Cari sponsor, ngawasin kerja anak-anak, meeting dengan sponsorship, masalah kepercayaan dengan parents, bikin jadwal promosi, siapin latihan flashmob.... Di sela-sela kesibukan itu mikirin kerjaan yang printilan-printilan juga...
Arghhh!!! I'm going crazy. Sempet ga bisa makan gara-gara khawatir masalah dengan parents. Iya, saya melakukan kesalahan karena tidak menginformasikan hal penting pada parents yang akan mensponsori kegiatan kami. Beberapa hal lain juga yang sangat jelas menunjukkan kelemahan saya dalam hal komunikasi. Baik keluar dengan sponsor atau pun ke dalam dengan para staff.
Rasanya mau gila dan mecahin kepala. Kayak ada kerikil di kepala. Tapi waktu tadi mengobrol dengan salah satu staff... Doeng!!! Saya ga menyangka kalau pertanyaan kecil saya memberikan saya pelajaran dan evaluasi. Waktu teman staff saya itu menjelaskan kesalahan cara kerja dari tim panitia (yang otomatis salah saya juga--nyadar T.T)... Saya jadi mengerti beberapa hal yang tidak saya pikirkan dan terlewat begitu saja. Seneng juga karena bisa tahu hal-hal yang perlu saya perhatikan dalam bekerja :D. Nambah catatan evaluasi.
Jadi ingat waktu bulan lalu rapat dengan salah satu teacher yang bertanggung jawab dengan acara ini. Saya tahu dia ikut ambil bagian di acara ini, tapi saya tidak pernah mengundang rapat. Yang dipikiran saya, ketua OSIS akan menyampaikannya kepada beliau. Waktu beliau mengeluh tentang peranannya yang tidak jelas dalam acara ini... Saya malu dan merasa di tampar. Saya tidak mendidik anak-anak didik saya dengan baik.
Saya tahu kalau tidak mengundang beliau rapat adalah hal yang tidak wajar, tapi ASUMSI saya menenggelamkan pikiran kritis saya.
Pokoknya acara ini membuka lebar-lebar kelemahan-kelemahan saya. Ketidak telitian saya. Pikiran-pikiran saya yang penuh dengan asumsi yang malah membuat masalah. Paling penting menunjukkan betapa saya tidak berpengalaman dan butuh banyak belajar dari senior-senior saya.
Stress...Stress banget... Apalagi dengan salah satu tindakan saya yang mungkin membuat nama orang lain jadi tidak baik. Merasa tidak enak. Tidak mau membawa sekolah ini dalam masalah. Entah apa yang Tuhan ingin lakukan buat sekolah ini lewat masalah tersebut. Atau sebenarnya mengajarkan saya secara khusus.
Iya, seminggu ini memang saya belajar buat tenang dan percaya. Jadi ingat kata-kata Rina, "Tenang supaya bisa berdoa"... Saya memang punya bibit control freak. Segala sesuatu masalah yang tidak bisa saya kontrol membuat saya kebakaran jenggot. Mau nangis ga bisa nangis, mau marah ga bisa marah. Berdoa terus sama Tuhan, minta ampun karena ga percaya.
Tapi Tuhan emang baik banget. Dia terus setia ingetin lewat Aki, Nyokap, komsel, renungan yang saya baca, bahkan saat saya sedang ngelamun.. Tuhan terus ingetin kalau Dia pembela saya yang hidup. Perkara apa pun yang ada di depan saya, bukan perkara besar. Tuhan cuma mau mengajarkan sesuatu. Tuhan cuma pengen saya jadi lebih dewasa. Ga jadi pengecut. Tuhan pengen saya jadi pemenang yang lebih dari pemenang.
Sega enak apa pun situasi yang saya hadapi, Tuhan pengen saya tetap hadapi.
Sakit..Sakit banget... Kepala rasanya mau pecah. Belum pernah sestres ini. Biasanya stress makan terus. Ini malah ga bisa makan. Betapa stressnya saya..Hahhaha...
Sudah beres belum? Belum tuh, masih banyak khawatir. Tapi tidak seperti kemarin...Jadi lebih merasa tenang. Entah kenapa waktu sudah berada di sekolah merasa tenang. hahhaha... padahal biasanya males kerja (ga juga sih).
Ya, itulah persiapan TMIS Cup 2012 yang bikin kepala tambah ubanan. Selalu berharap sama Tuhan.. Ga cuma pengen acara ini sukses, tapi pengen anak-anak bisa bangga dengan sekolah ini, bisa ada kebersamaan di sekolah ini, anak-anak OSIS dan rekrutan juga bisa belajar tentang tanggung jawab. Hopefully so much.
