Dear Tuhan Yesus,
*Tarik napas-buang, tarik napas-buang*… Aku lelah dengan diriku. Diriku yang selalu cemas dan khawatir akan banyak hal. Aku tidak bisa santai dan berpikir tenang. Entahlah, Tuhan. Aku kehilangan kepercayaan diri.
Aku tahu pasti langkahku Engkau yang selalu sertai. Entahkah aku belok kenan ataukah belok ke kiri. Aku tak meragukan kesetiaan kasih-Mu, tapi aku meragukan diriku.
Tuhan, terlalu banyak yang kutakutkan. Setan ini menghantui hatiku. Tidurku penuh mimpi yang membuat aku lelah. Aku terbangun terus menerus dan tidurku tidak pernah baik.
Seperti orang sakit aku merasa lemah dan lesu. Badanku payah dan tenagaku tak ada. Menyedihkan…Aku ingin bersemangat, tapi tidak tahu untuk apa…
Ah, Tuhan..Kau tahu pasti, inilah kondisiku jika sedang menyimpan khawatir. Menyimpan ketakutan. Aku menjabarkan setiap hal yang kutakutkan dengan tulisan tanganku, tapi tak kutemukan yang benar-benar aku khawatirkan.
Hanya satu yang aku tahu pasti, frase itu..Frase bertanduk itu datang lagi dalam hidupku…
TAKUT SALAH
Dua setan itu menerkam imanku dan mengikatnya hingga lemas. Aku ingin mengalahkannya Tuhan. Ah, ya sebenarnya aku bisa. Aku punya kuasa di dalam nama-Mu, tapi kenapa begitu sulit kulakukan?? Logikaku?? Ya, logikaku akan kenyataan…Bukan kebenaran-Mu…
Tuhan Yesus..Ampuni aku…Ampuni aku yang tidak percaya. Yang tidak mengasihi diriku sendiri (bahkan aku membenci diriku … Mungkin karena aku mengecewakan ‘dia’ waktu itu.)…. Bagaimana pun Kau menciptakanku dengan ketulusan cinta-Mu.
Aku ingin beristirahat di dekat kaki-Mu, Tuhan. Berhenti berpikir tentang semua rutinitas, pekerjaan, dan pelayanan. Aku tidak perlu melakukan apa pun, hanya merasakan hadir-Mu. Mungkin aku tidak akan berkata apa-apa. Hanya memandang wajah-Mu dan menatap mata-Mu. Saat-saat seperti itu aku selalu merasa aman. Aman yang tidak akan pernah diambil dariku.
Aku mengasihi-Mu, Tuhan. Sungguh.
*Tarik napas-buang, tarik napas-buang*… Aku lelah dengan diriku. Diriku yang selalu cemas dan khawatir akan banyak hal. Aku tidak bisa santai dan berpikir tenang. Entahlah, Tuhan. Aku kehilangan kepercayaan diri.
Aku tahu pasti langkahku Engkau yang selalu sertai. Entahkah aku belok kenan ataukah belok ke kiri. Aku tak meragukan kesetiaan kasih-Mu, tapi aku meragukan diriku.
Tuhan, terlalu banyak yang kutakutkan. Setan ini menghantui hatiku. Tidurku penuh mimpi yang membuat aku lelah. Aku terbangun terus menerus dan tidurku tidak pernah baik.
Seperti orang sakit aku merasa lemah dan lesu. Badanku payah dan tenagaku tak ada. Menyedihkan…Aku ingin bersemangat, tapi tidak tahu untuk apa…
Ah, Tuhan..Kau tahu pasti, inilah kondisiku jika sedang menyimpan khawatir. Menyimpan ketakutan. Aku menjabarkan setiap hal yang kutakutkan dengan tulisan tanganku, tapi tak kutemukan yang benar-benar aku khawatirkan.
Hanya satu yang aku tahu pasti, frase itu..Frase bertanduk itu datang lagi dalam hidupku…
Dua setan itu menerkam imanku dan mengikatnya hingga lemas. Aku ingin mengalahkannya Tuhan. Ah, ya sebenarnya aku bisa. Aku punya kuasa di dalam nama-Mu, tapi kenapa begitu sulit kulakukan?? Logikaku?? Ya, logikaku akan kenyataan…Bukan kebenaran-Mu…
Tuhan Yesus..Ampuni aku…Ampuni aku yang tidak percaya. Yang tidak mengasihi diriku sendiri (bahkan aku membenci diriku … Mungkin karena aku mengecewakan ‘dia’ waktu itu.)…. Bagaimana pun Kau menciptakanku dengan ketulusan cinta-Mu.
Aku ingin beristirahat di dekat kaki-Mu, Tuhan. Berhenti berpikir tentang semua rutinitas, pekerjaan, dan pelayanan. Aku tidak perlu melakukan apa pun, hanya merasakan hadir-Mu. Mungkin aku tidak akan berkata apa-apa. Hanya memandang wajah-Mu dan menatap mata-Mu. Saat-saat seperti itu aku selalu merasa aman. Aman yang tidak akan pernah diambil dariku.
Aku mengasihi-Mu, Tuhan. Sungguh.
3 Comments