Hehehhe...Kemaren tepat 2 tahun saya dan Aki memutuskan untuk komitmen..Tepatnya sih komitmen di atas komitmen. Wekekekke...
Mari kita kembali ke masa lalu hari dimana Aki ngomong isi hatinya...ucukucukucuk...
101009
Waktu itu Aki minta ditemani mencari kado di Pasar Baru dan entah kenapa saya mau-mau saja diajak. Waktu itu mikirnya sebagai temen, ya udahlah ya, saya temenin aja. Namanya juga orang minta tolong. Tapi saat itu, entah kenapa saya merasa tidak damai sejahtera.
Selama perjalanan saya berpikir, kita tidak ada status tapi pergi berdua terus. Sebenarnya sih tidak sering, tapi entah kenapa saat itu saya benar-benar tidak damai sejahtera. Sampai akhirnya saya memutuskan, kalau dalam waktu dekat Aki tidak menaikan status hubungan kami (emangnya Papua), saya akan menjaga jarak. Saya tidak mau jadi batu sandungan bagi orang lain. Tidak ada status, tapi jalan barang...beehhh....apa kata dunia.
Pulang dari mengantar dia membeli kado, dia mentraktir saya makan sebagai balas jasa saya. Saya masih ingat saat itu kami makan di Bakso Malang Karapitan..(bener ga tulisannya?), Taman Anggrek. Dia makan sop apa, saya makan bakmi ayam. Seperti biasa kami mengobrol layaknya teman dan tahu-tahu...TADAAAA!!
" Sebenarnya yang selama ini saya doakan itu kamu." Saya yang sedang siap-siap menyambut mie dengan mulut saya, menghentikan gerakan saya sesaat. Dengan mulut agak menganga saya memandang dia. Saya makan mie saya dan melihat dia " Ngomong apa tadi?" Akakkakaka...Waktu itu saya mengerti apa katanya, tapi saya takut salah dengar.
Aki bilang lagi, " Selama ini kamu yang saya doain."...Kunyah-kunyah telen...Saya bingung mau jawab apa. Akhirnya cuma cengengesan..." Kamu bercanda ya?" " Ya, nggalah.."...
Waktu itu rasanya saya ingin langsung mengatakan IYAA...Tapi hati ini berkata,TUNGGU.
" Jadi gua harus jawab?"
" Gua ga minta jawab sih." Pengen tak lempar sendok saat itu. Kenapa pula ga minta dijawab...*manyun.
" Tapi kalau mau jawab terserah mau kapan."
" Dua tahun."
Hahahhaha...Waktu itu Aki langsung diam. Saya cuma tertawa.
" Ya udah 1 bulan."
Saya minta 1 bulan karena yang muncul dalam hati seperi itu...
Dan sepakatlah kami untuk menunggu 1 bulan. Selama 1 bulan itu kami seperti biasa saja. Teman. Tidak ada yang khusus.
Selama satu bulan itu saya hanya bisa berdoa...Tuhan...benarkah dia..benarkah dia...saya katakan pada mama saya dan beliau katakan dengan tegas "Jangan Ah!"..Ughh...Nyesekkkk bangettt! Sampe kesel..kesel..bahkan mau nangis
*Bergumul soal Aki itu masa-masa paling menyiksa dan menguras air mata.
Puasa tiap hari Senin. Berdoa tiap hari..liat buruk-buruknya dia dan tanya Tuhan...kalau sombong muncul, Tuhan tegor...Kadang suka ngerasa ga level sama Aki..hahaha..Sombong amit-amit dah dulu..
Lalu, seminggu sebelum saya menjawab, kita sepakat tidak komunikasi (cuma seminggu?!! Ga keren banget)...Tapi karena kita sepakat, ya sudah...kami pun menjalaninya. Seminggu yang berat karena ternyata saya kangen beraaaaaaatt..Gilaaa...Saya bisa kangen sama oraaangg!! Padahal mikir jadian aja udah malu minta ampuunn.. Selama ini berantem terus kayak kucing dan anjing, tau2 jadian...Mau taruh dimana muka ini?!!
Tibalah hari H!! Dag dig dug..Inget banget itu hari Selasa. Aki footsal tiap hari Selasa. Dia masih pakai baju footsal dan sepatu footsalnya. Motornya dititipkan di kosan saya dan kita jalan ke Citraland...
Seperti biasa dia jalan dengan cepaaat. Saya sering tertinggal di belakang..Kebiasaan dia itu sering menjadi pertimbangan saya untuk menerimanya :p.Kami memutuskan untuk makan di Solaria...Saya tidak ingat pesan apa...Yang pasti saat itu untuk mengungkapkan apa yang saya pikirkan ternyata syusaaahhh...
Akhirnya dengan omongan ngalor ngidul saya ungkapkan..." Saya juga sebenarnya mendoakan kamu...Tapiiii...Saya tidak bisa komitmen kalau belum ada ijin dari orang tua dan belum lulus kuliah"..Ouchhh...Ga enak banget kan dengernya.
