Wednesday Curhat

Hari ini poll…cape banget. Lebih cape kemaren sih. Di saat ada ujian year 11, year 10 ngadain pameran buat personal project mereka yang keren-keren dan Ms. Kris persiapin semuanya sendirian. Saya sebagai sekretarisnya udah pasti harus turun tangan. Tenaga saya ga mungkin saya berikan hanya pada Mr. Hendra atau Mr. Gusti. It’s unfair kan…Huehehhehe…

Di hari itulah saya bolah balik, ketar ketir, ngeberesin semua kerjaan. Pastiin soal diberikan tepat waktu dan guru yang mengawas ujian tidak lupa, saya juga ada giliran menjadi pengawas ujian, waktu ngawas ujian mau tidak mau saya kerjain tugas saya yang lain buat menyiapkan name tag. Sebelum ujian berakhir dan name tag belum selesai, saya harus menyiapkan laporan nilai try out kelas 9. Yang membuat saya mabok kalau saya ada perlu dengan orang tertentu dan orangnya susah dicari. Kebakaran jenggottt. Kayaknya sih sepele ya, tapi emang capek, soalnya saya harus naik turun tangga. Pameran dilaksanain di hall lantai 1, sedangkan kantor saya dan pelaksanaan ujian di lt. 4. Arghhhh!! Mau nangis kemaren itu…tapi Tuhan bisikin terus buat bertahan. Thank You, Lord T^T9

Thanx God, ada temen-temen admin yang bantuin saya ngeberesin laporan nilai try out. They were so helpful…

Puas banget liat kerjaan beres semua, tapi ga nyangka kalau badan saya udah stress berat. Saya jadi gampang tersinggung dan makin melankolis. Mulai banyak dah pikiran-pikiran negatif….

Malam harinya saya tidak bisa langsung istirahat karena ada latihan P-Sran. Waktu latihan mata sudah terasa sangat berat. Herannya kemarin latihan bisa jam 11an. Amaze juga, tapi seneng dah karena kita bisa sharing-sharing juga buat pelayanan ini. We want to give the best supaya pesan Tuhan bener-bener tersampaikan.

Hari ini ga terlalu cape, tapi ngantuuuukkkkk…Ga bolak-balik kayak kemaren, tapi jadi usher. Duduk diam nunggu ada tamu pameran datang. Selain karena kerjaannya Cuma duduk, badan juga udah capek banget bekas kemaren, ditambah kurang tidur..Jiahahha..Lengkaplah ngantuknya. 

Beberapa hari ini jadi terngiang-ngiang kata-kata teman saya dan Aki “Apa yang kamu cari?”…Pertanyaan itu mereka ajukan karena melihat saya yang kayaknya berusaha ‘terlalu’ keras…Bahkan saya sempat terintimidasi dengan kata-kata itu yang membuat saya berpikir orang hanya peduli hidup mereka sendiri atau ga ada yang peduli pada saya atau orang lain tidak pernah menghargai saya. Perdebatan emosi dan pikiran saya sempat bikin stress. Bahkan saya memutuskan untuk menjauhi teman saya karena saya merasa dia egois dan tidak mengerti kondisi saya. Saya jadi mengasihani diri dan sensitif.

Tapi beberapa hari ini Tuhan buka mata saya. It’s Ok berusaha ‘terlalu’ keras, it’s Ok habis-habisan. Kalau itu membuat saya merasa senang dan damai sejahtera. Tuhan buka bagaimana pola pikir saya hingga saya jadi orang yang ‘berusaha’ terlalu keras.

Saya pernah ditinggal berusaha sendirian, itu kenapa saya peduli dan ingin membantu mereka yang sedang kesusahan dan tidak ada yang membantu. Berusaha sendirian itu menyakitkan, ga enak, apalagi saat kita lagi burn out dan ga ada satu orang pun yang datang menolong kita. … Rasanya lebih kesepian daripada kita Cuma duduk-duduk di kamar ga ada kerjaan dan ga ada temen yang bisa diajak jalan. 

