Ini Traumaku, Apa Traumamu?? :p


“ Saya orang yang suka mendendam.” Seseorang berkata begitu pada saya dan saya mengerti apa maksudnya. Maksud saya, saya orang yang bertipe sama seperti dia, ya tapi mungkin dengan cara yang berbeda.

Kepercayaan adalah hal yang penting buat saya. Sekali seseorang mengecewakan saya sampai bikin saya marah (marah maksudnya benar-benar marah – ada api di kepala..bukan sekedar kecewa atau sedih, tapi maraaaahhh… Antara campur aduk pengen ngegampar orang + nangis bombay + meratap :p), saya akan ingat perkara itu lamaaaaaaaaaaaaa sekali. Mungkin saya tidak akan balas dendam, tapi saya akan sulit percaya pada orang tersebut. Ga akan musuhin, tapi jadi ada yang berubah.

Ada seseorang yang bisa membuat saya marah berkali-kali, tapi karena perintah, saya tetap mengasihi dia dan melepaskan pengampunan. Tapi saya ga bisa kasih dia kepercayaan lagi. Entah itu masalah saya, permintaan bantuan, atau apa saja. Saya bisa memberi bantuan, telinga, waktu, dan apa pun yang sebisa saya, saya berikan. Tapi kalau soal kepercayaan, nanti dulu.

Mungkin karena pembentukan masa lalu, eh mungkin juga bukan. Tapi dari kecil juga wataknya begitu sih. Plus..plus..setiap kali berharap sama orang di saat kepepet, yang diterima cuma kecewa. Kalau kata Tukul bilang, disobek-sobek rasanya hati ini.. *halahh…

Kalau gambarannya seperti ini…Eh, saya jadi kayak curcol…

Misalnya kita lagi kepepet, harus kasih kuitansi pembayaran dengan sejumlah uang yang cukup besar. Kalau kita ga temuin itu kuitansi, masa depan kita taruhannya. Orang yang kita percayakan kuitansi itu .. maksudnya orang yang kita percayain buat bayar keperluan kita, dia yang pegang kuitansinya. Dia bilang kuitansinya ada, tapi lupa ditaruh mana. Berkali-kali bilang seperti itu. Sampai deadline tiba, dia tidak memberikan juga. Kita bongkar-bongkar tempat dimana kira-kira dia menyimpannya..Tapi tidak ketemu juga. Kita Cuma bisa nangis dan panik karena waktu itu kita ga tahu apa-apa. Cupu punya daaahhh… Kita hubungin orangnya juga ga ada kabar berita. Kita taruh masa depan kita ditangan dia, tapi yang kita dapat, masa depan itu ga tau dia kemanakan. Kita jalan di kegelapan. Setelah berapa hari kemudian, kita tahu bahwa uang yang kita percayakan ternyata dipakai untuk hal lain. Jadi kuitansi itu tidak pernah ada..Ok, uang bisa dicari dimana saja, tapi kepercayaan… sejak itu saya tidak bisa benar-benar percaya pada dia. Sekalipun sekarang saya bisa mengatakan saya sudah mengampuni dan mengasihi dia, tapi maaf saya masih tidak bisa percaya. Ini namanya trauma --- Hooo…

Atau di saat-saat lain, saat kita butuh pertolongan, udah kebakaran jenggot dengan deadline.. Kita berharap ada senyuman dan kata-kata semangat. Tepukan bahu atau doa yang memberi kekuatan, tapi yah, yang ketemu cuma orang-orang yang berharap kita membantu mereka sedangkan kita sendiri sedang berpegangan di tiang, supaya tidak jatuh ke laut… Di bawah sana ada orang yang naik sekoci minta tolong dilemparkan pelampung yang jaraknya jauh dari tangan kita, yang sebenarnya orang itu pun bisa ambil sendiri.

Waaaahhh…saya mendendam semua itu semua. Marah pada orangnya?? Sudah tidak. Sudah mengampuni, tapi mungkin yang belum saya lakukan mengampuni situasi-situasi itu. Buat bilang “ Tuhan, saya percaya sama dia.” Beratnya minta ampun, lidah kayak dibuat dari batu. Tiap inget situasinya masih ngerasa sakit. Itu saat-saat saya mengerti arti kata ‘sendirian’.

Hasilnya?? Taddaaaa…Saya jadi orang neurotik boo…Ga bisa percaya sama orang. Bisa jadi sahabat orang lain, tapi susah untuk anggep orang lain sahabat. Bisa terbuka sama orang lain soal pikiran, tapi tidak dengan perasaan… (kalau kita terbuka Cuma soal pikiran, kita cenderung ga pulih. Yang terluka itu perasaaan makanya yang perlu dipulihkan itu perasaannya – so easy to say this)

Bawaannya ga mau bikin orang kecewa karena tahu rasanya kecewa itu sakit. Ga mau liat orang sendirian karena sendirian itu ga enak…. Otak saya lebih penuh mikirin orang lain dan mengorbankan diri sendiri dan ini semua sejak saya mengenal Tuhan Yesus… Hoooo… ini baik atau buruk?? Huehehhehe….

Saya ga tahu apakah ga percaya lagi sama orang itu dosa?? Saya cuma tahu kalau kondisi hati saya masih ga beres secara sosial. Sampai sekarang lebih suka fokus sama pekerjaan dan pelayanan daripada bangun hubungan dengan manusia. Bener ga beres kaaannn??

Iya… Jadi begitulah. Ini traumaku, apa traumamu? :D *halah



4 Comments