Seorang teman mengepost tentang persahabatan di jawaban.com. Baru-baru ini saya pun sedang konflik dengan sahabat (udah beres sih). Satu waktu saya juga menemukan orang yang sangat ingin punya sahabat.
Sampai di postingan itu saya menemukan kalimat " Saya belum pernah menemukan sahabat sejati selain Tuhan Yesus."
Sampai di postingan itu saya menemukan kalimat " Saya belum pernah menemukan sahabat sejati selain Tuhan Yesus."
Entah kenapa saya tergelitik, karena saya pernah dalam kondisi yang sama. Saya sering bilang kalau cuma Tuhan Yesus sahabat sejati saya, padahal di balik kalimat itu ada luka dan kepahitan. Kerinduang untuk punya sahabat dan seseorang yang selalu ada buat saya, tapi kerinduan itu selalu dijawab dengan kekecewaan. Sampai Tuhan buka mata saya.
Ini jawaban saya di forum.
Dulu saya juga mencari sahabat sejati dan ujungnya kecewa. Sampai Tuhan tegor saya. " Kalau kamu mau punya sahabat sejati, kamu dulu jadi sahabat sejati buat orang lain."
DOEEENGG!!! Yes, kita ga akan pernah menemukan sahabat sejati kalau kita sendiri sebenarnya bukan sahabat sejati. Tuhan ga pernah nuntut manusia jadi sahabat Dia, tapi Dia terlebih dulu memberi diri menjadi sahabat kita dengan memberi nyawaNya.
Yohanes 15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Paling penting lagi, ukuran sahabat bukan lagi ada di waktu susah, tapi sahabat itu orang yang berani menegor kita waktu kita salah, sekalipun resikonya mereka kita benci atau kita jauhi. Sahabat sejati ga akan diam saja kalau tahu kita salah.
Salahnya gini, kita cari sahabat sebenarnya buat kepentingan kita sendiri. Biar ada tempat curhat, biar ada yang dengerin, biar ada temen waktu susah dan senang.
Padahal Tuhan bilang, Sahabat itu
Amsal 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Amsal 19:6 Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si pemberi.
Amsal 22:11 Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.
See..Orang-orang punya banyak sahabat ga kerja keras nyari-nyari sahabat. Mereka do something untuk orang lain karena mereka melakukannya dengan kasih. Ga berpusat sama diri sendiri. Mereka berbuat baik karena kasih, mereka tersenyum karena kasih, mereka mendengar karena kasih, mereka memberi karena kasih..Bukan karena biar dia jadi teman saya, biar dia suka sama saya, biar saya ada teman kemana-mana...
Orang yang tulus melakukan segala sesuatu karena kasih akan menemukan sahabat dimana saja. So, persahabatan itu memang kerja keras karena menanggalkan ego dan kepentingan pribadi.
Waktu dibukain soal ini, saya mengerti satu hal, sahabat itu akan datang sendiri saat kita memberi diri jadi sahabat. Untuk jadi sahabat sejati pun tidak semudah memutar telapak tangan, kita butuh kemauan untuk belajar, keberanian untuk berubah, hati yang lembut untuk mau sama-sama diajar.
Apakah sahabat sejati itu benar-benar ada? Saya percaya ada. Seperti Nabi Nathan dan Daud...saya percaya sahabat sejati itu pasti ada. *inget sahabat2ku tercinta :D
2 Comments