Bola Mukjizat Yang Retak 2


Add caption



Mau kasih cerita mukjizat lain lagi. Kali ini retakan bola mukjizatnya semakin melebar. Hehhehe.
Jadi, hari Minggu kemarin saya dan Aki pergi ke Wedding Expo di daerah PRJ. Tadinya sudah ogah-ogahan pergi, tapi waktu teman komsel bilang di pameran bisa dapet harga jauh lebih murah, kita putuskan untuk berangkat.

Sebenarnya pameran itu diadakan selama tiga hari, tapi kami baru datang di hari terakhir. Tiket harga 10.000 buat tiga hari. Murahhhh bangeeettt… (maniak barang murah meriah).

Tadinya kita mau cari catering nasi kotak dan bridal, tapi pas liat kateringnya ternyata lebih fokus ke paket untuk prasmanan (kita mau sediain nasi kotak yang sedap saja untuk pemberkatan), kita jadi lebih fokus ke bridal dan apa saja yang bisa di- DP saat itu juga.


Yang pertama ketemu dan cocok kita liat jas buat Aki. Kita ga mau sewa karena jas masih bisa dipakai lagi. Mendingan gaun pengantin yang ga mungkin dipakai ke acara apa pun yang akan kita sewa. Di vendor jas pertama ini tawarannya menggiurkan sekali. Dengan harga 4 juta bisa dapat 2 stell jas sepatu. Aki udah mau Ok saja tadinya, tapi saya ajak melihat-lihat lagi. Saya tidak suka memutuskan tanpa melihat pertimbangan lain yang mungkin lebih menguntungkan (kebanyakan mikir).

Selesai melihat jas Aki ajak liat-liat bridal karena kita pikir paling penting bridal dulu. Saya lebih pusing mikirin catering karena saya ingin tamu-tamu bisa makan enak. Hahahha… tapi nurut  saja sama Aki dan mulai cari-cari bridal. Mampir di satu bridal yang lumayan sudah punya nama, penawaran awal bikin saya pengen langsung cabut dan meninggalkan booth mereka. Tahu-tahu si Cici menawarkan paket yang lebih hemat tapi lumayan lengkap. Aki sudah Ok aja waktu liat tuh paket yang lumayan bikin ngiler. Tapi saya tidak damai sejahtera karena di brosur tertulis “harga sewaktu-waktu bisa berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya”. Saya tidak suka itu kalimat dan memutuskan untuk melihat-lihat bridal lain. Lihat ini itu, tidak ada yang sreg. Pusiiingg!! Bahkan kayaknya Aki lebih pusing karena cewenya kebanyakan mikir dan nimbang. Ga tahu maunya apa. Padahal mau saya Cuma 1 MURAH MERIAH. Hahahhaha…

Kita keliling-keliling lagi berharap melihat gaun pengantin yang tidak kemben, tapi.. ya Tuhaaann. Susahnya minta ampun. Semuanya kemben. Sampai kesal sama pembuat trend gaun pengantin kemben. Hohoho. Sebenarnya gampang saja sih, tinggal pakai bolero. Tapi kalau pakai bolero itu kan pasti nambah lagi duitnya (otak hemat dan pelitnya nyala).

Masih belum ketemu juga, kita masih keliling sambil terima-terima brosur. Eh, tuing tuing… liat brosur cicin kawin harga 5 jt dan modelnya suka. Padahal siangnya baru ngobrol dengan teman yang akan menikah bulan depan, kata dia budget buat cincin pernikahan min 10 jt. Saya dan Aki mau pingsan waktu dengar itu, mungkin kami juga sudah mau melempar piring dan mangkok kami ke langit-langit saking kagetnya. Tapi tentu saja dengan kemampuan teater kami, kami tetap pasang wajah tenang dan manggut-manggut sok ngerti.

PhotoMix Company - Pixabay

Pas liat brosur itu saya seperti dapat retakan kecil di bola mukjizat saya. Kami berdua langsung tanya-tanya kalau emas kuning tanpa batu dengan model sama harganya berapa. Hitung-hitung, harganya masih Ok. Saya dan Aki berembuk lagi dan memutuskan untuk menyimpan info itu dulu. Kami harus kembali fokus mencari bridal.

Lagi- lagi keliling dan kami melewati vendor jas dengan merk terkenal. Iseng-iseng kami tanyakan dan kaget dengan harganya yang miring. Belum lagi bonus ini dan itu. Ga sebanyak vendor yang pertama, tapi mengingat kualitasnya memang terjamin dan ada model yang Aki suka, akhirnya kita deal. Itulah deal pertama kami. Keluar sekian rupiah yang membuat kami lega, tapi juga miris. Huehehhe

Cari…Cari… Nemu satu bridal yang memajang baju pengantin tidak kemben. Kita langsung mampir dan tanya harga. Harganya murah euyyy, tapi sayangnya mereka tidak membawa contoh gaun. Cuma yang ada di patung. Akhirnya saya agak ragu untuk deal…(banyak maunya banget)

Keliling lagi, terima brosur lagi, buka-buka contoh foto yang dipajang yang tidak membuat saya ngiler sama sekali. Akhirnya ogah-ogahan saya masuk ke salah satu booth vendor yang kayaknya muahaaaaaaaallll. Kalau nanya ga ada salahnya toh?? Ketemu sama Cici-nya dan dijelaskan ini itu, rasanya mau lari lagi liat harganya. Di tiap vendor kita selalu menjelaskan hanya ingin bridal dan tidak perlu ada ini itu dan beberapa perintilan yang kami tidak perlukan ada di acara. Entah si Cici ini kasian atau Tuhan kasih mantara pada hatinya, ia menawarkan paket lain yang harganya mirip dengan vendor pertama yang kami datangi.

