Selama aku berjalan bersamaMu..Aku tahu Engkau tidak pernah membiarkan aku bergumul sendirian. Itu bukan kata lagu, itu kata kehidupanku yang aku jalani bersamaMu.
Aku tahu Engkau Allah yang hidup, yang terkadang membuat aku jengkel karena jalanMu sering membuatku bingung. Yang terkadang membuat aku menangis karena aku tahu sekalipun aku marah padaMu, Kau menerima amarahku, mengerti hatiku dan memberiku pengertian, kebenaran yang baru. Yang selalu membuat aku melihat sisi terang di saat-saat gelapku sehingga aku bisa tertawa dan melihat sungguh Engkau Allah yang selalu bisa membuat aku tertawa lebih dari siapa pun yang kukenal.
Terkadang dalam kelelahanku, Kau tidak meminta aku untuk berjuang dan tetap bertahan, malahan Engkau meminta aku diam atau melangkah mundur. Engkau menahan langkahku saat kupikir aku sedang menyenangkan hatiMu padahal aku sedang menghancurkan diriku dan menjadi sok pahlawan.
Dalam kelelahanku Kau lebih memilih untuk meminta aku duduk di sampingMu, memandang wajahMu, merasakan Kau ada di sisiku. Kau tidak mengatakan apa pun. Kau hanya duduk di situ, di sampingku..Aku berharap saat itu Kau benar-benar nyata..Berada di sampingku memeluk dengan tanganMu yang besar. Aku seperti anak perempuan yang berada dalam pelukan Bapa, yang tertidur lelap karena merasa aman. Saat itu aku tahu..Semuanya baik adanya..Aku tahu siapa Allahku..
Aku selalu tahu Kau yang terbaik yang kumiliki.
Saat semua orang menyerah, Kau yang membuat aku tidak menyerah. Saat semua orang katakan mustahil, Kau yang membuat aku percaya bahwa semuanya mungkin. Saat semua orang berhenti mengasihi, Kau yang membuat aku mampu mengasihi karena cintaMu padaku.
Aku membangun mimpi-mimpiku karena cintaku padaMu. Aku selalu berharap ada dalam setiap bagian ceritaMu. Walau mungkin hanya menjadi tokoh kecil yang tidak terlalu penting. Tapi aku ingin selalu ada namaku dalam ceritaMu. Aku ingin Kau menceritakan pada orang-orang yang Kau kasihi kalau Kau memiliki aku yang sangat mengasihiMu. MengasihiMu dengan cara-cara yang mungkin terkadang bodoh dan malah merusak diriku sendiri.
Aku selalu berharap menjadi sempurna untuk bisa menyenangkan hatiMu. Tapi ternyata aku tidak sanggup. Tentu saja. karena hanya Kau saja yang sempurna. Kau malah memintaku menjadi diriku apa adanya, diriku yang rapuh, cengeng, bodoh, dan keras kepala. Aku tidak takut datang padaMu karena Kau satu-satunya yang memandang aku dengan tatapan " Aku mengasihimu Lasma. Kau anakku yang berharga. "
Ya, Kau selalu memanggil namaku. Nama yang Kau berikan padaku. Nama pasaran di negeri Toba sana, tapi aku tahu itulah doaMu bagiku. Terima kasih untuk nama itu. Terima kasih Tuhan.
Aman dalam tanganMu, itu yang kutahu Tuhan. Tangan yang tidak pernah salah membentukku. Tangan yang akan selalu menyambutku. Mata yang akan selalu menatap mataku. Wajah yang selalu tersenyum padaku.
Kau tidak mirip dengan yang ada di lukisan atau film-film itu..Kau lebih tampan dari itu. Lebih indah. Lebih mulia..Bagaimana aku menggambarkannya??
Tuhan, tidak ada kalimat lain yang bisa menggambarkan isi hatiku. Kalimat ini terbatas tapi aku tahu Kau mengerti maksudku. Aku bangga memiliki Allah seperti Engkau dan menjadi kepunyaanMu.
