STANDAR KEKUDUSAN Part 2..!! :D

Merujuk pada postingan saya tentang standar kekudusan hubungan pria dan wanita jadi pengen nulis tentang standar kekudusan yang paling mendasar.

Selama ini kita menghubungkan kekudusan dengan hubungan pria dan wanita (kadang-kadang sampai bosen dengernya. Tapi kekudusan itu bukan cuma masalah hubungan prida dan wanit. Ya, memang yang paling keliatan di masalah itu sih.

Deep down in my heart, Tuhan ajarin satu hal...Kekudusan itu berawal dari hati dan pikiran. Tau kan ayat ini.

Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Orang-orang awam menilai seseorang kudus dari tindakannya. Betul atau betul?? Tapi Tuhan ya
ng Maha Besar, di atas sana dan di hati kita...Menilai seseorang kudus mulai dari kita start MIKIR...

Seperti apa kata Theresia di blog saya, kekudusan itu adalah buah. Buah yang keluar karena ada sikap hati dan pikiran yang memang kudus. Yang memang merindukan hidup kudus. Yang memang mau hidup kudus. Yang memang mau memberikan dirinya menjadi bagian dari kekudusan.

Berarti semua orang yang beribadah setiap Minggu, berdoa, pelayanan, melakukan hal baik..Mereka memiliki hati yang kudus?? Belum tentu. Semua yang disebutin di atas bisa menjadi salah satu buah kekudusan hati dan pikiran, tapi belum tentu orang yang melakukannya memiliki hati dan pikiran yang kita sebut kudus.

So, apa ukurannya??

Pasang ukuran ini ke diri sendiri ya, jangan ke orang lain...Hahhaha...Kalau pun ke orang lain jangan diomongin ke orang lagi, tapi tegur dalam kasih persaudaraan.

1 Yohanes 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

1 Petrus 1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.


Agak bingung menjelaskannya, tapi intinya seperti ini...Allah itu kudus dan apa pun yang Ia lakukan adalah kudus. Di sisi lain Allah adalah kasih, apa pun yang dia lakukan dengan motiv kasih...

Jadi, (kayak matematika) kekudusan adalah buah dari kasih...Hati yang murni adalah buah dari kasih...Jadi inilah ukurannya...Apa pun yang kita perbuatan, apakah itu untuk diri kita sendiri atau karena kita mengasihi orang lain??

Jangankan dalam masa bangun hubungan, bagaimana tindakan kita di kantor atau di kampus?? Apa sikap kita terhadap atasan dan dosen?? Apakah penuh dengan kasih mesra dan kelemah lembutan (ini sikap hati yaa...jangan bayangin putri solo)?? Atau kita membicarakan beliau di belakang dengan berapi-api?? 

Waktu saya kuliah, ada saat-saatnya saya membicarakan dosen di belakang dan saat itu saya bisa merasakan hati nurani saya bergemuruh. Roh Kudus seperti berkata "Hentikan."...Sampai sekarang pun Dia masih menegur saya, jika candaan saya mulai kerterlaluan.

Bagaimana kita dengan orang tua? Masihkah kita tunduk dan taat? Atau karena kita lebih banyak tahu firman kita bisa berdebat hebat dengan orang tua??

Bagaimana dengan teman-teman?? Apakah yang kita katakan benar-benar tulus dari dalam hati, atau hanya karena kita tidak ingin mereka meninggalkan kita??

Kekudusan berbicara tentang kasih yang murni. Saat kasih yang murni yang datangnya dari Bapa di surga memenuhi hidup kita, maka buah yang keluar dari hidup kita adalah buah-buah yang manis, dan kekudusan muncul dari antaranya.

Tapi saya sering jatuh..Baik perkataan, tindakan atau pikiran. Bagaimana dong??? Pilih berdiam di dalam gelap atau keluar dan mengejar terang?? Ada saatnya kita yang mengejar Tuhan...Kita diajar untuk jadi pemenang, mental pemenang tidak pernah menyerah pada kegagalan. Jika Tuhan katakan, Aku menerimamu dan mengampunimu...Jangan menunjukkan kesombongan dengan berusaha menanggung setiap dosa sendirin. Waktu kita melakukannya, kita sedang mendukakan hati, Tuhan lagi. Datang sama Tuhan...Minta ampun, say thank You...Katakan semua yang bisa dikatakan...Saat itu Tuhan akan menguduskan kita dari dosa-dosa kita. Dia akan berikan kelegaan yang baru. Hati yang baru..

So, karena saya pun sedang berusaha mengejar kekudusan..Mari sama-sama berusaha...Gambateeee!!

2 Comments