Saya pernah tak dianggap alias keberadaan saya ga berarti apa-apa buat orang lain. Mengekor dibelakang seseorang dan kita dianggap ada karena ada orang ‘itu’. Tapi kalau ga ada orang itu, kita bukan apa-apa. Situasi kayak gitu tuh ga enak … Saya ga tau siapa saya. Yang ada saya berusaha menyenangkan orang lain supaya diakui. Saya ga jadi diri sendiri. Kondisi kayak gitu cukup bikin nyesek, apalagi kalau udah lagi galau.

Saya pernah dijanjikan dibantu dan ditolong, tapi yang ada cuma nunggu ga jelas dan akhirnya wasting my time. Saya pernah dibantu dan ditolong tapi ga sepenuh hati. Saya pernah melihat orang yang melakukan hal setengah-setengah dan akhirnya malah merugikan orang yang ditolong .. Saya pernah melihat orang Kristen yang saya pikir bisa lebih peduli pada orang lain, ternyata sama saja tidak pedulinya dengan orang yang tidak mengenal Tuhan dan itu miris banget.

Saya selalu ingat firman ini

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Matius 7:12


Saya juga sering tergoda untuk melakukan bagian saya dengan seadanya dan kadang melakukannya dengan setengah-setengah, tapi sering kali Tuhan mengingatkan saya dengan keras... " Lasma, kalau Tuhan mengasihi manusia seadanya dan tidak dengan segenap hati, menurutmu, apa yang akan terjadi??"

Sering tertampar dengan peringatan-peringatan Tuhan tentang melakukan yang terbaik. Kadang dalam hati bertanya, untuk apa saya melakukan yang terbaik kalau orang lain seadanya?? Toh, orang juga ga liat kerja keras saya. Mereka ga lihat stress yang saya hadapi, ga liat betapa saya sangat bersusah payah. Jadi, lebih baik, ga usahlah memberi sesuatu sampai empot2an..

Tapi lagi - lagi Tuhan ingatkan...Bagaimana kalau Tuhan pilih buat datang dan melakukan mukjizat, tapi tidak mau disalib?? Bagaimana kalau Dia melakukan seadanya?? Bagaimana hidup saya kalau Tuhan mengasihi saya seadanya???

Tuhan melakukan segala sesuatunya sepenuh hati, mungkin tidak ada yang melihat, bahkan menghina apa yang Dia lakukan...Karena itu, Tuhan ingatkan saya untuk melakukan yang terbaik sekalipun saya tidak dimengerti, tidak dihargai, dan tidak menerima imbalan apa-apa. Bukan karena saya harus melakukannya supaya hidup benar, tapi karena Tuhan terlebih dulu memberikan kebaikan pada saya. Tuhan terlebih dulu menolong saya...Saya tidak bisa membalas itu kepada Tuhan karena Dia tidak memerlukannya, tapi mereka yang membutuhkan pertolongan saya dan Tuhan telah memberikan kemampuan untuk menolong. Tuhan ingin berkat yang saya terima tidak berhenti di tangan saya. Biar orang merasakan kasih yang Ia berikan pada saya lewat tangan saya yang Tuhan pakai untuk menolong, bekerja, memberi, dan banyak hal yang saya lakukan. 

Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. 
Matius 25: 45


Tersenyum pada orang lain, memberi salam, memberi waktu sedikit untuk mendengarkan dan bertanya dengan penuh perhatian, mengulurkan tangan untuk menolong, menepuk bahu seorang teman kantor yang sedang bekerja keras agar lebih semangat, berdoa dalam hati untuk memberi berkat orang yang ada di hadapanmu ... tidak akan membuat  tenaga kita terkuras .... Semua itu hanya sedikit dari apa yang telah Tuhan lakukan terlebih dulu buat kita.

2 Comments