Dear Tuhan Yesus,
How’s Your day?? Hari ini Kau melihat apa? Adakah yang unik atau menarik?? Sekali-sekali aku ingin mendengar cerita-Mu tentang anak-anak-Mu yang lain.
Ah, ya..Tidak perlu berbasa basi. Kau sudah tahu untuk apa aku menulis surat ini… :D Di saat aku mulai lelah berpikir tentang benar salah, aku selalu menulis surat pada-Mu. Ya, karena aku tidak tahu harus bertanya pada siapa…Yah, mungkin ada orang-orang yang bisa aku tanyakan, tapi aku terlalu kapok untuk mencari mereka…Setiap kali aku mencari jawaban dari manusia aku selalu kecewa…
Tuhan, mungkin aku terluka karena tidak pernah benar-benar punya payung rohani. Aku jadi terbiasa sendirian dan mengandalkan-Mu tanpa mencari orang lain..Tapi apa cara hidupku ini benar?? Apakah cara seperti ini benar, Tuhan?? Bukankah sepertinya terlalu sombong??
Aku memiliki kerinduan ada seseorang yang memberi hidupnya untuk menuntunku hidup dalam firman-Mu…Tapi setiap kali aku mencoba mencari, orang-orang yang kupikir bisa menjadi payungku, pergi entah kemana. Beberapa kali seperti itu dan akhirnya aku mulai lelah berusaha, Tuhan. Aku pikir..” Ya sudahlah, kalau ada yang mau Puji Tuhan, kalau tidak juga tidak apa-apa.”
Aku mengubur keinginanku dan mulai berusaha berjalan meraba-raba apa yang Kau inginkan dalam hidupku. Peganganku hanya firmanMu, kesaksian hamba-hamba-Mu, dukungan sahabat-sahabatku...
Tuhan, sering kali aku merasa hati nuraniku sedang diuji. Dalam setiap pekerjaan tanganku, dalam hubunganku dengan calon pasangan hidupku, dalam hubunganku dengan sesama, pelayanan, dan berabgai hal yang ada di hadapanku…
Tuhan, sering kali aku merasa hati nuraniku sedang diuji. Dalam setiap pekerjaan tanganku, dalam hubunganku dengan calon pasangan hidupku, dalam hubunganku dengan sesama, pelayanan, dan berabgai hal yang ada di hadapanku…
Aku tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Aku hanya melihat kalau aku berbeda berarti aku ‘salah’…Saat orang lain bisa rutin saat teduh, aku bersalah karena aku tidak rutin melakukannya. Saat orang lain bangun hubungan tanpa pegangan tangan, aku bersalah karena aku mengandeng tangan calon pasanganku…Saat orang lain memberikan persembahan sulung dari hasil kerjanya, aku bersalah karena menyimpan uangku sendiri…Saat orang lain ikut komsel, aku bersalah karena aku tidak komsel lagi…Saat semua orang bilang kamar seorang anak perempuan harus rapih, aku bersalah karena kamarku lebih sering berantakan daripada rapih..Aku juga bersalah saat mengecewakan sahabatku dan tidak memberikan waktuku untuk mereka…
Tuhan, benarkah aku bersalah?? Kalau aku bersalah, berarti aku berdosa..Apakah Kau masih menginginkanku jika aku seperti ini??
Ah, Tuhan..Kau memang selalu menginginkanku. Kau satu-satunya yang selalu menginginkanku…Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk-Mu. Yang menyenangkan hati-Mu..Tapi ternyata aku tidak sesempurna itu. Aku melakukan banyak hal yang menurutku ‘salah’…
Ah, Tuhan..Kau memang selalu menginginkanku. Kau satu-satunya yang selalu menginginkanku…Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk-Mu. Yang menyenangkan hati-Mu..Tapi ternyata aku tidak sesempurna itu. Aku melakukan banyak hal yang menurutku ‘salah’…
Lalu pagi ini Kau mengingatkanku..
Jika aku bisa menjadi orang yang menyenangkan hati-Mu sesuai pikiranku, bukankah aku akan menjadi sombong?
Engkau ijinkan aku menjadi orang ‘gagal’ untuk memperlihatkan kasih-Mu yang tanpa syarat.
Tuhan, mungkin aku tidak sehebat mereka. Aku juga tidak sesempurna mereka, tapi sungguh Tuhan, aku mencintai-Mu. Aku mengasihi-Mu..Kumohon jangan lepaskan tangan-Mu karena hanya Engkau alasanku untuk aku hidup, untuk aku bernafas, untuk aku berdoa, untuk aku bekerja, untuk aku mengasihi dan untuk aku mengampuni…Hanya karena Engkau…Jangan tinggalkan aku…
With Love,
Lasma Frida
With Love,
Lasma Frida
2 Comments