Sedih..sedih banget waktu liat anak murid saya menangis mengatakan "Saya ga tahu Tuhan kayak apa, Ms! Temen saya bilang seperti ini, di gereja di bilang seperti ini, yang lain bilang begini. Saya takut salah!"
Saya tertampar mendengar kata-kata anak murid saya ini. Saya tahu apa yang dia rasakan. Kebingungan tentang imannya. Ketakutan akan kesalahan...Benarkah cara saya menyembah Tuhan? Benarkah pribadi yang saya sembah ini seperti ini??
Saat dogma dan paradigma ditanamkan pada kita, kita mendapat gambaran Tuhan seperti apa. Tapi sayangnya manusia itu berbeda-beda. Pikiran berbeda, persepsi berbeda bahkan cara bicara berbeda..Maka jika manusia menggambarkan manusia juga bisa berbeda...
Tapi yang saya sadari dan mungkin selama ini sering saya lakukan juga, sering kali saya mengatakan pada orang-orang yang saya bina bahwa kamu ikut Tuhan harus begini dan begitu...Harus lakukan ini dan itu...Sampai akhirnya saya mengerti saya sedang memaksa orang taat pada Tuhan, bukan mendorong mereka untuk mencintai Tuhan sungguh-sungguh hingga melahirkan ketaatan.
Saya orang yang terjebak dalam dunia agama. Dulu saya berpikir, Ya saya orang Kristen, karena itu saya harus jadi teladan dan harus melakukan ini dan itu...Lalu saya mengerti...Kristen bukanlah segalanya...Tuhanlah segalanya...Saya menjadi Kristen karena saya percaya pada Dia...
Orang bisa berkata Dia itu satu atau Dia itu banyak. Atau kamu harus melakukan ini supaya dekat dengan Dia atau kamu harus melakukan itu supaya layak di hadapan... Tapi semakin hari saya semakin mengerti, Tuhan bisa menjadi berapa saja yang Dia mau dan tapi yang yakini Dia adalah Tritunggal... Dia bisa menjadi apa saja yang Dia mau, menjadi hakim atau gembala..Menjadi Bapa atau Allah... Tapi yang saya yakini Dia mengasihi saya apa adanya dan tanpa syarat. Bukan karena apa yang saya lakukan atau tidak lakukan...
Dia pencipta langit dan bumi...Pikiranku atau orang lain tidak bisa membatasi-Nya. Seberapa dalamkah pikiran manusia? Semaksimal pikiran manusia dapat digunakan, bisakah manusia menyelami pikiran dan rencana Allah? Bisakah manusia mengira-ngira hati Allah??
Ya, bisa saja..Jika kita mengenal Dia. Bagaimana cara mengenal Dia?? Bukan menjadi orang benar baru kita bisa mengenal Dia...Jadi diri kita, jujur menjadi apa adanya di hadapan-Nya. Maka kita akan mengenal Dia...
*********************************************************************************
Engkau terlalu sulit untuk dipahami
Engkau terlalu rumit untuk dimengerti
Namun kasih-Mu selalu kami mengerti
Karena hanya cinta-Mu yang mampu membuka mata kami
Saya tertampar mendengar kata-kata anak murid saya ini. Saya tahu apa yang dia rasakan. Kebingungan tentang imannya. Ketakutan akan kesalahan...Benarkah cara saya menyembah Tuhan? Benarkah pribadi yang saya sembah ini seperti ini??
Saat dogma dan paradigma ditanamkan pada kita, kita mendapat gambaran Tuhan seperti apa. Tapi sayangnya manusia itu berbeda-beda. Pikiran berbeda, persepsi berbeda bahkan cara bicara berbeda..Maka jika manusia menggambarkan manusia juga bisa berbeda...
Tapi yang saya sadari dan mungkin selama ini sering saya lakukan juga, sering kali saya mengatakan pada orang-orang yang saya bina bahwa kamu ikut Tuhan harus begini dan begitu...Harus lakukan ini dan itu...Sampai akhirnya saya mengerti saya sedang memaksa orang taat pada Tuhan, bukan mendorong mereka untuk mencintai Tuhan sungguh-sungguh hingga melahirkan ketaatan.
Saya orang yang terjebak dalam dunia agama. Dulu saya berpikir, Ya saya orang Kristen, karena itu saya harus jadi teladan dan harus melakukan ini dan itu...Lalu saya mengerti...Kristen bukanlah segalanya...Tuhanlah segalanya...Saya menjadi Kristen karena saya percaya pada Dia...
Orang bisa berkata Dia itu satu atau Dia itu banyak. Atau kamu harus melakukan ini supaya dekat dengan Dia atau kamu harus melakukan itu supaya layak di hadapan... Tapi semakin hari saya semakin mengerti, Tuhan bisa menjadi berapa saja yang Dia mau dan tapi yang yakini Dia adalah Tritunggal... Dia bisa menjadi apa saja yang Dia mau, menjadi hakim atau gembala..Menjadi Bapa atau Allah... Tapi yang saya yakini Dia mengasihi saya apa adanya dan tanpa syarat. Bukan karena apa yang saya lakukan atau tidak lakukan...
Dia pencipta langit dan bumi...Pikiranku atau orang lain tidak bisa membatasi-Nya. Seberapa dalamkah pikiran manusia? Semaksimal pikiran manusia dapat digunakan, bisakah manusia menyelami pikiran dan rencana Allah? Bisakah manusia mengira-ngira hati Allah??
Ya, bisa saja..Jika kita mengenal Dia. Bagaimana cara mengenal Dia?? Bukan menjadi orang benar baru kita bisa mengenal Dia...Jadi diri kita, jujur menjadi apa adanya di hadapan-Nya. Maka kita akan mengenal Dia...
*********************************************************************************
Engkau terlalu sulit untuk dipahami
Engkau terlalu rumit untuk dimengerti
Namun kasih-Mu selalu kami mengerti
Karena hanya cinta-Mu yang mampu membuka mata kami
0 Comments