Bola Mukjizat Yang Retak



Kemarin saya membuat puisi yang judulnya BOLA MUKJIZAT. Sejujurnya kukatakan...halahhh..Saya benar-benar sedang mengharapkan sebuah mukjizat dari Tuhan. Mukjizat buat apaan ya?? Orang mati bangkit lagi? Orang sakit cantengan tiba-tiba sembua? Atau membuat indomie dari 1 mangkok tiba-tiba jadi satu kuali??...


Bukan yang luar biasa kayak gitu sih. Saya cuma mengharapkan mukjizat dari Tuhan berupa duit jatuh dari langit. Duit yang terisi penuh di sebuah koper kulit. Warna duitnya merah ada angka 1 dan 0 ada 5, bukan yang 3.

Sekarat banget ya kayanya..Miskin banget ya kayakanyaa... Tapi benar.. Saya merasa sangat miskin saat saya mengingat bahwa saya harus bersusah payah menabung untuk merit. OMG!! Kenapa ini terjadi padakuuu??

Biar kamu belajar mengandalkan Tuhan, Lasma. Biar kamu melihat pekerjaan tangan Tuhan.

Tapi ga enaaakkk...

Suka iri liat mereka yang ga perlu susah payah...Kadang ngedumel, kenapa bagian saya selalu susah Tuhann?? Whyyy?? Whyyy meee??...Dan saya selalu mendapat jawaban yang sama...Untuk melihat Tuhan...

Saya memang ingin melihat Tuhan..Saya ingin melihat Dia. Saya ingin menang bersama Dia.. Karena itu saya tidak mau mundur atau gentar.

Lalu seperti yang saya tulis di puisi, saya ingin mendapatkan sebuah mukjizat yang WAAAAHHH. PEcahan bola mukjizat yang membuat saya terkagum dan membuat orang lain mendengar cerita saya melotot kagum. Tapi ternyata saya cuma melihat retakan kecil...

Entah kenapa retakan kecil itu seperti hadiah puzzle dari Tuhan. Puzle yang harus saya kumpulkan satu-satu untuk melihat Tuhan akan melakukan apa. Pecahan puzle apa yang hari ini saya terima??

Tadi siang tahu-tahu adik saya menanyakan tentang rencana pernikahan saya dan memaksa saya memikirkan tema, undangan. foto pre-wed dan sebagainya yang kalau setiap hari mau mikirin sudah malas karena cape kerja. ;p... Saya dan Aki pun jarang membicarakan sampai detail karena bingung mulai dari mana. Kami lebih banyak fokus pada pekerjaan masing-masing sampai lupa soal rencana merit. Ga lupa sih, tapi jadi males aja mikirnnya hahhahaha...Berasa berat dan harus nguras pikiran.

Nah, 'hentakan' dari adik saya ini seperti membangunkan saya dan membuka mata saya. Dia menawarkan bantuan ini itu yang saya tidak duga dia bisa melakukannya dan apa yang dia tawarkan dapat membantu banyak penekanan biaya. Fiuhhhh... Memang sih belum ada hasilnya, tapi saat itu saya seperti mendengar Tuhan mengatakan.." Mukjizat tidak selalu 'wah' Lasma. Ini tanda kasih-Ku padamu."

Memang saat itu saya merasa dikasihi, saya merasa ditolong. Seperti ada pengharapan baru yang Tuhan berikan lewat perhatian adik saya. Tuhan seperti pengen bilang kalau mukjizatnya bisa dalam bentuk apa pun. Apa pun yang Dia mau...

Hati saya seperti diteguhkan dan diberi kekuatan. Akan ada kejutan-kejutan lainnya dari Tuhan...Saya akan menunggunya.:D

Retakan di bola mukjizat mungkin hanya kecil, tapi retakan kecil itu memberi saya pengharapan bahwa saya akan melihat pekerjaan tangan Tuhan. Melihatnya dan merasa bangga karena saya punya Allah yang tidak terbatas kekuatannya...;)

Pic: LoganArt - Pixabay




3 Comments