Memang yang ditawarkan tidak terlalu banyak. Dari contoh hasil foto dan make up saya suka. Gaun-gaun barunya juga bagus, ya walau paket yang saya ambil untuk gaun second bukan model terbaru. Paling penting lagi tidak ada kalimat “harga sewaktu-waktu bisa berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya”. Akhirnya kami deal dengan vendor ini sambil terus menanyakan pada Aki yakin atau tidak. Dari nanya serius sampai ga serius. Karena Aki bilang Ok berkali-kali, kami deal dan bayar DP.  Lega yang kedua dan miris-miris lagi.


Selesai deal dengan bridal kami langsung kembali ke tempat cincin dan menanyakan lagi cincin yang tadi kami tanyakan. Mereka memberikan harga yang seperti di brosur dan langsung ditanya mau dibuat dalam waktu berapa lama? Dua minggu?? DOEEENGGGG!! Rasanya seperti ada gong yang dipukul dekat kepala saya. Saya merasa kami terlalu terburu-buru memesan cincin. Saya sempat berpikir seharusnya tidak langsung pesan. Akhirnya kami minta dibuat dalam waktu sebulan…Hahahhaha…=.=’ Ada merasa agak bodoh.

Jas, bridal, dan cincin sudah kami DP. Merasa lega sudah melaksanakan beberapa persiapan yang sudah harus kami lakukan. Anehnya semua terasa mudah. Dalam beberapa jam sudah memilih beberapa vendor. Kami memikirkan bagaimana caranya ‘mengencangkan ikat pinggang’ supaya bisa melunasi semua cicilan. Menurut perhitungan kami semua cicilan bisa dilunasi sampai hari H. Tapi kami berharap semua bisa lunas sebelum harinya tiba. Ada rasa bingung, semangat, lega, tapi juga waswas.

Yang membuat saya lebih takut lagi, bagaimana kalau akhirnya tidak jadi?? Semuanya yang sudah kita booking akan sia-sia. Ah, penakutnya saya ini.

Tuhan Cuma jawab kecemasan saya ini, “ Ya, itulah salah satu resiko menikah.” Eaaa…Gampang banget jawabnya. Tapi di situ saya mengerti kalau saya tidak bisa terus berada di pilihan-pilihan yang nyaman dan aman. Waktu saya membooking sebenarnya di situ iman saya diuji. Berani deal atau tidak. Kalau saya mengikuti pikiran dan ketakutan saya tentang batal dan tertunda, mau sampai kapan kami akan menunda persiapan. Semakin sering persiapan ditunda (apalagi dengan dasar ketakutan bukan iman) ya kami tidak akan jadi-jadi menikah.

Pagi tadi saya juga mulai cemas lagi memikirkan apakah vendor-vendor yang kami pilih adalah vendor-vendor terbaik. Agak parno karena di forum weddingku sering diceritakan kalau banyak sekali vendor yang ceritanya selangit dan contohnya bagus-bagus tapi ternyata kerjanya jelek.

Lagi-lagi di situ Tuhan tegor saya, “ Jangan sesali apa yang sudah kamu putuskan, tapi belajar dari kesalahan dan cari jalan keluar. Percayakan semuanya pada Tuhan.”

Doengg...lagi. Saya kebanyakan kuatir ya, tapi itu dia yang saya tulis di LEBIH BAIK KUATIR, saat kuatir Tuhan banyak ajarin hal-hal baik.

Dan beberapa menit yang lalu saat saya cari-cari review tentang vendor yang kami pilih. Saya melihat retakan lain di bola mukjizat. Vendor-vendor itu punya review yang baik, banyak dipakai artis, bahkan bisa dibilang rasanya kok ga mungkin bisa dapat dengan harga segitu.

Belum lagi mendengar cerita teman yang sama-sama ke pameran. Mereka menceritakan vendor mereka dan kami saling membandingkan. Saya tertegun dan sadar kalau Tuhan kasih mukjizat lain yang tidak saya duga.

Ah, ya walau di hati ini ada kekuatiran akan ada masalah ini atau itu atau tidak sesuai dengan yang saya harapkan, setidaknya hari ini saya mau bersyukur dengan apa yang saya lihat hari ini. Sebelum DP ini itu saya dan Aki merasa penuh kekuatiran apakah kami bisa menikah tahun depan dengan uang sekian, yang kami pikirkan waktu itu adalah melakukan yang terbaik dulu dan biar Tuhan melakukan bagian Tuhan.. Tapi saat mendapatkan vendor-vendor ini, kami melihat bukti bahwa kami adalah salah satu pasangan yang akan menikmati mukjizat Tuhan juga.

Entah Tuhan akan berikan retakan seperti apa lagi. Retakan-retakan kecil yang akan selalu saya nantikan J.

5 Comments