidak bisa apa-apa untuk melayani Tuhan". Berbagai firman Tuhan tentang visi dan talenta dikotbahkan yang terkadang malah membuat orang jadi tertuduh karena tidak punya visi dan talenta (bukan salah pendeta yang kotbah..namanya juga hidup) :p.
Yang jadi masalah sebenarnya mungkin orang-orang yang punya masalah ini (termasuk saya) berpikir kejauhan. Untuk melayani Tuhan dan punya visi harus tahu kemampuannya apa dulu. Harus bisa ini itu dulu. Tapi pada kenyataannya ternyata bukan bisa atau tidak tapi mau atau tidak.
Jika kita memikirkan untuk memberi apa yang tidak kita punya pada Tuhan, akhirnya kita tidak akan membrikan apa-apa. Mulailah dengan memberi dari apa yang kita punya. Waktu, uang, tenaga, telinga kita, mulut kita...lakukan hal-hal sederhana karena kasih kepada Tuhan dan sesama.
Kita tidak akan pernah tahu kapan hal kecil yang kita lakukan bisa mengubah hidup orang lain. Tidak akan pernah tahu, tapi selalu ada kemungkinan. Karena itu, lakukan apa pun itu dengan segenap hati. Berikan apa yang kita punya, bukan apa yang tidak kita punya.
0 Comments