Tiba-tiba terbayang bagaimana saya pulang kerja akan mengurus rumah, mengurus suami, mengurus anak kalau sudah punya anak. Belum lagi konflik rumah tangga mulai dari keuangan sampai komunikasi. Tiba-tiba saja saya merasa takut dan ragu. Tidak yakin, walaupun tidak sampai berpikir untuk mundur.
Malamnya, Aki bertanya apakah saya sudah yakin dengn dia. Saya katakan kalau saya yakin dengan Aki, tapi dengan diri saya sendiri, saya tidak yakin. Otak saya seperti berusaha meyakinkan saya kalau masa depan saya tidak akan bagus. Kalau saya tidak akan bisa hidup dengan nyaman dan tenang. Saya akan mendapat tekanan dan sebagainya. Bahkan hal-hal terburuk melintas di kepala saya.
Sampai tadi pagi saya hanya berpikir, apakah saya yakin ingin menikah?? Jadi, yang jadi masalah bukan Aki, tapi logika dan kesiapan saya...
Kalau ditanya tentang hati, saya sangat siap...Tapi entah kenapa pikiran saya tidak. Seperti ada rasa tidak aman...
Tapi Tuhan membukakan satu hal, ketakutan saya itu berasal dari konflik yang sempat saya alami dengan Aki. Entah kenapa waktu itu saya begitu merasa terluka, bahkan saya sempat mengatakan pada Aki kalau saya tidak mau merasakan perasaan seperti itu lagi..
Itu keinginan saya. Di lain sisi secara sadar saya yakin kalau itu tidak mungkin. Akan ada situasi-situasi dimana saya dan Aki akan berkonflik lagi dan di saat seperti itu saya takut kami bisa saling melukai...Takut seperti pasangan-pasangan yang bisa mengluarkan kata-kata yang menyakitkan hanya karena masalah sepele.
Sayangnya, dalam hubungan saling menyayangi, mana ada yang namanya tidak menyakiti. Kalau tidak pernah sakit berarti kasih sayang itu belum di uji.
Tuhan cuma ingatkan satu kalimat pada saya. Kalimat yang ada di film Hachiko saat Profesor Parker Wilson (Richard Gere) berbincang-bincang dengan pacar anaknya. Waktu itu dia bertanya " Apakah kamu menyayangi anakku?" Cowo itu bilang, " Yes, I do, Sir." dan Prof. Wilson membalas " Ya, aku hanya ingin kau mengingatnya saat kalian dalam masalah".
Tuhan cuma ingatkan satu kalimat pada saya. Kalimat yang ada di film Hachiko saat Profesor Parker Wilson (Richard Gere) berbincang-bincang dengan pacar anaknya. Waktu itu dia bertanya " Apakah kamu menyayangi anakku?" Cowo itu bilang, " Yes, I do, Sir." dan Prof. Wilson membalas " Ya, aku hanya ingin kau mengingatnya saat kalian dalam masalah".
Kira-kira dialognya seperti itulah ya. Entah kenapa dari film itu yang paling ngerhema adalah kalimat itu, bukan Hachikonya..Huehehhe...Memang sering sekali saat kita marah, kita lupa kalau kita mencintai dan menyayangi orang tersebut. Amarah kita menutupi rasa sayang kita dan akhirnya kita saling menyakiti dengan orang yang kita sayang.
Setiap kali konflik dengan Aki, kata-kata Prof. Wilson itu yang teringat di kepala saya. Tuhan pun mengingatkan saya akan kalimat itu. Seolah Dia mengatakan " Jangan takut. Kasih akan selalu mengalahkan segala sesuatu."
Tuhan tidak menjanjikan kehidupan pernikahan yang baik dan tenang, tanpa masalah, tapi Dia memberikan jaminan, dimana ada kasih, semua masalah bisa diselesaikan. Dia terus mengingatkan saya, jika saya marah, jangan pernah lupa untuk mengingatkan diri saya sendiri kalau saya mengasihi orang tersebut supaya saya bisa mengontrol perkataan dan tindakan saya...
Saya jadi ingat waktu saya pemberesan sama Aki, Aki menanggapi dengan sabar dan tenang setiap curahan hati saya, sampai saya mengucapkan kata-kata yang membuat dia kecewa...You know...Menyakiti orang yang kamu kasihi lebih menyakitkan daripada kamu yang disakiti... (Kebayang ga sih, gimana perasaan Babe ngeliat kita menderita hanya supaya kita bisa belajar, menjadi lebih bijak dan lebih dewasa?? But He have to let everything happen...)
Kecewa dan sakit hati mungkin akan muncul dalam sebuah hubungan, tapi yang jangan biarkan amarah dan kecewa menutupi kasih yang kita miliki.
And now... Saya meneguhkan hati saya. Yakin atau ga buat merit? Yakin. Huehehhhehehhe...
...Dan yang terbesar diantaranya adalah KASIH
2 Comments