Ini aku Tuhan, ujilah aku, selidikilah aku, apakah aku sungguh mengasihiMu.
Aku tahu Engkau Allah yang hidup, yang terkadang membuat aku jengkel karena jalanMu sering membuatku bingung. Yang terkadang membuat aku menangis karena aku tahu sekalipun aku marah padaMu, Kau menerima amarahku, mengerti hatiku dan memberiku pengertian, kebenaran yang baru. Yang selalu membuat aku melihat sisi terang di saat-saat gelapku sehingga aku bisa tertawa dan melihat sungguh Engkau Allah yang selalu bisa membuat aku tertawa lebih dari siapa pun yang kukenal.
Terkadang dalam kelelahanku, Kau tidak meminta aku untuk berjuang dan tetap bertahan, malahan Engkau meminta aku diam atau melangkah mundur. Engkau menahan langkahku saat kupikir aku sedang menyenangkan hatiMu padahal aku sedang menghancurkan diriku dan menjadi sok pahlawan.
Dalam kelelahanku Kau lebih memilih untuk meminta aku duduk di sampingMu, memandang wajahMu, merasakan Kau ada di sisiku. Kau tidak mengatakan apa pun. Kau hanya duduk di situ, di sampingku..Aku berharap saat itu Kau benar-benar nyata..Berada di sampingku memeluk dengan tanganMu yang besar. Aku seperti anak perempuan yang berada dalam pelukan Bapa, yang tertidur lelap karena merasa aman. Saat itu aku tahu..Semuanya baik adanya..Aku tahu siapa Allahku..
Aku selalu tahu Kau yang terbaik yang kumiliki.
Saat semua orang menyerah, Kau yang membuat aku tidak menyerah. Saat semua orang katakan mustahil, Kau yang membuat aku percaya bahwa semuanya mungkin. Saat semua orang berhenti mengasihi, Kau yang membuat aku mampu mengasihi karena cintaMu padaku.
Aku membangun mimpi-mimpiku karena cintaku padaMu. Aku selalu berharap ada dalam setiap bagian ceritaMu. Walau mungkin hanya menjadi tokoh kecil yang tidak terlalu penting. Tapi aku ingin selalu ada namaku dalam ceritaMu. Aku ingin Kau menceritakan pada orang-orang yang Kau kasihi kalau Kau memiliki aku yang sangat mengasihiMu. MengasihiMu dengan cara-cara yang mungkin terkadang bodoh dan malah merusak diriku sendiri.
Aku selalu berharap menjadi sempurna untuk bisa menyenangkan hatiMu. Tapi ternyata aku tidak sanggup. Tentu saja. karena hanya Kau saja yang sempurna. Kau malah memintaku menjadi diriku apa adanya, diriku yang rapuh, cengeng, bodoh, dan keras kepala. Aku tidak takut datang padaMu karena Kau satu-satunya yang memandang aku dengan tatapan " Aku mengasihimu Lasma. Kau anakku yang berharga. "
Ya, Kau selalu memanggil namaku. Nama yang Kau berikan padaku. Nama pasaran di negeri Toba sana, tapi aku tahu itulah doaMu bagiku. Terima kasih untuk nama itu. Terima kasih Tuhan.
Aman dalam tanganMu, itu yang kutahu Tuhan. Tangan yang tidak pernah salah membentukku. Tangan yang akan selalu menyambutku. Mata yang akan selalu menatap mataku. Wajah yang selalu tersenyum padaku.
Kau tidak mirip dengan yang ada di lukisan atau film-film itu..Kau lebih tampan dari itu. Lebih indah. Lebih mulia..Bagaimana aku menggambarkannya??
Tuhan, tidak ada kalimat lain yang bisa menggambarkan isi hatiku. Kalimat ini terbatas tapi aku tahu Kau mengerti maksudku. Aku bangga memiliki Allah seperti Engkau dan menjadi kepunyaanMu.
Ini aku Tuhan, ujilah aku, selidikilah aku, apakah aku sungguh mengasihiMu.
0 Comments