Waktu itu Aki ragu-ragu buat Ok-in. Dia tanya, " Kalau nanti ga dapet-dapet ijin gimana?"..Saya cuma angkat bahu dan mengatakan " Kalau emang ga ada ijin berarti ga.." Gampang banget ngomongnyaaa...
Saya ungkapkan juga tentang janji iman saya yang tidak akan jadian kalau belum lulus. Dia setuju..
Yang masih pusing soal orang tua...tapi saat itu saya mengatakan iman saya kalau orang tua saya akan mengiyakan.
Akhirnya kami komitmen untuk fight. Aki minta tidak boleh ada pria/wanita lain. Saya mengiyakan. Karena bagaimana pun saya sedang membuat dia menunggu, tidak mungkin saya main-main dengan perasaan orang kan.
Kami membuat judulnya Komitmen Untuk Komitmen...Selama belum ada kata Ok dari orang tua, kami tidak umumkan apa-apa pada orang banyak. Kami pergi berdua beberapa kali, tapi selalu berusaha untuk tidak hanya berdua. Intinya, kami tidak boleh mengambil apa yang belum jadi hak kami. Bahkan kalau saya cemburu pun, saya harus menelannya bulat-bulaaattt....
Dan itulah hari dimana kami komitmen...Sebenarnya lebih tepatnya komitmen pertama kami untuk fight. Sekarang, 2 tahun hubungan kami orang tua saya malah suruh cepet-cepet merit...OMG. Saya tidak menyangka secepat itu. Bahkan dengan cara yang tidak diduga-duga. Nanti akan saya ceritakan soal restu-restu ini hehehe...
Yang pasti lewat hubungan saya dan Aki,saya belajar tentang pengaharapan. Saat Tuhan katakan A, pasti akan dia tepati A. Tidak tahu bagaimana caranya, pasti akan Dia tepati.
Now, Tuhan terus proses hubungan saya sama Aki. Ada saat-saat ngerasa sakiitt bangeeett..tapi lebih banyak happy-nya. Banyak kekhawatiran dan godaan untuk menuntut, tapi Tuhan ajarin lagi untuk percaya sama Aki, terutama sama Tuhan.
It's not easy, tapi hasilnya pasti sesuai....As long as we walk with Jesus!!...I love him...I LOVE HIM!! He makes everything beautifull.
Eh, di hari pahlawan itu tidak merayakan apa pun. Kita malah sibuk latihan buat Natal, tapi mengingat apa yang sudah kami lewati. Rasanya saja sudah membuat perasaan melambung. Bangga punya Tuhan yang hebat..
Hope this relatioship will be forever...ekekekkeke...God with us.
Mari kita kembali ke masa lalu hari dimana Aki ngomong isi hatinya...ucukucukucuk...
101009
Waktu itu Aki minta ditemani mencari kado di Pasar Baru dan entah kenapa saya mau-mau saja diajak. Waktu itu mikirnya sebagai temen, ya udahlah ya, saya temenin aja. Namanya juga orang minta tolong. Tapi saat itu, entah kenapa saya merasa tidak damai sejahtera.
Selama perjalanan saya berpikir, kita tidak ada status tapi pergi berdua terus. Sebenarnya sih tidak sering, tapi entah kenapa saat itu saya benar-benar tidak damai sejahtera. Sampai akhirnya saya memutuskan, kalau dalam waktu dekat Aki tidak menaikan status hubungan kami (emangnya Papua), saya akan menjaga jarak. Saya tidak mau jadi batu sandungan bagi orang lain. Tidak ada status, tapi jalan barang...beehhh....apa kata dunia.
Pulang dari mengantar dia membeli kado, dia mentraktir saya makan sebagai balas jasa saya. Saya masih ingat saat itu kami makan di Bakso Malang Karapitan..(bener ga tulisannya?), Taman Anggrek. Dia makan sop apa, saya makan bakmi ayam. Seperti biasa kami mengobrol layaknya teman dan tahu-tahu...TADAAAA!!
" Sebenarnya yang selama ini saya doakan itu kamu." Saya yang sedang siap-siap menyambut mie dengan mulut saya, menghentikan gerakan saya sesaat. Dengan mulut agak menganga saya memandang dia. Saya makan mie saya dan melihat dia " Ngomong apa tadi?" Akakkakaka...Waktu itu saya mengerti apa katanya, tapi saya takut salah dengar.
Aki bilang lagi, " Selama ini kamu yang saya doain."...Kunyah-kunyah telen...Saya bingung mau jawab apa. Akhirnya cuma cengengesan..." Kamu bercanda ya?" " Ya, nggalah.."...
Waktu itu rasanya saya ingin langsung mengatakan IYAA...Tapi hati ini berkata,TUNGGU.
" Jadi gua harus jawab?"
" Gua ga minta jawab sih." Pengen tak lempar sendok saat itu. Kenapa pula ga minta dijawab...*manyun.
" Tapi kalau mau jawab terserah mau kapan."
" Dua tahun."
Hahahhaha...Waktu itu Aki langsung diam. Saya cuma tertawa.
