Semua orang tahu Tuhan itu baik dan peduli pada anak-anak-Nya, tapi hari ini dengan bangga saya akan mengatakan,
Saya adalah salah satu anak yang Tuhan beri kasih karunia itu.
Cerita tentang KEPAHITAN YANG MENTOK sudah berakhir. Semua berawal dari sahabat saya yang membaca blog saya. Sejujurnya saya menulis blog saya itu pun karena sudah mentok tidak tahu harus melakukan apa. Pemberesan berkali-kali cuma bikin makin sakit hati. Mau melupakan susah sekali. Berusaha memberi kasih, tapi takut terluka dan akhirnya kasih itu tertahan dan tertelan oleh lubang besar yang ada di hati.
Pagi ini kepahitan itu berakhir. Tuhan mengingatkan saya untuk melupakan yang telah lalu. Seperti wanita yang berzinah yang terbebas dari hukuman rajam, mendapat pengampunan dan melukapan kehidupan di masa lalu. Saya mengambil hati wanita itu... Melupakan apa yang ada di belakang.
Saya dan sahabat saya memutuskan memulai dari awal persahabatan kami dengan hati yang lebih dewasa, hati yang lebih bersabar. Hati yang lebih peka satu sama lain.
Bukan hal yang mudah, terkadang ada bayang-bayang luka dan menghantui, tapi Tuhan minta saya berjuang dan melawan perasaan-perasaan itu. Fokus pada apa yang jadi maunya Tuhan... Melepas dan melepas... Berusaha mengeluarkan duri dalam daging.
Setelah memutuskan seperti itu saya lega.. Damai sejahtera... Cuek saya bukan lagi cuek yang tidak peduli orang lain, tapi cuek yang belajar tidak mengikuti apa kata orang, tapi tetap bersabar dan menerima dengan lapang.
Saya masih belum berani berharap banyak pada sahabat saya, tapi saya cuma berharap 1 hal... Hatinya yang pernah terluka oleh saya, dipenuhi dengan Kristus. Benar-benar penuh sampai luber dan melimpaaaaaaaaahhh...
I wishhhh....
2 Comments