Balik lagi...Kerjaan ini cuma dipersembahkan buat Kekasihku yang termanis di atas sana...Lord Jesus. :">
Arghhh!!! I'm going crazy. Sempet ga bisa makan gara-gara khawatir masalah dengan parents. Iya, saya melakukan kesalahan karena tidak menginformasikan hal penting pada parents yang akan mensponsori kegiatan kami. Beberapa hal lain juga yang sangat jelas menunjukkan kelemahan saya dalam hal komunikasi. Baik keluar dengan sponsor atau pun ke dalam dengan para staff.
Rasanya mau gila dan mecahin kepala. Kayak ada kerikil di kepala. Tapi waktu tadi mengobrol dengan salah satu staff... Doeng!!! Saya ga menyangka kalau pertanyaan kecil saya memberikan saya pelajaran dan evaluasi. Waktu teman staff saya itu menjelaskan kesalahan cara kerja dari tim panitia (yang otomatis salah saya juga--nyadar T.T)... Saya jadi mengerti beberapa hal yang tidak saya pikirkan dan terlewat begitu saja. Seneng juga karena bisa tahu hal-hal yang perlu saya perhatikan dalam bekerja :D. Nambah catatan evaluasi.
Jadi ingat waktu bulan lalu rapat dengan salah satu teacher yang bertanggung jawab dengan acara ini. Saya tahu dia ikut ambil bagian di acara ini, tapi saya tidak pernah mengundang rapat. Yang dipikiran saya, ketua OSIS akan menyampaikannya kepada beliau. Waktu beliau mengeluh tentang peranannya yang tidak jelas dalam acara ini... Saya malu dan merasa di tampar. Saya tidak mendidik anak-anak didik saya dengan baik.
Saya tahu kalau tidak mengundang beliau rapat adalah hal yang tidak wajar, tapi ASUMSI saya menenggelamkan pikiran kritis saya.
Pokoknya acara ini membuka lebar-lebar kelemahan-kelemahan saya. Ketidak telitian saya. Pikiran-pikiran saya yang penuh dengan asumsi yang malah membuat masalah. Paling penting menunjukkan betapa saya tidak berpengalaman dan butuh banyak belajar dari senior-senior saya.
Stress...Stress banget... Apalagi dengan salah satu tindakan saya yang mungkin membuat nama orang lain jadi tidak baik. Merasa tidak enak. Tidak mau membawa sekolah ini dalam masalah. Entah apa yang Tuhan ingin lakukan buat sekolah ini lewat masalah tersebut. Atau sebenarnya mengajarkan saya secara khusus.
Iya, seminggu ini memang saya belajar buat tenang dan percaya. Jadi ingat kata-kata Rina, "Tenang supaya bisa berdoa"... Saya memang punya bibit control freak. Segala sesuatu masalah yang tidak bisa saya kontrol membuat saya kebakaran jenggot. Mau nangis ga bisa nangis, mau marah ga bisa marah. Berdoa terus sama Tuhan, minta ampun karena ga percaya.
Tapi Tuhan emang baik banget. Dia terus setia ingetin lewat Aki, Nyokap, komsel, renungan yang saya baca, bahkan saat saya sedang ngelamun.. Tuhan terus ingetin kalau Dia pembela saya yang hidup. Perkara apa pun yang ada di depan saya, bukan perkara besar. Tuhan cuma mau mengajarkan sesuatu. Tuhan cuma pengen saya jadi lebih dewasa. Ga jadi pengecut. Tuhan pengen saya jadi pemenang yang lebih dari pemenang.
Sega enak apa pun situasi yang saya hadapi, Tuhan pengen saya tetap hadapi.
Sakit..Sakit banget... Kepala rasanya mau pecah. Belum pernah sestres ini. Biasanya stress makan terus. Ini malah ga bisa makan. Betapa stressnya saya..Hahhaha...
Sudah beres belum? Belum tuh, masih banyak khawatir. Tapi tidak seperti kemarin...Jadi lebih merasa tenang. Entah kenapa waktu sudah berada di sekolah merasa tenang. hahhaha... padahal biasanya males kerja (ga juga sih).
Ya, itulah persiapan TMIS Cup 2012 yang bikin kepala tambah ubanan. Selalu berharap sama Tuhan.. Ga cuma pengen acara ini sukses, tapi pengen anak-anak bisa bangga dengan sekolah ini, bisa ada kebersamaan di sekolah ini, anak-anak OSIS dan rekrutan juga bisa belajar tentang tanggung jawab. Hopefully so much.
Balik lagi...Kerjaan ini cuma dipersembahkan buat Kekasihku yang termanis di atas sana...Lord Jesus. :">
4 Comments