" Ya udah 1 bulan."
Saya minta 1 bulan karena yang muncul dalam hati seperi itu...
Dan sepakatlah kami untuk menunggu 1 bulan. Selama 1 bulan itu kami seperti biasa saja. Teman. Tidak ada yang khusus.
Selama satu bulan itu saya hanya bisa berdoa...Tuhan...benarkah dia..benarkah dia...saya katakan pada mama saya dan beliau katakan dengan tegas "Jangan Ah!"..Ughh...Nyesekkkk bangettt! Sampe kesel..kesel..bahkan mau nangis
*Bergumul soal Aki itu masa-masa paling menyiksa dan menguras air mata.
Puasa tiap hari Senin. Berdoa tiap hari..liat buruk-buruknya dia dan tanya Tuhan...kalau sombong muncul, Tuhan tegor...Kadang suka ngerasa ga level sama Aki..hahaha..Sombong amit-amit dah dulu..
Lalu, seminggu sebelum saya menjawab, kita sepakat tidak komunikasi (cuma seminggu?!! Ga keren banget)...Tapi karena kita sepakat, ya sudah...kami pun menjalaninya. Seminggu yang berat karena ternyata saya kangen beraaaaaaatt..Gilaaa...Saya bisa kangen sama oraaangg!! Padahal mikir jadian aja udah malu minta ampuunn.. Selama ini berantem terus kayak kucing dan anjing, tau2 jadian...Mau taruh dimana muka ini?!!
Tibalah hari H!! Dag dig dug..Inget banget itu hari Selasa. Aki footsal tiap hari Selasa. Dia masih pakai baju footsal dan sepatu footsalnya. Motornya dititipkan di kosan saya dan kita jalan ke Citraland...
Seperti biasa dia jalan dengan cepaaat. Saya sering tertinggal di belakang..Kebiasaan dia itu sering menjadi pertimbangan saya untuk menerimanya :p.Kami memutuskan untuk makan di Solaria...Saya tidak ingat pesan apa...Yang pasti saat itu untuk mengungkapkan apa yang saya pikirkan ternyata syusaaahhh...
Akhirnya dengan omongan ngalor ngidul saya ungkapkan..." Saya juga sebenarnya mendoakan kamu...Tapiiii...Saya tidak bisa komitmen kalau belum ada ijin dari orang tua dan belum lulus kuliah"..Ouchhh...Ga enak banget kan dengernya.
Waktu itu Aki ragu-ragu buat Ok-in. Dia tanya, " Kalau nanti ga dapet-dapet ijin gimana?"..Saya cuma angkat bahu dan mengatakan " Kalau emang ga ada ijin berarti ga.." Gampang banget ngomongnyaaa...
Saya ungkapkan juga tentang janji iman saya yang tidak akan jadian kalau belum lulus. Dia setuju..
Yang masih pusing soal orang tua...tapi saat itu saya mengatakan iman saya kalau orang tua saya akan mengiyakan.
Akhirnya kami komitmen untuk fight. Aki minta tidak boleh ada pria/wanita lain. Saya mengiyakan. Karena bagaimana pun saya sedang membuat dia menunggu, tidak mungkin saya main-main dengan perasaan orang kan.
Kami membuat judulnya Komitmen Untuk Komitmen...Selama belum ada kata Ok dari orang tua, kami tidak umumkan apa-apa pada orang banyak. Kami pergi berdua beberapa kali, tapi selalu berusaha untuk tidak hanya berdua. Intinya, kami tidak boleh mengambil apa yang belum jadi hak kami. Bahkan kalau saya cemburu pun, saya harus menelannya bulat-bulaaattt....
Dan itulah hari dimana kami komitmen...Sebenarnya lebih tepatnya komitmen pertama kami untuk fight. Sekarang, 2 tahun hubungan kami orang tua saya malah suruh cepet-cepet merit...OMG. Saya tidak menyangka secepat itu. Bahkan dengan cara yang tidak diduga-duga. Nanti akan saya ceritakan soal restu-restu ini hehehe...
Yang pasti lewat hubungan saya dan Aki,saya belajar tentang pengaharapan. Saat Tuhan katakan A, pasti akan dia tepati A. Tidak tahu bagaimana caranya, pasti akan Dia tepati.
Now, Tuhan terus proses hubungan saya sama Aki. Ada saat-saat ngerasa sakiitt bangeeett..tapi lebih banyak happy-nya. Banyak kekhawatiran dan godaan untuk menuntut, tapi Tuhan ajarin lagi untuk percaya sama Aki, terutama sama Tuhan.
It's not easy, tapi hasilnya pasti sesuai....As long as we walk with Jesus!!...I love him...I LOVE HIM!! He makes everything beautifull.
Eh, di hari pahlawan itu tidak merayakan apa pun. Kita malah sibuk latihan buat Natal, tapi mengingat apa yang sudah kami lewati. Rasanya saja sudah membuat perasaan melambung. Bangga punya Tuhan yang hebat..
Hope this relatioship will be forever...ekekekkeke...God with us.
2 Comments